Kelahiran Raden Mas Said 7 April 1725, Pahlawan Nasional yang Inspiratif
Merdeka.com - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I atau Raden Mas Said adalah salah seorang pendiri Kadipaten Mangkunegaran dan Pahlawan Nasional Indonesia. Tokoh yang berjuluk Pangeran Sambernyawa ini dikenal gigih berani melawan para penjajah. Hal inilah yang kemudian membuatnya diberi gelar Pahlawan Nasional.
Tepat hari ini, 7 April pada 1725 silam, Raden Mas Said lahir di Kartasura, yang dulunya pernah menjadi pusat Kerajaan Mataram Islam. Ia masih masuk dalam garis keturunan Sunan Amangkurat IV, susuhunan Mataram ke-8. Dengan demikian, ia memiliki hak kedua setelah ayahnya sebagai pewaris takhta.
Separuh hidup RM Said banyak dihabiskan untuk melawan penjajah. Bahkan, pihak Belanda merasa kewalahan karena keberanian dan perjuangan tokoh pahlawan ini saat perang. Berikut profil Raden Mas Said yang dilansir dari Liputan6.com dan sumber lainnya:
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
-
Siapa yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia? Gara-gara Nama Semasa kecil. dokter yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia ini dikenal dengan nama panggilan Tom.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Siapa yang mendapat gelar 'Senapati Ing Ngalaga'? Sosoknya terkenal akan kepiawaiannya dalam berperang dan berburu. Karena ini ia mendapat gelar 'Senapati Ing Ngalaga'.
Perjuangan Raden Mas Said Melawan Belanda
©2015 Merdeka.com
Raden Mas Said bergabung dengan pribumi yang turut serta dalam membela tanah air di usia yang relatif muda, empat belas tahun. Ia mulai mengajak teman-temannya untuk bertempur dalam barisan rakyat.
Mengasah kemampuan berperang selama lebih kurang satu tahun bersama dengan pasukan lainnya, RM Said kemudian menyatakan siap untuk berperang melawan Belanda. Dalam latihannya, pria kelahiran 7 April 1725 ini juga bergabung dengan Sunan Kuning atau Raden Mas Garendi.
Penggabungan kekuatan tersebut dimulai dengan adanya pemberontakan laskar Tionghoa di Kartasura pada 30 Juni 1742 yang mengakibatkan benteng keraton Kartasura setinggi empat meter roboh. Pemberontakan tersebut bemula saat Belanda yang berkompromi dengan Raja Mataram, Pakubuwono II, menindas rakyat Mataram dan warga etnis Tionghoa yang berakibat pada pengepungan Kraton Kartasura dan pelarian diri sang raja.
Berhasil menggulingkan Kraton Kartasura, Raden Mas Said lalu membangun pertahanan di Randulawang. Di sini, ia bergabung kembali dengan Sunan Kuning untuk melawan Belanda yang sebelumnya juga bersekutu dengan Pangeran Mangkubumi, adik dari Pakubuwono II. Pertempuran ini dianggap tak seimbang lantaran Belanda dan Mangkubumi mengirimkan pasukan yang cukup besar hingga pasukan RM Said terdesak. Dalam pertempuran tersebut, RM Said berhasil meloloskan diri dan membentuk kekuatan baru.
Perang Takhta Jawa Ketiga
Perang Takhta Jawa Ketiga adalah konflik bersenjata yang terjadi antara tahun 1749 hingga 1757 di pulau Jawa. Penyebab perang ini, yaitu perlakuan buruk oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff terhadap saudara lelaki Pakubuwana II.
Raden Mas Said kemudian memberontak melawan VOC sekaligus terhadap kakaknya, Pakubuwono II, yang dianggap terlalu patuh terhadap Belanda. Di tengah pertempuran tersebut Pakubuwono II jatuh sakit dan akhirnya meninggal, sehingga kepemimpinan diserahkan sepenuhnya pada anaknya, Pakubuwono III.
Meski Pakubuwono II telah meninggal, namun perang saudara masih berlangsung. Belanda menjalankan politik "devide et impera" di mana dalam perjanjian tersebut wilayah Mataram dibagi menjadi dua yaitu kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Tak hanya itu, perjanjian tersebut nyatanya mampu membujuk Mangkubumi untuk melakukan perdamaian antara ketiga pihak yakni, Belanda, Pakubuwono III, dan Mangkubumi. Sedangkan RM Said bersikukuh untuk terus melawan Belanda dengan pasukannya yang masih tersisa.
Pahlawan Nasional Berjuluk Pangeran Sambernyawa
©Wikipedia.org
Menghadapi serangan yang dilakukan Raden Mas Said membuat pihak Belanda merasa kewalahan. Serangkaian serangan RM Said yang selalu pulang dengan membawa kematian bagi pihak Belanda. Hal ini yang membuat banyak pihak menyebut RM Said dengan sebutan Pangeran Sambernyawa lantaran banyaknya korban yang ditimbulkan saat perang.
Beberapa sejarawan menyebutkan bahwa taktik yang digunakan oleh RM Said dalam peperangan sehingga disebut Pangeran Sambernyowo adalah dengan menggunakan taktik tiga cara yaitu dhedhemitan, weweludan, dan jejemblungan di mana taktik tersebut berarti menghindar dari musuh yang berjumlah besar, menyerang musuh ketika lengah dengan secepat-cepatnya, bunuh musuh sebanyak-banyaknya, setelah itu pergi dan menghilang.
Berkat perjuangannya yang gigih melawan Belanda, tahun 1983 pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional. Selain itu, RM Said juga mendapat penghargaan Bintang Mahaputra yang merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah terhadap orang yang berjasa kepada negara. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaKH Badruzzaman juga dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan tarekat Al-Tijaniyah.
Baca SelengkapnyaPangeran Antasari adalah salah seorang Pahlawan Nasional yang memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKH Maas Mansur adalah seorang tokoh Islam, pejuang, dan pahlawan nasional yang berkiprah lama di Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaIa adalah tokoh lokal dan nasional yang terkenal kharismatik
Baca SelengkapnyaIa memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaPangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaMelanchton Siregar resmi menerima gelar Kolonel Tituler pada tahun 1947.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi oleh ketidakadilan yang dialami perempuan pada masa itu, ia aktif dalam dunia pendidikan dan organisasi.
Baca Selengkapnya