Aksi Heroik Bidan Bantu Ibu Melahirkan di Perahu Karet Milik TNI AL, Curi Perhatian
Merdeka.com - Belum lama ini, aksi heroik dua orang bidan yang membantu seorang ibu melahirkan di atas perahu karet milik TNI Angkatan Laut (AL) mencuri perhatian publik. Dua bidan tersebut bernama Anastasia Regina dan Yohana, yang bertugas di Puskesmas Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Saat itu tepatnya pada Jumat (19/11), seorang ibu hamil warga Dusun Teribang, Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, ingin melahirkan. Sekitar pukul 07.00 WIB, Puskesmas Sekadau menerima telepon mengenai kondisi ibu hamil yang hendak melahirkan tersebut.
Akhirnya, pihak puskesmas mengutus Anastasia dan Yohana untuk menjemput ibu tersebut untuk dibawa ke Puskesmas Sekadau. Kondisi di desa tempat tinggal ibu hamil itu saat itu sedang banjir, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan di rumahnya.
-
Mengapa AN melahirkan di atas perahu? 'Benar, ada seorang wanita yang melahirkan di atas perahu getek menuju puskesmas akibat banjir,' ungkap Kepala Desa Pauh Acis, Senin (22/1). Acis menjelaskan, kondisi banjir di kampungnya masih tinggi yang membuat aktivitas warga terganggu. Beruntung ada perahu getek yang dapat digunakan AN dan suaminya untuk melahirkan anak ketiganya.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang membantu AN saat melahirkan? Dibantu bidan, AN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
-
Siapa yang sedang hamil? Tania Nadira kini sedang berbahagia karena sedang mengandung anak keempat.
"Pas kebetulan piket, saya bersama Kak Yohana dan Kak Imel. Terus saya sama Kak Yohana pergi, karena mikir ibu ini melahirkan anak pertama. Katanya sakitnya (kontraksi) sudah sering," kata Anastasia.
Ia dan rekannya, Yohanna, dijemput oleh anggota TNI AL menggunakan perahu karet menuju ke desa tempat ibu itu tinggal. Namun ternyata, mereka mendapat kabar kalau ketuban ibu hamil tersebut sudah pecah.
Sesampainya di Dusun Teribang, mereka memutuskan untuk segera membawa ibu hamil itu ke puskesmas. Namun, belum sempat berangkat, ibu tersebut sudah melahirkan di atas perahu.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Melahirkan di Sungai Kapuas
Instagram/@lantamal_xii_pontianak ©2021 Merdeka.com
Anastasia menceritakan, saat itu ibu hamil tersebut sudah dalam kondisi pembukaan lengkap. Namun saat ibu tersebut mencoba mengedan, sang bayi tidak keluar. Ia dan rekannya pun khawatir terjadi terlilit tali pusat.
Namun, mereka nekat meneruskan persalinan di atas perahu karet tersebut karena kondisi sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan ke puskesmas maupun dibawa kembali ke rumah.
"Sampai ke sana (Teribang) pasien sudah pembukaan lengkap. Diperiksa, ketubannya tidak ada lagi, terus kami bawa (evakuasi). Hanya saja, lihat ibunya meneran ndak langsung keluar bayinya. Kami curiga jangan-jangan lilitan tali pusat atau gimana gitu. Kami modal nekat. Pasien itu pun melahirkan di perahu, daripada nanti melahirkan di rumah tidak ada oksigen," kata Anastasia.
Beruntungnya, persalinan tersebut berjalan lancar meski dalam situasi seadanya dan alat yang terbatas. Namun, Anastasia dan rekannya mengaku sempat khawatir dan takut jika sang bayi mengalami asfiksia.
"Awalnya (bayi) nangis. Cuman karena dingin dan kami ndak ada bawa penghisap lendir karena tadi saking buru-buru sampai lupa, jadi sempat afiksia," katanya.
Pengalaman Pertama Kali
Instagram/@lantamal_xii_pontianak ©2021 Merdeka.com
Setelah ibu tersebut berhasil melahirkan, akhirnya perahu bisa menepi. Bayi tersebut langsung dibawa oleh Yohana ke Puskesmas Sekadau untuk ditangani lebih lanjut. Sementara Anastasia, masih harus membantu ibu si bayi untuk mengeluarkan ari-arinya. "Bayinya duluan dibawa ke puskesmas karena posisinya asfeksia sedikit," katanya. Saat ini, ibu serta bayi perempuan seberat 3,2 kilogram dengan panjang 51 cm itu dalam kondisi sehat. Keduanya sempat tinggal lebih lama di puskesmas karena rumah mereka masih terendam banjir. Anastasia mengaku, pengalaman tersebut merupakan pertama kalinya baginya. Meski sempat membuat 'senam jantung', tapi Ia mengaku mendapatkan ilmu baru untuk menolong pasien."Itu adalah pengalaman pertama rasanya bikin sport jantung iya, tapi sangat-sangat berkesan. Istilahnya menambah ilmu baru, mengasah keterampilan menolong pasien di atas perahu dengan alat seadanya," katanya. Ia juga sangat berterima kasih kepada anggota TNI AL yang saat itu sigap membantu proses persalinan tersebut hingga bisa berjalan lancar. "Terima kasih kepada anggota TNI AL yang saat itu juga turut membantu hingga semuanya berjalan lancar. Di dalam perahu itu kami seperti satu tim yang benar-benar berjuang untuk dua nyawa," katanya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca SelengkapnyaBripka Heru menandu ibu melahirkan sejauh 3 kilometer. Aksi heroiknya banjir pujian.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaTak ada rumah sakit, tak ada fasilitas yang lengkap, hanya kapal yang sedang mengarungi lautan.
Baca Selengkapnya“Kondisi ibu dan bayi dilaporkan dalam keadaan baik,” tutur Kapolsek Parung AKP Dodi Rosjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Bupati anak eks Kapolri jenguk Ibu yang melahirkan 5 anak kembar.
Baca SelengkapnyaSetiap prajurit TNI biasanya akan melaksanakan pelatihan patroli jarak jauh dengan berjalan kali berkilo-kilometer.
Baca SelengkapnyaTerekam dalam sebuah video viral seorang ibu mengambil selang air dan menyiram para prajurit TNI yang sedan berbaris lewat di jalanan.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini akhirnya melahirkan di dalam mobil polisi.
Baca SelengkapnyaAksi sigap dilakukan oleh polisi yang menemui sepasang suami istri berhenti di pinggiran jalan.
Baca Selengkapnya