Siapa Orang di Balik DeepSeek yang Buat Perusahaan AI Dunia Gemetar?
DeepSeek, startup AI China berbasis di Hangzhou, mengguncang pasar teknologi global dengan inovasinya. Siapa orang di belakangnya?
![Siapa Orang di Balik DeepSeek yang Buat Perusahaan AI Dunia Gemetar?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/28/1738056953915-ctixt.jpeg)
DeepSeek AI, platform seperti ChatGPT ini tiba-tiba menjadi sorotan dunia. Platform “made in china” ini disebut-sebut ditakuti perusahaan-perusahaan AI. Mengapa?
Karena harus diakui saat ini perusahaan teknologi besar tengah menghadapi tantangan biaya tinggi dalam mengoperasikan model AI. Sementara DeepSeek menyatakan pihaknya mampu menekan biaya dan daya tanpa mengurangi performa. Maka tak heran aplikasi DeepSeek langsung diserbu Apple Store.
Lantas, siapa orang di balik DeepSeek?
Mengutip BusinessTimes, Selasa (28/1), dia adalah Liang Wenfeng. DeepSeek didirikannya, seorang tokoh visioner berusia 40 tahun yang lulus dari Universitas Zhejiang dengan gelar di bidang kecerdasan buatan.
Liang memiliki rekam jejak yang luar biasa di dunia teknologi dan keuangan. Pada tahun 2015, ia mendirikan High-Flyer Quant, sebuah hedge fund kuantitatif yang dikenal inovatif dalam menggunakan strategi perdagangan berbasis AI.
Pada tahun 2023, High-Flyer Quant mengumumkan rencana besar untuk menjelajah ranah “kecerdasan umum buatan” (artificial general intelligence). Unit AI perusahaan tersebut diketahui memiliki klaster 10.000 chip A100, yang sudah dioperasikan sejak 2022.
Liang memulai proyek AI ini pada 2021 dengan membeli ribuan prosesor grafis Nvidia, jauh sebelum pemerintah AS memberlakukan pembatasan ekspor chip AI ke China. Langkah ini membuktikan visi Liang yang jauh ke depan dalam mempersiapkan infrastruktur untuk DeepSeek.
Keuntungan Belum Menjadi Fokus
Dalam wawancara dengan Waves pada Juli 2024, Liang menyatakan bahwa ambisinya tidak sekadar mencari keuntungan cepat. Ia ingin membawa inovasi teknologi China ke garis depan global untuk menciptakan ekosistem yang lebih maju.
Langkah Liang untuk fokus pada penelitian dasar alih-alih keuntungan langsung dianggap berisiko tinggi. Dalam wawancaranya dengan 36Kr, Liang menyatakan bahwa pendirian DeepSeek didorong oleh rasa ingin tahu ilmiah, bukan motivasi komersial.
"Penelitian dasar memiliki rasio pengembalian investasi yang sangat rendah," ujar Liang.
"Investor awal OpenAI juga tidak memikirkan keuntungan langsung, melainkan hanya ingin mewujudkan hal ini," tambah dia.
Zhang, seorang pakar teknologi, menyebut DeepSeek sebagai perwakilan generasi baru perusahaan teknologi China yang berani mengambil risiko demi inovasi.
Berbeda dengan sebagian besar perusahaan AI di China, DeepSeek tidak bergantung pada pendanaan dari raksasa teknologi seperti Baidu, Alibaba, atau ByteDance.
Keputusan ini menjadikannya pemain unik di lanskap teknologi China, dengan fokus murni pada penelitian dan pengembangan.
DeepSeek adalah bukti bahwa pendekatan yang berani dan berfokus pada penelitian mendalam dapat memberikan dampak besar dalam dunia teknologi.
Dengan filosofi yang mengutamakan inovasi, perusahaan ini menunjukkan bahwa eksplorasi ilmiah dapat berjalan berdampingan dengan visi bisnis yang ambisius.