Harga Jual Kendaraan Listrik Bekas Ini Makin Anjlok di 2025
Varian mobil listrik di Indonesia makin beragam di penghujung tahun 2024.
Varian mobil listrik di Indonesia makin beragam di penghujung tahun 2024. Dampaknya, harga jual mobil listrik bekas makin anjlok di tahun 2025.
Wuling Air EV merupakan salah satu mobil listrik yang harga jual bekasnya merosot paling tajam. Hal itu disampaikan Agus Focus, CEO Belanja Mobil.
"Mobil listrik baru makin banyak bermunculan belakangan ini. Harga baru mobil listrik itu juga berubah terus. Itu yang membuat harganya (Wuling Air EV) turun terus," ujar Agus di Jakarta Utara, Kamis (12/12/2024).
"Berbeda dengan hybrid. Hybrid harga bekasnya bertahan," tambah Agus.
Agus mengatakan penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025 juga mempengaruhi lesunya harga jual mobil listrik bekas.
"Saya prediksi mobil bekas itu akan naik sekitar Rp 30 jutaan," kata Agus.
Sementara itu, COO Belanja Mobil, Azka Maulana mengungkapkan harga mobil listrik yang baru muncul sangat bersaing. Tentu saja, kata Azka, konsumen lebih banyak pilihan dalam membeli mobil listrik baru.
"Harga bekas EV turun drastis. Misalnya di Wuling Air EV, tiap bulan turun sekitar Rp 10-15 juta. Dulu kami sempat menjual model ini hingga Rp 400 jutaan, kini dengan Rp 169 juta saja sudah dapat tipe Long Range," tutur Azka.
Mobil Listrik yang Harga Bekasnya Stabil
Selain kemunculan mobil listrik baru, lanjut Azka, ada banyak faktor yang membuat harga bekas mobil listrik jatuh.
"Ketakutan konsumen soal kondisi baterai dan garansinya. Sebab, harga baterai di EV itu sudah setengah harga mobil itu sendiri," jelas dia.
Ditambah lagi, kata Azka, ternyata banyak lembaga pembiayaan menolak pengajuan pembelian mobil listrik. Tampaknya, kata Azka, lembaga finance itu enggak mengambil risiko.
"Tetapi ada juga mobil listrik yang harga bekasnya masih stabil. Hyundai Ioniq 5 masih bertahan di angka Rp 590 juta untuk tahun 2023," ungkap Azka.