Wakil Menteri UMKM Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Wamen UMKM Helvi Moraza mengatakan, peningkatan rasio kewirausahaan juga memiliki peran besar dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Wakil Menteri (Wamen) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyampaikan saat ini Indonesia berada di titik penting perjalanan ekonomi, oleh karena itu penting untuk memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Wamen UMKM Helvi Moraza mengatakan, peningkatan rasio kewirausahaan juga memiliki peran besar dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Kita dihadapkan pada target ambisius berupa rasio kewirausahaan sebesar 3,6 persen pada tahun 2029 dan 8 persen pada tahun 2045. Tujuan ini menuntut ekosistem yang tangguh, dinamis, dan adaptif,” kata Wamen UMKM saat memberikan sambutan dan membuka acara Entrepreneur Hub (E-Hub) Tangerang Raya Sesi-II di Tangerang Selatan, Senin (16/12).
Wamen UMKM, menekankan bahwa dalam konteks tersebut seorang wirausaha bukan hanya penggerak perekonomian.
“Lebih dari itu, wirausaha merupakan inovator yang akan mendorong Indonesia naik kelas, keluar dari jebakan pendapatan menengah, dan bersaing di kancah global,” kata Wamen UMKM.
Untuk itu, kata Wamen Helvi, acara E-Hub ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, dan komunitas yang dirancang sebagai ruang kolaborasi untuk memperkuat kapasitas kewirausahaan melalui pembekalan dari mentor dan pelatih profesional. “Saya berharap, melalui acara E-hub bisa menjadi langkah konkret dalam mendukung perjalanan Indonesia menuju perekonomian yang lebih maju dan inklusif,” kata Wamen UMKM.
Selain itu, Wamen UMKM menegaskan pentingnya nilai-nilai Loyalitas, Integritas, Disiplin, dan Inovasi (LIDI) sebagai karakter utama dalam membangun usaha yang tangguh.
“Loyalitas pada pelanggan menjamin kepuasan jangka panjang; integritas mengokohkan reputasi; disiplin membentuk konsistensi; dan inovasi mendorong perubahan. Ini adalah karakter inti yang harus dimiliki setiap wirausaha untuk bertahan dan tumbuh,” katanya.
Di era digital yang penuh tantangan, Wamen UMKM mengingatkan bahwa kemampuan adaptasi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan. Ia menekankan bahwa inovasi bukan hanya tentang menciptakan produk baru, tetapi juga mengadopsi strategi pemasaran digital, memanfaatkan teknologi finansial, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Bukan mereka yang paling kuat atau paling pintar yang akan bertahan, melainkan yang paling responsif terhadap perubahan. Dengan inovasi, usaha tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh dan siap bersaing dalam ekosistem ekonomi global yang terus bergerak cepat,” katanya.
Saat ini, kata Wamen Helvi, Pemerintah tengah mendorong penguatan ekosistem kewirausahaan melalui kebijakan strategis, salah satu hasil nyata yakni peningkatan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index dan IMD World Competitiveness Ranking sebagai sinyal positif dari langkah yang telah dilakukan.
“Langkah-langkah kita sudah berada di jalur yang benar. Kini, tugas kita adalah mempercepat momentum tersebut dengan menggerakkan inovasi dan kewirausahaan secara masif,” katanya.Di akhir sambutannya, Wakil Menteri menekankan bahwa menjadi wirausaha adalah tentang keberanian bermimpi, mengambil risiko, dan meretas jalan baru.
“Mari kita satukan visi, kokohkan kolaborasi, dan memberikan kontribusi terbaik untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, tangguh, dan sejahtera menuju Indonesia Emas 2045,” kataya.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengapresiasi kegiatan E-Hub yang merupakan wadah untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di Tangerang Raya.
“Melalui acara ini membuka peluang para wirausaha khususnya UMKM untuk menambah pengetahuan dan berkolaborasi dengan stakeholder terkait guna memperkuat usahanya,” katanya.
Davnie juga menjelaskan saat ini Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pasca-Covid-19 mencapai 5,2 persen yang didominasi oleh ekonomi kreatif, hal ini salah satunya karena letak geografis Tangerang Selatan yang memiliki empat jalur masuk, yakni dari tol Jakarta-Serpong, Jakarta-Merak, Cinere-Serpong Bandara dan Bintaro.
“Berkat keuntungan geografis tersebut, pertumbuhan ekonomi penduduk sosial budaya sangat dipengaruhi oleh interaksi antar wilayah, sehingga sektor perdagangan dan jasa kami dapat lebih berkembang,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM Siti Azizah mengungkapkan, E-Hub Tangerang Raya II berfokus pada penguatan fondasi kewirausahaan, mulai dari pengembangan kapasitas, strategi perencanaan, hingga perluasan jaringan bisnis.Kegiatan ini diikuti oleh 100 wirausaha terkurasi se-Tangerang Raya merupakan kelanjutan dari inisiatif yang telah dirintis sebelumnya.
“Melalui acara ini, kami berharap akan lahir wirausaha mapan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan global, yang kelak menjadi ujung tombak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi pada pencapaian target peningkatan rasio kewirausahaan nasional,” kata Azizah.