Apakah DeepSeek AI Berbahaya atau Tidak? Peneliti Temukan Fakta Mengejutkan
DeepSeek AI asal China menjadi pesaing OpenAI, namun berpotensi berbahaya karena kerentanannya. Simak fakta lengkapnya.
![Apakah DeepSeek AI Berbahaya atau Tidak? Peneliti Temukan Fakta Mengejutkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/28/140333.622-deepseek-ai-berbahaya-atau-tidak-peneliti-temukan-fakta-ini-1.jpg)
Sebuah kecerdasan buatan yang berasal dari China, yaitu DeepSeek AI, kini menjadi sorotan dalam dunia teknologi. Hal ini disebabkan karena perangkat tersebut diklaim memiliki model open-source yang bersaing dengan OpenAI. DeepSeek AI menghadirkan inovasi baru dalam hal penalaran matematis, efisiensi kode, dan biaya operasional yang rendah. Namun, di balik kecanggihannya, terdapat potensi kerentanan keamanan yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut penelitian terbaru, terdapat pola injeksi cepat yang dapat dimanfaatkan untuk mengeksploitasi DeepSeek AI. Cara kerja ini berpotensi memungkinkan pengambilalihan akun pengguna, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data, terutama di tengah meningkatnya popularitas DeepSeek.
Lalu, apakah DeepSeek AI benar-benar aman atau justru menjadi ancaman? Berikut rangkumannya oleh Merdeka.com, Selasa (28/1).
Apa Itu DeepSeek AI?
Dikutip dari Liputan6, DeepSeek AI merupakan sebuah model kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh sebuah laboratorium independen asal China. Tujuannya adalah untuk menyediakan solusi AI yang lebih efisien dan terbuka. DeepSeek AI berasal dari divisi pembelajaran mendalam yang dikenal dengan nama Fire-Flyer, yang sebelumnya lebih fokus pada analisis data keuangan kuantitatif. Pada tahun 2023, laboratorium ini memutuskan untuk mengalihkan perhatian mereka ke pengembangan AI dengan meluncurkan model open-source pertama mereka, yaitu DeepSeek-R1.
Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, mendirikan laboratorium ini dengan prinsip yang menekankan pada inovasi ilmiah ketimbang keuntungan finansial yang bersifat jangka pendek. Berbeda dengan perusahaan AI lain yang ada di China, DeepSeek beroperasi secara mandiri tanpa dukungan dari perusahaan teknologi besar seperti Baidu atau Alibaba. Pendekatan ini memungkinkan DeepSeek untuk lebih fokus pada kolaborasi akademik dan penelitian yang bersifat mandiri.
Saat ini, DeepSeek telah menjadi salah satu kompetitor utama di industri AI global, bersaing dengan raksasa seperti OpenAI dan Google. Model DeepSeek-R1 dirancang untuk melebihi standar dalam tugas-tugas penting seperti pemrograman dan analisis data, menjadikannya salah satu model AI paling inovatif yang ada di pasar saat ini.
DeepSeek AI Berbahaya Atau Tidak?
DeepSeek AI memiliki beberapa kelemahan, khususnya dalam aspek keamanan. Penelitian menunjukkan adanya celah yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menguasai akun pengguna melalui serangan injeksi cepat. Hal ini menjadi perhatian yang serius, terutama karena semakin banyak pengembang AI yang menggunakan DeepSeek.
Menurut studi terbaru, potensi kerentanan keamanan di dalam sistem DeepSeek AI bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menyerang pengguna. Salah satu jenis kerentanan tersebut adalah serangan injeksi cepat, di mana penyerang dapat menyuntikkan kode berbahaya ke dalam sistem DeepSeek, sehingga mereka dapat mengambil alih akun pengguna.
Kerentanan ini memberikan kesempatan bagi penyerang untuk mengakses informasi pengguna, termasuk token sesi, yang bisa digunakan untuk berpura-pura menjadi pengguna yang sah. Selain itu, terdapat juga risiko serangan XSS (cross-site scripting) yang teridentifikasi dalam sistem DeepSeek, yang memungkinkan eksekusi kode tidak sah di peramban web korban.
"Fitur-fitur yang sudah berumur puluhan tahun menyediakan permukaan serangan yang tidak terduga pada aplikasi GenAI, penting bagi pengembang dan perancang aplikasi untuk mempertimbangkan konteks tempat mereka memasukkan keluaran LLM, karena keluaran tersebut tidak tepercaya dan dapat berisi data yang sembarangan," ujar Peneliti keamanan Johann Rehberger, mengutip thehackernews.com
Perbedaan DeepSeek AI dan ChatGPT
ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, dikenal sebagai alat yang sangat baik dalam berinteraksi melalui teks. Alat ini menawarkan kemampuan komunikasi yang sangat canggih dan memberikan respons yang cepat, sehingga menjadi pilihan populer di berbagai sektor seperti layanan pelanggan, pemasaran, dan pendidikan.
Di sisi lain, DeepSeek AI menggunakan model open-source yang dikenal sebagai DeepSeek, yang unggul dalam hal analisis data dan pemrograman. DeepSeek menawarkan efisiensi biaya yang lebih baik serta penggunaan sumber daya komputasi yang lebih rendah dibandingkan dengan ChatGPT. Selain itu, DeepSeek memberikan akses terbuka yang memungkinkan para pengembang untuk memodifikasi dan menyesuaikan model sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dari segi performa, DeepSeek mencatatkan skor 92% dalam penalaran logis, yang lebih tinggi dibandingkan dengan ChatGPT yang memperoleh 89% pada pengujian serupa. Meskipun kedua alat ini memiliki kelebihan masing-masing, DeepSeek lebih berfokus pada aplikasi teknis dan analisis data besar, sehingga menjadi pilihan utama dalam sektor riset ilmiah dan bisnis.
Sementara itu, ChatGPT lebih sesuai untuk aplikasi komunikasi sehari-hari karena kemampuannya dalam menghasilkan teks kreatif dan memberikan respons yang alami. Oleh karena itu, pilihan antara keduanya akan sangat bergantung pada kebutuhan spesifik pengguna, apakah mereka lebih memerlukan interaksi berbasis teks atau analisis data yang mendalam.
"Setelah beberapa kali bereksperimen, saya menemukan bahwa yang dibutuhkan untuk mengambil alih sesi pengguna hanyalah userToken yang disimpan di localStorage pada domain chat.deepseek.com," ujarnya, lagi.
Menjadi Pesaing OpenAI
DeepSeek AI telah menunjukkan potensi yang signifikan untuk bersaing dengan OpenAI, terutama dalam aspek efisiensi biaya dan inovasi teknologi. Contohnya, model DeepSeek-R1-Zero dirancang dengan fokus khusus pada pembelajaran penguatan tanpa memerlukan pelatihan yang diawasi, menjadikannya pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan model OpenAI.
Selain itu, pendekatan open-source yang diusung oleh DeepSeek menarik perhatian banyak pengembang independen yang mencari solusi AI yang lebih terjangkau dan fleksibel. Dalam pengujian kinerja, DeepSeek berhasil meraih skor 92% dalam hal penalaran logis, melebihi skor ChatGPT yang hanya 89%. Namun, Google Gemini masih unggul dalam pengolahan data multimodal, menunjukkan bahwa persaingan di dunia AI tetap sangat kompetitif.
Keberhasilan yang diraih oleh DeepSeek juga memberikan tekanan pada perusahaan teknologi besar di Amerika seperti OpenAI dan Google. Kini, mereka harus menghadapi tantangan dari perusahaan yang menawarkan solusi yang lebih efisien dan terjangkau, yang tentunya akan memengaruhi dinamika industri AI ke depan.
Saham Nvidia Turun Hampir $600 Miliar Usai DeepSeek AI rilis
Saham Nvidia mengalami penurunan yang signifikan, hampir mencapai $600 miliar, setelah peluncuran DeepSeek AI. Kekhawatiran para investor meningkat setelah kemunculan AI ini, yang dianggap dapat mengancam dominasi perusahaan-perusahaan besar di sektor AI, termasuk Nvidia.
Berdasarkan informasi yang terkumpul, kapitalisasi pasar Nvidia mengalami penurunan drastis, yaitu sekitar US$ 593 miliar. Kerugian yang dialami perusahaan ini mencatatkan angka 17 persen, yang menjadi rekor kerugian terbesar dalam satu hari di pasar saham Wall Street.
Apa itu DeepSeek AI?
DeepSeek AI adalah model kecerdasan buatan asal China yang dikembangkan untuk menyaingi OpenAI dengan pendekatan open-source.
Apa kelebihan utama DeepSeek AI?
Kelebihan dari DeepSeek AI mencakup efisiensi dalam hal biaya, penggunaan teknologi yang mutakhir, serta pendekatan open-source yang memberikan fleksibilitas.
Apakah DeepSeek AI aman digunakan?
Meskipun DeepSeek AI menawarkan banyak fitur inovatif, terdapat kerentanan keamanan yang perlu diperhatikan oleh pengguna.