Ragam Sindiran untuk AFC dari Netizen Irak, India, Jepang hingga Malaysia, jadi Perhatian Dunia
Tidak hanya masyarakat Indonesia, para penggemar sepak bola di seluruh ASEAN juga mempertanyakan respons AFC terhadap permintaan dari federasi Bahrain.
Bukan hanya netizen di Indonesia, tetapi juga para penggemar sepak bola di seluruh ASEAN mempertanyakan tindakan yang diambil oleh AFC terkait permintaan federasi Bahrain. Seperti yang telah diketahui, Federasi Sepak Bola Bahrain (FA Bahrain) mengusulkan agar pertandingan melawan Timnas Indonesia yang dijadwalkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 25 Maret 2025, dipindahkan. Mereka merasa bahwa keamanan para pemain dan staf terancam setelah menerima hujatan serta ancaman dari netizen Indonesia di media sosial.
FA Bahrain mengungkapkan bahwa mereka telah menerima banyak ancaman pembunuhan melalui akun media sosial para pemainnya. Mereka berpendapat bahwa tidak mungkin untuk membiarkan tim berada dalam situasi yang berbahaya. Oleh karena itu, mereka mengajukan permohonan untuk memindahkan venue pertandingan, karena merasa tidak aman jika harus bermain di Jakarta.
"AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan tersebut," demikian pernyataan resmi dari AFC.
Sikap AFC dianggap tidak konsisten, mengingat sebelumnya PSSI telah mengajukan protes terkait keputusan wasit Ahmed Al Kaf yang dinilai bias, namun tidak mendapatkan tanggapan. Selain itu, AFC juga telah menjatuhkan sanksi kepada klub India, Mohun Bagan, yang menolak untuk bermain di Iran dengan alasan keselamatan. Hal ini menimbulkan keraguan tentang keadilan dalam penanganan masalah yang melibatkan berbagai federasi.