Pengertian Interaksi Budaya dan Contohnya, Perlu Diketahui
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Pengertian Interaksi Budaya dan Contohnya, Perlu Diketahui
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia pada dasarnya bergantung dan membutuhkan manusia atau individu lainnya dalam menjalani kesehariannya.
Sementara itu, manusia adalah makhluk sosial dan juga makhluk budaya. Manusia selalu ingin melakukan kerja sama dan interaksi sosial.
Dalam hidup bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tenteram dan damai.
-
Bagaimana cara akulturasi budaya terjadi di Indonesia? Proses akulturasi budaya merupakan proses saling memengaruhi antara budaya asing dengan budaya setempat, yang dapat terjadi melalui berbagai faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi proses akulturasi antara lain adalah adanya interaksi antara kedua budaya, migrasi, perdagangan, kolonisasi, dan juga globalisasi.
-
Kenapa akulturasi penting untuk kehidupan budaya Indonesia? Dengan adanya akulturasi budaya, masyarakat akan menjadi lebih kaya dengan adanya keragaman budaya, serta munculnya inovasi-inovasi baru yang dapat memperkaya kehidupan budaya.
-
Mengapa perbedaan budaya bisa sebabkan konflik? Perbedaan Budaya:Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
-
Dimana contoh akulturasi dapat terlihat di Indonesia? Indonesia merupakan negara yang kaya akan akulturasi budaya, contohnya dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana bahasa Indonesia menjembatani perbedaan budaya? Melalui Bahasa Indonesia, masyarakat dapat berdiskusi untuk memahami tentang budaya masing-masing dan menumbuhkan rasa saling menghargai serta menjaga kelestariannya.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
Interaksi itu tidak hanya dipicu oleh dorongan kebutuhan ekonomis, biologis, dan emosional yang mengikat dirinya, tetapi juga sebagai fitrah yang tak terbantahkan dalam diri.
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya. Sepanjang kegiatan kehidupan manusia, aktivitasnya tidak terlepas dari kelompok manusia lainnya. Sosial budaya ini tercermin pada kegiatan sekelompok manusia secara bersama-sama.
Lantas, apa yang dimaksud dengan interaksi sosial budaya tersebut dan bagaimana bentuk-bentuknya? Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian Interaksi Budaya
Untuk dapat memahami apa itu interaksi sosial budaya, selain mengerti tentang interaksi sosial Anda juga harus mengerti tentang interaksi budaya.
Budaya merupakan hasil dari akal dan ikhtisar manusia (Widyosiswoyo, 2004). Sedangkan Koentjaraningrat (2005) mendefinisikan budaya sebagai seluruh total pikiran manusia, karya manusia, dan hasil manusia yang tidak berasal dari nalurinya, dan hanya bisa dihasilkan setelah manusia melakukan proses belajar.
Budaya disebut sebagai pola hidup yang menyeluruh. Unsur-unsur sosio-budaya banyak tersebar dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat. Dari penjelasan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa budaya adalah suatu sistem pengetahuan yang meliputi ide dan pikiran manusia dan merupakan cermin yang lengkap dan sempurna dari budaya (Alisyahbana, 1977).
Alasan mengenai mengapa banyak orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari latar belakang budaya yang lain dari dirinya adalah karena budaya merupakan suatu perangkat rumit berupa nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut lantas membekali para anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak, dan menetapkan makna dan nilai logisnya masing-masing.
Dengan demikian, landasan budayalah yang menyediakan kerangka koheren guna mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Interaksi Sosial Budaya dalam Masyarakat
Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem masyarakat yang secara berkelompok membentuk budaya, dikutip dari laman gurupendidikan.co.id.
Apa itu interaksi sosial budaya dapat dipahami sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antar individu dan masyarakat dalam hal kebudayaan dan saling memengaruhi.
Salah satu konsekuensi dalam interaksi sosial adalah adanya silang kebudayaan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, yang pada gilirannya berdampak kepada persentuhan antar budaya.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan masing-masing menjadi acuan sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk individual.
Kenyataannya, interaksi sosial budaya dalam masyarakat tak selalu berjalan dengan mulus. Permasalahan silang budaya dalam masyarakat majemuk (heterogen) dan jamak (pluralistis) sering kali bersumber dari masalah interaksi antar masyarakat, kesenjangan tingkat pengetahuan, status sosial, geografis, dan adat kebiasaan. merdeka.com
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Budaya
Berikut adalah bentuk-bentuk interaksi sosial budaya yang ada menurut Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar dan Elly M. Setiadi dalam buku Pengantar Sosiologi:
1. Kerja sama
Kerja sama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk kerja sama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation (kooptasi), koalisi, dan joint-venture (usaha patungan).
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.
3. Asimilasi
Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.
Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
4. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa. Sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
5. Kompetisi
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
6. Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.
Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
7. Konflik
Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut
Contoh Interaksi Budaya
Budaya merupakan warisan yang diwariskan dan diterima oleh sekelompok individu dalam suatu masyarakat. Namun, budaya tidaklah statis dan terisolasi. Budaya justru berkembang melalui interaksi yang berlangsung antara individu-individu yang berbeda.
Interaksi budaya dapat didefinisikan sebagai pertukaran ide, nilai, norma, adat istiadat, bahasa, dan manifestasi budaya lainnya antara individu atau kelompok dari budaya yang berbeda.
Melalui interaksi budaya, terjadi saling pengaruh, adaptasi, dan transformasi dalam suatu masyarakat. Berikut beberapa contoh interaksi budaya:
1. Melalui perdagangan
Dalam sejarah, perdagangan memiliki peran penting dalam memfasilitasi interaksi budaya. Ketika pedagang dari masyarakat yang berbeda bertemu, terjadi pertukaran barang, teknologi, dan juga ide-ide budaya.
Contohnya, perdagangan rempah-rempah pada abad ke-16 yang menghubungkan Timur dan Barat telah membawa pengaruh budaya yang signifikan antara Asia dan Eropa.
2. Melalui migrasi
Ketika individu atau kelompok berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mereka membawa dengan mereka budaya mereka sendiri.
Selama proses migrasi, mereka akan berinteraksi dengan budaya yang ada di tempat baru dan ada kemungkinan pertukaran nilai, tradisi, dan praktik budaya.
Sebagai contoh, diaspora Tionghoa di berbagai belahan dunia membawa dengan mereka tradisi dan kebiasaan budaya Tionghoa yang masih dipraktikkan hingga saat ini.
3. Melalui teknologi dan media sosial
Dalam era digital saat ini, teknologi dan media sosial telah memungkinkan interaksi budaya yang lebih luas dan cepat. Individu dari berbagai budaya dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan berbagi budaya mereka melalui internet, media sosial, dan platform digital lainnya.