Mengubah Nissan R32 Skyline GT-R jadi Mobil Listrik, Masih Menarik?
Mobil ini akan diperkenalkan di Tokyo Auto Salon yang dijadwalkan pada Januari 2025.
Nissan telah mengkonversi R32 Skyline GT-R menjadi mobil listrik. Model ini direncanakan akan diperkenalkan di Tokyo Auto Salon yang akan berlangsung pada Januari 2025. Menurut informasi dari Carscoops, proyek elektrifikasi R32 Skyline GT-R sebenarnya sudah dimulai sejak Maret 2023 dan telah banyak dibahas di media sosial Jepang selama setahun terakhir.
Meskipun Nissan tidak banyak memberikan informasi terkait proyek ini, video yang beredar menunjukkan para teknisi dengan hati-hati membongkar bagian dalam mobil, melakukan pengukuran yang teliti, dan melepas mesin twin-turbo serta suspensinya.
Setelah itu, baterai dimasukkan dengan hati-hati ke dalam mobil dan dihubungkan dengan dua motor listrik EM57 yang tampaknya dipasang. Motor listrik yang digunakan adalah tipe yang sama dengan yang terdapat pada Nissan Leaf generasi terbaru. Masing-masing motor dipasang melintang pada rangka bawah depan dan belakang yang telah dimodifikasi.
Namun, perlu dicatat bahwa R32 Skyline GT-R versi listrik bukanlah satu-satunya model yang akan ditampilkan oleh Nissan di Tokyo Auto Salon. Merek asal Jepang ini juga akan memamerkan beberapa model Rogue yang telah dimodifikasi (dikenal sebagai X-Trail di Jepang), NV350 Caravan, beberapa model Autech baru, serta pilihan warna yang diperbarui untuk model Z.
Nissan berada dalam kondisi kritis dan berharap dapat diselamatkan oleh Honda
Nissan telah memutuskan untuk mengurangi produksi di Amerika Serikat hingga akhir Maret 2025. Dampak dari keputusan ini akan dirasakan pada model-model populer seperti Frontier dan Rogue. Menurut laporan, produksi di Amerika Serikat mengalami pengurangan sebesar 17 persen dibandingkan tahun lalu, yang disebabkan oleh penurunan penjualan global Nissan.
Nikkei Asia melaporkan bahwa langkah ini diambil setelah perusahaan memutuskan untuk memperlambat produksi di dua lokasi hingga akhir Desember, serta mengubah jadwal kerja dari lima hari menjadi empat hari dalam seminggu.
Nissan menyatakan bahwa mereka sedang melakukan evaluasi terhadap perkiraan produksi untuk menyesuaikan dengan tren pasar dan permintaan model yang ada. Berita mengenai pemangkasan produksi ini datang pada waktu yang kurang menguntungkan bagi Nissan, terutama setelah mereka juga melakukan pemangkasan terhadap 9.000 pekerja di seluruh dunia.
Selain itu, total produksi Nissan juga berkurang sebesar 20 persen akibat penjualan yang lesu dan proyeksi laba yang semakin menurun. Sebagaimana disitat dari Carscoops, langkah-langkah ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh produsen mobil Jepang tersebut dalam menghadapi kondisi pasar yang sulit.