Daftar Negara yang Paling Banyak Diserang Ransomware
Berikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
korban ransomwareSerangan ransomware telah menjadi ancaman serius di seluruh dunia. Sudah enam tahun sejak laporan dari Cybersecurity Ventures memperkirakan kerusakan akibat ransomware akan merugikan dunia sebesar USD5 miliar di 2017, naik dari USD325 juta pada 2015 — peningkatan 15 kali lipat hanya dalam dua tahun.
Kerugian pada 2018 diperkirakan mencapai USD8 miliar, pada tahun 2019 sebesar USD11,5 miliar, dan pada tahun 2021 sebesar USD20 miliar. Ini artinya 57 kali lebih besar dibandingkan tahun 2015.
Ransomware adalah varian malware yang secara khusus menargetkan file dan sistem dengan mengenkripsinya menggunakan protokol yang tidak dapat dibobol tanpa kunci dekripsi yang benar.
-
Apa itu Ransomware? Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Ransomware pertama kali muncul pada awal tahun 1990-an dan dikenal sebagai "AIDS Trojan" atau "PC Cyborg".
-
Kenapa Ransomware menyerang Pusat Data Nasional? Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware dan berdampak pada 210 instansi pusat maupun daerah di Indonesia.
-
Bagaimana ransomware bisa menyerang pengguna? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Kapan serangan ransomware di Indonesia meningkat? Fakta mencengangkan lainnya, tahukah kamu kalau Indonesia ternyata menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan jumlah serangan ransomware terbanyak di tahun 2022?
-
Bagaimana cara kerja Ransomware? Ransomware awal ini mengunci akses ke sistem dengan mengenkripsi file dan meminta tebusan dalam bentuk cek yang harus dikirim ke kotak surat tertentu.
-
Bagaimana cara kerja ransomware untuk mengganggu pemilu? Mereka bekerja dengan membekukan basis data pemilih lokal. Maka itu ransomware menduduki peringkat teratas ancaman siber saat pemilu.
Operator Ransomware akan mengenkripsi file dan menawarkan kunci tersebut kepada korbannya sebagai imbalan atas pembayaran, biasanya dalam mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC) untuk mempersulit pelacakan dana terlarang.
Berikut adalah daftar negara-negara dengan tingkat serangan ransomware tertinggi berdasarkan data dari Statista per Maret 2022 hingga Maret 2023:
Singapura
Singapura menduduki peringkat pertama dengan tingkat serangan ransomware tertinggi. Sebanyak 84 persen perusahaan di Singapura mengalami ransomware dalam 12 bulan terakhir.
Austria
Austria menjadi peringkat kedua serangan ransomware dengan persenan yang sama dengan Singapura, yaitu 84 persen.
Australia
Australia menduduki peringkat ketiga dengan tingkat serangan ransomware sebanyak 80 persen dalam 12 bulan terakhir.
Afrika Selatan
Sementara Afrika Selatan menjadi negara dengan tingkat serangan ransomware sebanyak 78 persen dalam 12 bulan terakhir.
Swiss
Swiss menduduki tingkat kelima dengan serangan ransomware sebanyak 75 persen dalam jangka waktu 12 bulan.
- 3 Layanan Pemerintah ini sudah Pulih dari Serangan Ransomware LockBit
- Ransomware Serang Ditjen Pajak, Pelayanan Registrasi NPWP Terganggu
- Catat! 5 Langkah Tepat untuk Mitigasi Serangan Ransomware
- PDN Diserang Ransomware, Data Arsip Daerah NTT Hilang
- 6 Gejala Alergi Seafood dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui
- Tips Sukses Bisnis Perhotelan, Food Service, dan Pariwisata dari Dato Sri Mohammed Shaheen
Spanyol
Spanyol menjadi negara dengan tingkat serangan ransomware sebanyak 75 persen, sama dengan Swiss.
India
Sementara India menjadi negara dengan tingkat serangan ransomware sebanyak 73 persen dalam 12 bulan terakhir.