Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Listrik Jadi Andalan
Strategi Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Ganti Era ke Mobil Bertenaga Listrik
Nissan Stop Produksi Mobil Konvensional, Listrik Jadi Andalan
Perusahaan mobil Nissan, yang berasal dari Jepang, telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memproduksi mobil berbahan bakar bensin dan akan memusatkan perhatian pada pengembangan kendaraan listrik (EV) sebagai kendaraan masa depan.
Nissan berkomitmen untuk tidak lagi menginvestasikan dana untuk pengembangan mesin pembakaran internal (ICE) baru dan akan lebih fokus pada pengembangan kendaraan listrik dan elektrifikasi di masa yang akan datang.
Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar mobil listrik, keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi.
Nissan menghadapi tantangan dalam menjual mobil bensin, terutama di pasar China yang didominasi oleh mobil listrik. Oleh karena itu, perusahaan ini menegaskan bahwa masa depannya adalah EV, dengan teknologi e-Power sebagai batu loncatan untuk mencapainya.
Sebagai hasilnya, Nissan tidak lagi berinvestasi pada powertrain baru untuk mobil bensin dan akan menyesuaikan peralihan berdasarkan Undang-Undang dan peraturan emisi di setiap negara dan wilayah.
Dalam rangka mencapai target penjualan mobil listrik sebanyak satu juta unit dalam tiga tahun ke depan, Nissan perlu memprioritaskan produksi mobil listrik dan meningkatkan penjualan di pasar yang lebih luas.
Nissan telah mengumumkan strategi untuk meningkatkan inovasi guna mengurangi biaya produksi mobil listrik sebanyak 30%.
Perusahaan ini akan menggunakan komponen yang sama untuk berbagai model, mengoptimalkan produksi, dan menggunakan baterai inovatif untuk mencapai tujuan ini.
Sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi, menghadapi persaingan, dan meningkatkan penjualan di pasar yang lebih besar, Nissan memutuskan untuk menghentikan produksi mobil bensin dan beralih fokus pada mobil listrik.
Nissan berencana untuk memproduksi mobil listrik dengan biaya produksi yang 30 persen lebih murah dibandingkan tahun 2019.
Mereka percaya bahwa teknologi X-in-1 yang dikembangkan oleh Nissan akan membantu mencapai tujuan ini, sehingga mobil listrik akan menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Selain itu, Nissan Motor Distributor Indonesia juga berencana untuk meluncurkan mobil listrik dengan harga sekitar Rp 200 jutaan di Indonesia pada tahun ini.
Kapasitas 4 penumpang dimiliki oleh mobil listrik Nissan ini dengan harapan dapat meningkatkan minat konsumen terhadap kendaraan listrik di Indonesia.