Hati-Hati Rekening Bobol, 2 Perangkat di Handphone ini Tak Boleh Aktif Saat Transaksi M-Banking
Maraknya pembobolan rekening saat ini membuat masyarakat harus lebih berhati-hati saat bertransaksi, baik transaksi debit maupun lewat mobile banking.
Semakin banyak masyarakat yang menjadi korban pembobolan rekening.
Hati-Hati Rekening Bobol, 2 Perangkat di Handphone ini Tak Boleh Aktif Saat Transaksi M-Banking
Kemajuan teknologi saat ini memberi kemudahan bagi masyarakat untuk beraktivitas, salah satunya saat berbelanja.
-
Kenapa nomor HP hangus bisa membobol rekening? 'Dalam upaya menjamin dan melindungi keamanan akun data pribadi perbankan pelanggan, kami dari XL Axiata menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk turut menjaga keamanan nomor ponsel yang terdaftar dalam akun perbankannya. Hal ini untuk menghindari aksi pembobolan akun perbankan dengan memanfaatkan nomor ponsel pelanggan, termasuk nomor yang telah hangus,'
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
-
Dimana pencurian handphone terjadi? Sebelumnya sebuah toko ponsel Fajar Store di Jalan Delima, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya Pekanbaru dibongkar maling, Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.
Masyarakat bisa bertransaksi tak hanya dengan uang tunai, namun juga bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau kartu debit.
Selain itu, berkembangnya e-commerce di Indonesia juga memudahkan masyarakat dalam membeli berbagai kebutuhan hanya dengan menggunakan handphone. Mulai dari pakaian, barang elektronik, hingga bahan pangan.
Meski begitu, kemudahan-kemudahan itu tentu tidak akan terlepas dari risiko.
Maraknya pembobolan rekening saat ini membuat masyarakat harus lebih berhati-hati saat bertransaksi, baik transaksi debit maupun lewat mobile banking.
Tanpa disadari, perangkat yang ada di handphone bisa menjadi cara para hacker membobol rekening korbannya.
Berikut 2 perangkat di handphone yang tidak boleh dinyalakan saat bertransaksi lewat mobile banking, dilansir berbagai sumber.
1. Bluetooth
Masyarakat sebaiknya membiasakan diri untuk mematikan bluetooth setelah selesai digunakan.
Salah satu bahaya menyalakan bluetooth di tempat umum adalah serangan BlueBorne, yakni jenis serangan siber yang memanfaatkan kerentanan pada konektivitas Bluetooth. Dalam serangan ini, penyerang dapat mengakses perangkat Bluetooth yang rentan. Jika sudah diakses, oknum nakal bisa mencuri data pribadi, mengirimkan malware, atau bahkan mengambil alih kontrol perangkat.
Selain itu, juga ada bahaya serangan pairing palsu, di mana serangan jenis ini melibatkan penyerang yang berusaha memasangkan perangkat mereka dengan perangkat Anda tanpa sepengetahuan Anda. Setelah berhasil memasangkan perangkat mereka dengan perangkat Anda, penyerang dapat melakukan beberapa hal. Mulai dari mengirim pesan berbahaya, memantau aktivitas Anda, hingga mendapatkan akses ke data pribadi Anda.2. WiFi
Menggunakan WiFi gratis di tempat umum sudah menjadi hal lumrah. Padahal, ini juga bisa menjadi jalan bagi para oknum untuk meretas data melalui WiFi.
Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password). Biasanya penjahat menggunakan USB kecil yang memancarkan WiFi tiruan.
Begitu korban mengkoneksikan WiFi gratisan dengan ponsel atau laptop, hacker bisa dengan mudah mengambil data dari korban. Salah satunya transaksi perbankan, data dan passwordnya bisa dicuri dan diambil alih.