Ada Bug di Chipset Qualcomm, Bisa Ancam Pengguna HP Android?
Qualcomm menginformasi bahwa para hacker berhasil mengeksploitasi bug zero-day yang cukup membahayakan bagi pengguna HP Android.
Qualcomm mengumumkan bahwa sejumlah hacker telah memanfaatkan kerentanan zero-day, yaitu celah keamanan yang belum diketahui oleh pengembang saat dieksploitasi. Kerentanan ini ditemukan pada puluhan chipset yang digunakan oleh jutaan smartphone Android di seluruh dunia.
Perusahaan yang berbasis di San Diego ini juga menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan patch perbaikan kepada OEM atau vendor smartphone pada bulan lalu dan menilai serangan ini sebagai "eksploitasi yang terbatas dan terarah".
-
Kenapa iklan di HP Android berbahaya? Meski demikian, iklan yang seringkali muncul itu bisa menghadirkan virus berbahaya ke dalam software Android kita sendiri. Selain itu, iklan yang seringkali muncul ke layar bisa saja membuat kondisi baterai menjadi terlalu panas atau overheating.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Bagaimana malware ini bisa menyamar di Android? Lewat metode bernama kompresi APK, APK akan disamarkan menjadi file yang bisa dipakai untuk menginstal dan mendistribusikan aplikasi berbahaya di ekosistem Android.
-
Kenapa malware ini bisa masuk ke Android? Gara-gara taktik pengelabuan yang membuat program keamanan sulit mendeteksinya, membuat aplikasi berbahaya tersebut akhirnya diizinkan berfungsi di ekosistem Android layaknya aplikasi biasa pada umumnya.
-
Bagaimana cara cek HP Android? Halaman dukungan Google yang diperbarui mencatat bahwa layanan Google Play saat ini didukung pada perangkat yang menjalankan Android 6.0 atau lebih tinggi yang dikenal sebagai Marshmallow.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
Chipset yang Terkena Dampak
Menurut informasi dari GSM Arena, kerentanan ini mempengaruhi 64 chipset buatan Qualcomm, termasuk Snapdragon 8 Gen 1 SoC. Chipset ini digunakan dalam perangkat flagship seperti Samsung Galaxy S22 Ultra, OnePlus 10 Pro, Sony Xperia 1 IV, Oppo Find X5 Pro, Honor Magic4 Pro, Xiaomi 12, dan lainnya. Selain itu, chipset Qualcomm untuk modem dan modul FastConnect yang mendukung konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi juga terpengaruh.
Patch Sudah Dikirim, Tanggung Jawab di Pihak Produsen Smartphone
Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna. Amnesty International's Security Lab mengonfirmasi penilaian dari Google Threat Analysis Group yang menyatakan bahwa masalah ini cukup serius.
Menurut juru bicara Amnesty, penelitian lebih lanjut mengenai pihak yang bertanggung jawab dan kemungkinan pelaku eksploitasi kerentanan ini akan segera dipublikasikan. Sementara itu, penyelidikan oleh organisasi seperti Google dan Amnesty menunjukkan bahwa kampanye peretasan ini ditujukan kepada individu tertentu, bukan kepada kelompok pengguna yang besar.
Qualcomm Akuisisi Bisnis Chip Intel?
Sebelumnya, terdapat kabar mengejutkan di industri semikonduktor mengenai Qualcomm yang sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi sebagian dari bisnis chip Intel demi memperkuat portofolio produknya.
"Perusahaan pembuat chip seluler ini telah memikirkan untuk mengambil alih beberapa bagian dari Intel, yang saat ini berjuang untuk mendapatkan keuntungan dan berusaha menjual unit bisnis serta aset lainnya," ungkap seorang sumber kepada Reuters pada Jumat (6/9).
Para eksekutif Qualcomm menunjukkan minat yang besar terhadap bisnis desain chip Intel, meskipun mereka berfokus pada semua unit desain yang ada. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa Qualcomm tampaknya kurang tertarik pada bisnis server Intel. Qualcomm mengonfirmasi bahwa mereka belum menghubungi Intel terkait kemungkinan akuisisi dan menolak memberikan komentar lebih lanjut tentang rencana tersebut.
"Intel tetap berkomitmen pada bisnis PC," ujar seorang juru bicara Intel, sementara Qualcomm memilih untuk tidak berkomentar.
Dengan nilai pasar mencapai USD 184 miliar (sekitar Rp 2.833 triliun), Qualcomm telah merencanakan akuisisi beberapa bagian dari bisnis Intel selama beberapa bulan.
"Ketertarikan dan rencana Qualcomm masih dalam tahap awal dan dapat berubah," tambah sumber tersebut.
Dulu, Intel dikenal melalui kampanye pemasaran "Intel Inside", di mana mitra bisnisnya memproduksi chip untuk laptop dan desktop yang digunakan di berbagai perangkat di seluruh dunia.