Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan pengawasan ketat bagi truk Over Dimension dan Over Loading (Odol) yang melintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebab, masuknya kendaraan Odol secara otomatis menyebabkan kemacetan di ruas tol tersebut.

PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), menargetkan pekerjaan konstruksi jalan tol layang tersebut dapat selesai pada akhir September 2019. Hingga akhir Juni 2019, pekerjaan konstruksi mencapai 86 persen.

Selain Tol Jakarta-Cikampek, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta dan sekitarnya juga terpantau lancar pagi ini.

Arus lalu lintas di Jalan Tol Cikampek-Jakarta mengalami kemacetan. Antrean panjang kendaraan pemudik mengular mulai dari 62 hingga KM 66. Pantauan di lapangan, seluruh kendaraan yang masuk dari Tol Cikopo-Palimanan terhenti ketika masuk wilayah Cikampek sejak pukul 20.00 WIB, Kamis (6/6).

Kepadatan terus terjadi hingga Cikarang. Kepadatan ini disebabkan oleh jumlah kendaraan yang melintas di jalur itu. Juga karena banyaknya kendaraan yang masuk ke restarea.

H-1 Lebaran, Tol Jakarta-Cikampek Ramai Lancar. Memasuki H-1 Lebaran 2019 jalan tol Jakarta - Cikampek terpantau lancar.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, penutupan Gerbang Tol Cikarang Utama membuat sistem pembayaran tol menjadi terbuka, sehingga untuk dari arah Cawang akan dikenakan penarikan pada pintu keluar. Sedangkan dari arah sebaliknya, ‎dikenakan pada pintu masuk tol.

"Penyediaan helipad salah satu pelayanan dari pemerintah terkait adanya penyelenggaraan rutin yang notabene yang pengguna jalan tol semuanya memenuhi jalan tol sehingga proses evakuasi dan monitoring pemerintah sendiri itu sulit."

Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elelvated dipastikan batal dioperasikan secara fungsional ketika musim mudik Lebaran 2019. Sebab, pemasangan steel box girder sebagai kontruksi badan jalan belum selesai 100 persen.

Jasa Marga memastikan tol Jakarta-Cikampek akan kembali dibuka 4 lajur guna memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2019 nanti. Hal ini karena pengerjaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated pada mudik 2019 sementara waktu akan dihentikan agar kapasitas jalan di bawahnya bisa kembali seperti semula.

Selain kantor desa, dua fasilitas publik lainnya terkena dampak. Di antaranya SDN 03 Burangkeng, dan sebagian lahan TPA. Pemerintah bakal mencari lokasi pengganti sebagai dampak pembangunan. Sebab, fasilitas itu merupakan milik publik yang harus tetap ada.

Jalan Tol Elevated Jakarta-Cikampek (Japek) II tidak akan dipaksakan penggunaannya untuk mudik Lebaran 2019. Pengoperasian tol sepanjang 36,4 Km itu meleset dari perkiraan awal, yang semula diperkirakan bisa digunakan secara fungsional saat mudik.

Waskita Karya bertindak sebagai kontraktor dalam proyek tol tersebut yang bernilai sekitar Rp 3 triliun.

Tercatat total 234.923 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama Jalan Tol Jakarta - Cikampek. Jumlah tersebut meningkat 37,6 persen dari volume lalin harian normal sebanyak 170.768 kendaraan.

Kepadatan arus kendaraan di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek mengarah Tol Cipali dan Tol Cipularang, terus terjadi. Bahkan sejak Sabtu (22/12) siang, volumenya semakin meningkat hingga mengakibatkan penumpukan kendaraan.

Selain itu, akan diterapkan pembatasan jam operasional truk di tol arah Cikampek mulai tanggal 21 dan 22 Desember 2018. Sementara arah Jakarta pada 25 Desember 2018-1 Januari 2019.

Jelang Natal, Proyek Tol Layang Cikampek II dan LRT Dihentikan Sementara. Pemerintah menghentikan sementara proyek tol layang Jakarta-Cikampek II dan LRT hingga 1 Januari 2019 guna mengantisipasi kemacetan saat libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Pantauan di lokasi, Tol Jakarta-Cikampek mengalami kepadatan di dua arah pagi ini terjadi dari Jatiwaringin, Pondokgede ke arah Cikunir sepanjang 20 Km.