Sumut Berhasil Ekspor 1 Ton Sarang Burung Walet, Ini Fakta di Baliknya
Merdeka.com - Sabtu (7/11) pelepasan komoditi eksporsarang burung walet dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Dalam waktu yang bersamaan, Sumut juga mengekspor produk olahan singkong.
Dari kedua komoditi ini, total barang yang diekspor kurang lebih 21 ton atau senilai Rp26 miliar. Terdiri atas 1 ton sarang burung walet senilai Rp25 miliar yang diekspor PT Originalnest dan 20 ton produk olahan singkong senilai Rp1 miliar yang diekspor PT Alpha Gemilang Sejahtera (AGS).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Edy juga mengajak setiap pihak agar bersama-sama membangun Sumut, khususnya dalam bidang perekonomian. Menurutnya potensi Sumut yang begitu besar harus dioptimalkan. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa pelaku usaha di Sumut tetap produktif di masa pandemi Covid-19.
-
Kenapa petani di Desa Sukobubuk ekspor petai? Saman yang juga kepala Desa Sukobubuk, akhirnya mendapatkan kesempatan berdialog dengan Menteri KLHK (kala itu Siti Nurbaya), ketika berkunjung ke Purwodadi, Jawa Tengah. Keluh kesah Saman, akhirnya direspons oleh Kementerian KLHK, karena pada tahun 2023 dipertemukan dengan satu perusahaan yang memfasilitasi penjualan petai ke pasar ekspor.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas ekspor telur ke Singapura? Saat melepas ekspor di Kantor Charoen Pokhpand Indonesia (CPI) Jakarta, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
-
Siapa eksportir porang asal Bulukumba? “Terima kasih banyak teman-teman dari Bulukumba. Eksportirnya masih muda, umurnya 22 tahun,“ sebutnya.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukobubuk mengekspor petai? Untuk menjaga petai kupas utuh dan tidak rusak atau tergores, petani yang ikut memasok petai kupas diberikan pelatihan cara mengupas agar bisa memenuhi standar kualitas ekspor. Petai kupas yang diterima dari para petani, kemudian dipilah ukuran yang standar. Setelah itu dicuci dan ditiriskan hingga kering, baru masuk proses pengemasan dengan ukuran 100 gram per bungkus, dilanjutkan dengan tahap vakuum dan blasting agar kemasan tetap awet saat dikirim ke Negara Jepang.
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
“Mari kita bangun, besarkan diri kita, apa yang bisa kita buat, Sumut ini begitu kaya,” ujarnya.
Melansir dari laman resmi Humas Pemprov Sumut, berikut fakta di balik pencapaian ekspor sarang burung walet Sumut.
Komoditi Asli Indonesia yang Punya Potensi Luar Biasa
humas.sumutprov.go.id ©2020 Merdeka.com
Wamendag Jerry mengatakan, nilai ekspor Indonesia lebih tinggi ketimbang impor. Per 7 November 2020 total nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 13,51 miliar.
Ia menambahkan, Sumut adalah salah satu daerah penyumbang produk ekspor yang besar. Untuk itu Wamendag berharap agar pemerintah daerah terus mengoptimalkan potensi daerahnya menjadi komoditas ekspor. Salah satunya adalah sarang burung walet yang merupakan komoditas asli Indonesia yang memiliki potensi yang luar biasa.
“Produk sarang burung walet itu dari kita. Kita ingin membudidayakannya kembali untuk meningkatkan ekspor,” kata Wamendag.
Diharapkan Bisa Diolah Jadi Produk Siap Saji
humas.sumutprov.go.id ©2020 Merdeka.com
Wamendag Jerry mengharapkan, jumlah ekspor tersebut terus meningkat dan mendorong para pelaku usaha untuk mengekspor barang olahan. Karena produk akan mendapat nilai tambah apabila diolah menjadi barang yang siap konsumsi. Misalnya produk sarang burung walet (SBW) akan mendapat nilai tambah jika diolah menjadi barang siap saji dan konsumsi. “Produk sarang burung walet akan sangat lebih baik apabila siap saji, sehingga bisa cepat dikonsumsi. Ke depannya bagaimana ini bisa menjadi produk yang siap konsumsi dan akan menambah nilai tambah yang luar biasa,” ujarnya.Senada dengan Wamendag, Gubernur Edy pun juga sangat mendukung para pelaku usaha ini untuk menghasilkan produk olahan sarang burung walet. Ia sendiri bercerita, pernah membeli sarang burung walet, namun dirinya mengaku tidak mengerti mengolahnya. Untuk itu, Ia menilai dengan adanya produk siap konsumsi, permintaan produk terus meningkat. “Saya ngomong sama Pak Wamen tadi, ayolah kita jual berupa yang sudah siap makan atau siap saji,” katanya.
Permintaan Meningkat Saat Pandemi
humas.sumutprov.go.id ©2020 Merdeka.com
Pemilik PT Originalnest, Rusiana yang mengatakan, permintaan sarang burung walet meningkat pada masa pandemi. Secara keseluruhan, ekspor naik 15–20%. Rusiana memprediksi perusahaannya bisa mengekspor 32 ton hingga akhir tahun. “Kali ini kita ekspor ke Cina, Eropa, Amerika, Australia, Taiwan dan Singapura,” kata Rusiana.Sementara itu, Direktur PT Alpha Gemilang Sejahtera (AGS) Ujiana Sianturi mengatakan, produk berbasis singkong yang diekspor perusahaannya kali ini berjumlah 20 ton atau senilai Rp1 miliar. Produk berbasis singkong berupa keripik dan opak singkong tersebut diekspor ke Korea Selatan. Meski pandemi, permintaan produk singkong terus meningkat.“Dilepaskan di masa Covid-19 malah tidak turun, malah naik. Mungkin karena orang ingin makan camilan. Di Korea Selatan, singkong lah pilihan camilannya, trennya naik terus,” ujar Ujiana. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaEkspor Sulut Naik Sebesar 6,98%, Neraca Perdagangan Sulut Surplus US$ 51,57 Juta Olly-Steven menunjukan keseriusannya dalam membangun sendi sendi ekonomi daerah
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaEkspor petai oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukobubuk dengan tujuan utama pasar Jepang memiliki nilai transaksi ekonomi sebesar Rp989 juta.
Baca SelengkapnyaNilai kontrak ekspor ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara dengan Rp73,5 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Sulawesi Utara Agustus 2023 Surplus 34,98 juta US Dolar.
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaHingga akhir tahun lalu Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar 33,6 miliar dolar AS.
Baca SelengkapnyaMenurut Menperin, Jerman merupakan salah satu negara yang cukup sulit ditembus untuk barang-barang ekspor nasional, terutama produk makanan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dubes RI untuk China
Baca Selengkapnya