Ini Keunggulan DeepSeek AI yang Bikin Cemas OpenAI dan MetaAI
DeepSeek R1, AI open-source terbaru, menyaingi OpenAI dengan biaya rendah dan performa canggih, kini jadi aplikasi gratis nomor satu di App Store.

DeepSeek R1 telah mencuri perhatian dengan performa luar biasa di berbagai benchmark industri dan keunggulan sebagai model AI open-source. Dengan kemampuannya yang menyaingi model canggih OpenAI, DeepSeek R1 memimpin momentum baru dalam perlombaan AI global.
Lantas, apa saja keunggulannya? Berikut keunggulan DeepSeek AI dikutip dari Mashable, Selasa (28/1).
Unggul dalam Berbagai Benchmark
Laporan resmi DeepSeek mengungkap bahwa model LLM ini mengalahkan model OpenAI o1 dalam tes matematika lanjutan (AIME 2024), pemrograman (MATH-500, SWE-bench Verified), dan hampir sejajar dalam benchmark lainnya seperti Codeforces, GPQA Diamond (sains tingkat pascasarjana), serta pengetahuan umum (MMLU).
Jurnalis teknologi Stan Schroeder dari Mashable menguji DeepSeek R1 dengan meminta model ini membuat aplikasi web kompleks untuk informasi cuaca dan perjalanan. Hasilnya? Impresif, membuktikan kapabilitas AI ini dalam tugas teknis yang menantang.
Open-Source
DeepSeek R1 menonjol dengan statusnya sebagai model AI open-source. Berbeda dengan model tertutup seperti OpenAI atau Google Gemini, DeepSeek R1 memungkinkan akses gratis bagi programmer untuk memodifikasi dan mengembangkan model ini tanpa memerlukan sumber daya komputasi yang besar.
Pendekatan ini menyerupai strategi Meta dengan Llama, namun dengan lebih banyak fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah. Bagi komunitas teknologi, ini membuka peluang luas untuk demokratisasi AI.
Efisiensi Biaya
Selain menawarkan versi web gratis di chat.deepseek.com, DeepSeek R1 menyediakan API dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan OpenAI. Biaya penggunaannya hanya $0,14 per satu juta token input cached, dibandingkan dengan $7,50 per juta token pada model OpenAI o1. Hal ini menjadi daya tarik besar bagi programmer yang ingin mengintegrasikan AI ke dalam proyek mereka.
Lebih mengejutkan lagi, DeepSeek R1 hanya membutuhkan 2.000 chip Nvidia untuk dikembangkan, jauh lebih sedikit dibandingkan OpenAI yang dilaporkan memerlukan 10.000 GPU Nvidia. Klaim ini telah mengguncang pasar saham, membuat nilai saham Nvidia turun 13 persen.
Dominasi di App Store
Performa dan efisiensi biaya DeepSeek R1 mendapat sambutan hangat dari pengguna. Pada awal minggu ini, aplikasi ini menjadi aplikasi gratis nomor satu di Apple App Store, menggantikan ChatGPT sebagai raja aplikasi AI.
Revolusi AI Baru
Dengan keberhasilannya yang mencolok, DeepSeek R1 tidak hanya mendominasi pasar AI, tetapi juga memicu perlombaan global untuk inovasi lebih lanjut. Apakah model ini akan mempertahankan momentumnya? Yang pasti, DeepSeek R1 telah membawa perlombaan AI ke level yang baru. Sayangnya, ketika Merdeka.com mencoba untuk membuat gambar, Deepseek AI sejauh ini belum bisa.