Bagian dari Roket China Jatuh ke Kawasan Pemukiman
Roket tersebut diluncurkan untuk mengirimkan Space Variable Objects Monitor, sebuah teleskop sinar-X.
Sebuah bagian dari roket yang diduga berasal dari roket Long March/Changzheng 2C milik Tiongkok terlihat jatuh ke wilayah permukiman warga di barat daya Tiongkok pada hari Sabtu (22/6). Peristiwa tersebut direkam dalam beberapa video yang diunggah ke berbagai media sosial.
Mengutip CNN dan SpaceNews, Jumat (28/6), video-video tersebut pertama kali muncul beberapa saat setelah sebuah roket Long March 2C lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, yang terletak di barat daya Tiongkok, pada pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB.
Peluncuran ini dinyatakan berhasil oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).
Roket tersebut diluncurkan untuk mengirimkan Space Variable Objects Monitor, sebuah teleskop sinar-X yang dikembangkan oleh Tiongkok dan Prancis, untuk mempelajari semburan sinar gama (GRBs).
Semburan sinar gama meripakan ledakan elektromagnetik dahsyat yang dapat melepaskan energi dalam beberapa detik sebanyak energi yang dipancarkan Matahari selama 10 miliar tahun.
Dalam sebuah video yang diambil di Xianqiao, Provinsi Guizhou, dalam jarak yang tidak terlalu jauh, terlihat sebuah puing berbentuk silinder panjang yang jatuh di atas sebuah desa dan mendarat di samping sebuah bukit dengan asap kuning mengepul dari salah satu ujung bagiannya.
Bagian tersebut, yang diketahui merupakan bagian pendorong roket, menggunakan campuran nitrogen tetroksida dan dimetilhidrazin tidak simetris (UDMH) yang beracun dan hipergolik (mudah terbakar apabila bercampur dengan bahan lain) sebagai propelannya.
-
Bagaimana roket China diluncurkan? Roket Gravity-1 diluncurkan dari sebuah kapal di lepas pantai timur provinsi Shandong untuk mengirimkan tiga satelit penginderaan jarak jauh ke orbit, kata Orienspace dalam sebuah pernyataan.
-
Dimana roket China akan diluncurkan? Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
-
Kenapa Stasiun Luar Angkasa China rusak? 'Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,' ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Apa yang merusak Stasiun Luar Angkasa China? Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong, sempat mengalami kerusakan setelah ia ditabrak oleh sampah luar angkasa.
-
Siapa yang membuat roket China ke bulan? Program ini dianggap sebagai kunci bagi Tiongkok dalam mengirim astronaut ke bulan di 2030.
-
Kapan Stasiun Luar Angkasa China rusak? Stasiun luar angkasa milik China, Tiangong, sempat mengalami kerusakan setelah ia ditabrak oleh sampah luar angkasa.
Gas atau asap berwarna coklat kemerahan bisa jadi merupakan indikasi dari nitrogen tetroksida. Di sisi lain, gas kekuningan bisa jadi disebabkan oleh pencampuran bahan bakar hidrazin dengan udara.
Markus Schiller, seorang pakar roket, mempunyai pendapat yang serupa. “Kombinasi ini selalu menciptakan jejak asap berwarna oranye. Ini sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker),” jelas Schiller.
Kontak dengan sisa bahan bakar atau oksidator dari pendorong roket bisa menimbulkan efek yang berbahaya bagi setiap makhluk hidup.
Insiden jatuhnya bagian roket di daratan merupakan masalah yang umum terjadi dalam peluncuran roket Tiongkok karena negara tersebut mempunyai tiga lokasi peluncuran yang berada jauh di tengah daratan.
Ketiga lokasi itu dibangun di daratan Tiongkok pada masa Perang Dingin karena masalah keamanan.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat dan badan antariksa di Eropa biasanya meluncurkan roket mereka dari lokasi pesisir ke arah lautan.
Badan-badan antariksa Barat juga telah sebagian besar menghilangkan jenis propelan cair yang beracun.
"Jika Anda ingin meluncurkan sesuatu ke orbit rendah Bumi (LEO), Anda biasanya meluncurkannya di arah timur untuk mendapatkan dorongan ekstra dari rotasi Bumi. Akan tetapi, jika Anda meluncurkan ke arah timur, pasti selalu ada beberapa desa di jalur yang dilewati oleh pendorong tahap pertama," ungkap Schiller.