Google Peringatkan Pengguna Android untuk Nonaktifkan Jaringan 2G
Google mengimbau pengguna Android untuk menonaktifkan jaringan 2G, guna melindungi diri dari serangan SMS scam yang memanfaatkan kelemahan jaringan lama ini.
Google baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada pengguna Android untuk menonaktifkan koneksi jaringan 2G. Langkah ini penting untuk mencegah gelombang baru serangan SMS scam yang mengeksploitasi kerentanan dalam protokol jaringan lama.
Mengutip GizChina, Rabu (14/8), serangan SMS scam telah menjadi perhatian yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Serangan ini sering kali melibatkan penyerang yang mengirim pesan palsu yang tampaknya berasal dari sumber resmi, seperti bank atau institusi terpercaya lainnya.
Pesan-pesan ini biasanya berisi tautan phishing atau malware yang dirancang untuk mencuri data sensitif atau menginfeksi perangkat. Banyak orang mungkin berpikir bahwa serangan semacam itu dilakukan melalui jaringan seluler biasa, tetapi Google telah menunjukkan bahwa serangan SMS paling serius dilakukan di luar kendali operator jaringan.
Serangan ini mengeksploitasi keterbukaan protokol 2G yang usang, menjadikannya target utama bagi penjahat. Protokol jaringan 2G, yang pernah menjadi standar komunikasi seluler, kini telah menjadi usang dengan munculnya teknologi 4G dan 5G. Ponsel modern terutama mengandalkan jaringan yang lebih baru, lebih cepat, dan lebih aman ini.
Namun, kemampuan untuk kembali ke jaringan 2G masih ada di banyak perangkat, menciptakan potensi risiko keamanan. Protokol 2G penuh dengan kelemahan keamanan, termasuk tidak adanya otentikasi timbal balik antara perangkat seluler dan jaringan.
Hal ini memudahkan penyerang untuk menyadap komunikasi, mengirim pesan phishing, dan melakukan aktivitas jahat lainnya tanpa sepengetahuan pengguna. Meskipun banyak operator besar telah menutup jaringan 2G, fakta bahwa ponsel masih dapat terhubung ke jaringan ini tetap menjadi ancaman.
Penjahat telah mengembangkan metode canggih untuk mengeksploitasi kelemahan jaringan 2G. Salah satu taktik yang paling umum melibatkan penggunaan stasiun pangkalan palsu. Perangkat ini dapat dibeli atau dibangun oleh penjahat dan dirancang untuk meniru sinyal jaringan seluler yang sebenarnya.
Penyerang mendirikan stasiun pangkalan palsu ini untuk menyamar sebagai sinyal 5G dari operator yang sah. Ketika perangkat di sekitarnya mencoba terhubung ke jaringan 5G yang mereka percayai, stasiun pangkalan palsu memaksa mereka untuk turun ke jaringan 2G.
Begitu perangkat terhubung ke jaringan 2G, penyerang dapat dengan mudah mengirim tautan phishing, menyebarkan malware, dan bahkan memalsukan nomor telepon untuk membuat pesan tampak berasal dari lembaga terpercaya seperti bank. Serangan jenis ini, yang dikenal sebagai “SMS bombing”.
Ini adalah ancaman nyata dan berkembang yang telah digunakan dalam berbagai aktivitas kriminal. Sifat usang dari protokol 2G membuatnya menjadi target yang mudah untuk eksploitasi semacam ini, yang menempatkan pengguna dalam risiko.
Untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh jaringan 2G, Google telah menyarankan agar pengguna Android mengambil langkah proaktif untuk melindungi diri. Salah satu langkah paling efektif adalah menonaktifkan koneksi jaringan 2G pada perangkat mereka.
Ini dapat dilakukan dengan membuka “Pengaturan,” memilih “Jaringan & Internet,” dan kemudian mengakses pengaturan “Kartu SIM.” Dari sana, pengguna dapat mematikan jaringan 2G secara manual. Ini akan memastikan bahwa perangkat mereka tidak akan kembali ke jaringan ini.