Literasi adalah Keterampilan Membaca dan Menulis, Berikut Penjelasannya

Merdeka.com - Literasi paling kerap didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Namun, hal itu tidak sesederhana kedengarannya. Kemampuan membaca dan menulis bervariasi di berbagai budaya dan konteks, dan ini juga terus berubah.
Saat ini, 'membaca' mencakup media visual dan digital yang kompleks serta materi cetak. Orang tua yang bisa membaca koran mungkin kesulitan mendapatkan informasi dari Google.
Demikian pula, budaya yang berbeda akan memiliki persepsi literasi yang berbeda pula. Tradisi penulisan bahasa Inggris menjadikan pemahaman bacaan sebagai bagian penting dari keaksaraan, tetapi ini mungkin tidak sepenting dalam budaya atau kelompok yang jarang membaca materi cetak.
Ditambah dengan banyaknya orang yang berpindah antar budaya dan bahasa dan Anda memiliki dunia di mana 'keaksaraan' hampir seluruhnya relatif.
Faktor-faktor kompleks ini mempersulit pembuatan definisi literasi yang stabil. Tetapi jika ditanya 'apa itu literasi', seseorang dapat menggunakan definisi UNESCO yang lebih lengkap yaitu sebagai berikut:
Literasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, berkomunikasi dan menghitung, menggunakan bahan cetak dan tertulis yang terkait dengan berbagai konteks.
Berikut merdeka.com merangkum definisi literasi selengkapnya, dan pentingnya literasi bagi masyarakat:
Definisi Literasi
Literasi yang merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, literacy berasal dari bahasa Latin littera (huruf) yang pengertiannya mencakup penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang menyertainya.
Kendati demikian literasi berhubungan erat dengan bahasa dan bagaimana bahasa digunakan. Bahasa sendiri merupakan bagian dari budaya. Oleh sebab itu, definisi literasi tidak terlepas dari situasi sosial dan budaya. Menurut Kern (2000) dilansir dari Dra. Aas Saomah mengartikan istilah literasi secara komprehensif sebagai berikut:
Literasi adalah penggunaan praktik-praktik situasi sosial, dan historis, serta kultural dalam menciptakan dan menginterpretasikan makna melalui teks. Literasi memerlukan setidaknya sebuah kepekaan yang tak terucap tentang hubungan-hubungan antara konvensi-konvensi tekstual dan konteks penggunaannya serta idealnya kemampuan untuk berefleksi secara kritis tentang hubungan-hubungan itu. Karena peka dengan maksud/ tujuan, literasi itu bersifat dinamis, tidak statis, dan dapat bervariasi di antara dan di dalam komunitas dan kultur diskursus/ wacana. Literasi memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre, dan pengetahuan kultural.
Mengapa literasi penting?
Siswa membutuhkan literasi untuk terlibat dengan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa telah digunakan hampir di semua kegiatan melalui keterampilan membaca dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya artikel seperti ini yang membutuhkan literasi, tetapi juga tanda, label, dan pesan di ponsel Anda.
Hal yang sama berlaku untuk menulis. Saat ini, bahkan panggilan telepon telah digantikan oleh pesan instan dan komunikasi berbasis teks, membuat kemampuan membaca menjadi lebih penting.
Namun di luar tingkat fungsional, keaksaraan memainkan peran penting dalam mengubah siswa menjadi warga negara yang terlibat secara sosial. Menurut 3P Learning, mampu membaca dan menulis berarti mampu mengikuti peristiwa terkini, berkomunikasi secara efektif, dan memahami masalah yang membentuk dunia kita.
Cara untuk mendukung pengembangan literasi
Pengembangan literasi harus menjadi upaya gabungan antara rumah dan sekolah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mendukung keterampilan literasi pelajar usia dini:
Dorongan membacaMembaca adalah pilar pertama literasi, jadi doronglah pelajar muda untuk membenamkan diri di dalamnya secara sering dan mendalam. Ini harus melibatkan eksposur ke berbagai genre yang berbeda, seperti surat kabar, novel, komik, majalah, film, materi referensi, dan situs web.
Diskusikan teks bersamaMendiskusikan secara aktif apa yang telah dibaca mendorong peserta didik untuk membuat koneksi dan berpikir secara mendalam tentang ide-ide yang terkandung dalam teks. Tindak lanjuti membaca atau melihat teks dengan diskusi tentang apa yang membuat pelajar berpikir dan merasakan.
Gunakan permainan dan aktivitas yang mendukung pengembangan literasi
Melibatkan anak-anak dalam sejumlah besar teks mendorong mereka untuk menyelami dan menjelajah. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk melakukan ini selain sekolah atau perpustakaan komunitas. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya