Mitsubishi Motors Mengaku Kalah di Negara Ini, Pilih Fokus ke Pasar ASEAN Saja
Mitsubishi Motors menyerah di pasar Negeri Tirai Bambu, sehingga akan menghentikan pabriknya di Hunan.
Mobil listrik Mitsubishi tidal laku dibandingkan Tesla dan BYD
Mitsubishi Motors Menyerah di Negera Ini
Mitsubishi Motors berencana menghentikan operasi pabriknya di China. Akibat kesulitan bersaing dengan penjualan mobil listrik (EV) di Negeri Tirai Bambu ini.
Dikutip japantimes.co.jp, merek otomotif asal Jepang yang sudah stop produksi di China sejak Maret lalu, berencana untuk fokuskan sumber dayanya ke pasar Asia Tenggara (ASEAN), kata sumber tersebut.
Sementara menurut Nikkei Asia, Mitsubishi sedang merampungkan perjanjian final bersama mitranya, Guangzhou Automobile Group (GAC).
GAC Mitsubishi Motors memiliki pabrik di Hunan, China Selatan.
Dikabarkan Mitsubishi Motors menghentikan bisnisnya di China tanpa batas waktu.
Memo perusahaan tertanggal 12 Juli yang beredar di media sosial menyebutkan penjualan turun jauh di bawah ekspektasi di tengah pasar yang cepat beralih ke mobil listrik (EV).
Mitsubishi hanya menjual 515 unit mobil listrik Airtrek di China pada tahun lalu. Sementara total volume produksi turun menjadi 1.530 unit pada Januari 2023, dan kemudian tidak ada lagi karena pabrik dihentikan.
dikutip japantimes.co.jp.
CEO Mitsubishi Motors Takao Kato mengatakan Mei lalu, pihaknya perlu meninjau kembali strateginya di China.
Konsumen di China beralih ke EV cara berbeda; satu dari empat mobil terjual pada 2022 adalah EV.
Meski merek Jepang ini berjanji meluncurkan lebih banyak EV, faktanya Mitsubishi kesulitan mengejar pemimpin pasar EV di China: Tesla dan BYD.
Padahal Maret lalu, Mitsubishi berencana untuk investasi sebesar ¥ 1,8 triliun, setara US$ 12 miliar, untuk elektrifikasi pada 2030.
japantimes.co.jp.