Profil
Sudomo
Dikenal sebagai seorang yang ramah dan supel, belakangan nama Sudomo banyak menghiasi kolom news pada aneka rupa portal berita. Tepatnya pada tanggal 18 April 2012, mantan Menteri Tenaga Kerja di era orde baru tersebut menghembuskan napas terakhirnya akibat sakit yang dideritanya, stroke.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sebelumnya, pria kelahiran Malang, 20 September 1926 tersebut sempat dirawat di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta, sayang, nyawanya tak tertolong lantaran pembuluh darah pada otak pecah yang membuat kondisi tubuhnya semakin menurun.
Semasa hidupnya, Sudomo banyak dikenal sebagai tentara yang berprinsip "merdeka atau mati". Ia juga dikenal sebagai sosok yang mampu meredam kemelut keamanan dalam negeri secara dingin.
Mengawali karir militer di Pendidikan Perwira Special Operation, Sudomo kemudian berperan dalam beberapa operasi militer pada era kepemimpinan Soekarno yakni pertempuran di laut Arafuru dan pembebasan Irian Barat.
Di masa Soeharto, ayah dari enam orang anak ini ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja pada tahun 1983-1988 setelah sebelumnya namanya meroket saat ia ditunjuk sebagai Panglima Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) selisih lima tahun.
Mempunyai hobi diving dan bermain golf, Sudomo mengatakan bahwa dirinya adalah seorang muallaf yang sebelumnya sempat murtad. Ia pun mengaku bahwa keinginannya untuk kembali memeluk islam karena dirinya sering kali merasa gelisah dan tidak tenang selama hidupnya.
Hidayah memang datangnya tidak diduga, saat bertandang ke Kostrad Malang, mantan suami dari Ciska Piay ini tergerak hatinya untuk memeluk kembali agama yang sempat ia tinggalkan selama puluhan tahun.
Ia mengaku rindu dengan suasana islami yang ada pada keluarganya. Akhirnya di usianya yang ketujuh puluh satu, dengan tekad bulat dia memutuskan untuk kembali dan segera memperdalam ilmu agamanya yang dirasa banyak menumpuk.
Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan