Viral Momen Ibu Bali Ini Bawa Gebogan Sangat Tinggi, Aksinya Curi Perhatian
Tinggi gebongan yang Ia bawa hampir mencapai dua kali tingginya.
Tinggi gebongan yang Ia bawa hampir mencapai 2 kali tingginya.
Viral Momen Ibu Bali Ini Bawa Gebogan Sangat Tinggi, Aksinya Curi Perhatian
Belum lama ini, sebuah video memperlihatkan seorang ibu di Bali yang sedang membawa buah-buahan (gebogan) di atas kepalanya. Aksi tersebut tentu menjadi sorotan publik.
Bahkan, tinggi gebogan yang dibawanya itu mencapai dua kali lipat tinggi badannya. Sontak, momen yang dibagikan oleh pemilik akun TikTok @lalunatrip ini viral di media sosial.
Dalam video yang dibagikan, si perekam tampak menyoroti sebuah momen yang cukup unik kala seorang ibu dengan pakaian kebaya putih dan kain berwarna ungu sedang membawa gebogan di acara adat di Bali.
Gebogan tersebut begitu tinggi hingga melebihi tingginya sendiri. Kendati demikian, ia terlihat sangat lihai dan santai saat berjalan. Bahkan tubuhnya tampak seimbang dengan beban yang dibawanya.
"Balinese women with GEBOGAN."
tulis si pemilik akun dalam keterangan unggahannya.
TikTok.com
Komentar Warganet
Sontak saja, video berdurasi 11 detik itu berhasil mencuri perhatian hingga menuai beragam komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang takjub akan aksi ibu tersebut.
"wanita Bali memang sekeren ini🥰🥰🥰" tulis salah satu warganet dalam kolom komentar."HANYA ADA DI BALI👍👍👍WONDER WOMAN" komentar warganet.
"luar biasa, hebat banget ibu nya, kagum, keren 👍😍🙏" komentar warganet lainnya.
"gw yg ngeliat aja udh migren😭😭😭 keren bgt ibuk nya" komentar warganet.
Seputar Gebogan
Seperti yang diketahui, gebogan merupakan sesaji yang digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu. Biasanya, sesaji ini dibuat setiap piodalan atau hari lahir sebuah pura maupun bangunan suci.
Gebogan ini diisi dengan bermacam-macam buah (seperti apel, pir, pisang) dan roti. Semuanya dirangkai dan dihiasi dengan janur.
Sementara itu di bagian paling ujung bawah ukurannya sebesar kepala sehingga pas untuk dijunjung. Untuk bagian paling atas diletakkan canang dan sampiyan, sebagai wujud persembahan dan bakti kehadapan Tuhan sang pencipta alam semesta.