Deretan Teknik Pengobatan Ekstrem yang Dipercaya Mujarab di Zaman Kuno
Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?
Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem di zaman kuno. Mana yang lebih mengerikan?
Deretan Teknik Pengobatan Ekstrem yang Dipercaya Mujarab di Zaman Kuno
Sekarang kita telah memasuki era dunia medis modern, di mana berbagai metode dan obat yang digunakan dipastikan tidak menyakiti setiap pasien.
Lain hal dengan pengobatan ribuan tahun lalu yang masih menggunakan metode yang ekstrem untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Dikutip dari laman History, Sabtu, (2/9), terdapat sejumlah metode penyembuhan ekstrim yang dilakukan oleh orang-orang zaman kuno.
Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem yang dipercaya mujarab oleh orang Mesir dan Yunani kuno.
-
Apa saja yang termasuk dalam praktik pengobatan Mesir kuno? Studi mendalam ini mengeksplorasi detail pengobatan Mesir kuno, fokus pada perawatan obat-obatan yang mengandalkan mineral, tumbuhan, dan bagian tubuh hewan.
-
Bagaimana orang Mesir kuno mengatasi penyakit? Mereka bahkan mengembangkan salep anti-keriput. David mengatakan bahwa obat-obatan ini sebagian besar efektif, bahkan menurut standar modern, dan disiapkan seperti cara kita hari ini. 'Mereka memiliki prinsip bahan aktif,' katanya. 'Lalu mereka memiliki obat tambahan, yang mungkin merupakan rasa yang membuatnya enak untuk diminum. Dan kemudian elemen ketiga adalah kendaraan atau cara memasukkan obat ke dalam tubuh,' yang bisa berupa 'pil, cairan, sesuatu yang dioleskan ke kulit atau inhaler.'
-
Dimana pusat pengobatan dan terapi di Mesir kuno? Sementara itu, kompleks kuil dijadikan sebagai pusat pengobatan dan terapi.
-
Kenapa orang Mesir kuno berfokus pada pengobatan? Orang Mesir menganggap obat sebagai 'seni yang penting,' sehingga mendirikan pusat-pusat pembelajaran medis, dan baik pria maupun wanita bisa menjadi dokter.
-
Kapan pengobatan kanker di Mesir kuno? Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Medicine, Camarós dan timnya memeriksa sebuah tengkorak berusia lebih dari 4.000 tahun dari Kerajaan Lama Mesir secara mikroskopis.
-
Bagaimana kanker diobati di Mesir kuno? Catatan ini dituliskan pada papirus yang menyebutkan delapan kasus tumor yang muncul di payudara. Pada masa lalu, penanganan untuk masalah ini dengan cara disundut menggunakan alat yang telah dipanasi menggunakan api.
Bloodletting
Merupakan salah satu metode pengobatan dari zaman Sumeria dan Mesir Kuno yang dengan cara mengambil darah untuk menjaga keseimbangan imun tubuh.Praktik pengobatan ini semakin berkembang pada zaman Yunani dan Romawi klasik pada abad ke-19.
Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman praktik ini tidak populer lagi sebab terdapat penelitian yang menyatakan bahwa metode ini lebih banyak menuai bahaya dibandingkan dengan manfaatnya.
Namun, salah satu metode Bloodletting sampai saat ini masih dipercayai oleh beberapa tempat dengan menggunakan lintah untuk pengobatan penyakit langka.
Sumber foto: National Library of Medicine
Trepanasi
Merupakan bentuk operasi tertua yang mengerikan sejak 7.000 tahun lalu. Praktik pengobatan ini dilakukan dengan cara membuat lubang pada tengkorak untuk menyembuhkan suatu penyakit.Metode pengobatan ini pada zaman dulu dipercaya dapat mengobati epilepsi, sakit kepala, abses, dan pembekuan darah.
Namun, metode pengobatan ini menimbulkan spekulasi dikalangan para peneliti.
Sebab, terdapat sebuah teori yang menyatakan bahwa pengobatan jenis ini merupakan bagian dari ritual suku untuk melepas roh jahat yang hinggap di dalam tubuh orang yang sakit.
Sumber foto: Wellcome Collection
Merkuri
Merkuri merupakan zat yang dikenal berbahaya karena memiliki zat logam yang tinggi di dalamnya. Tetapi pada zaman Persia dan Yunani Kuno merkuri dianggap sebagai obat yang mujarab dan obat topikal.Kemudian pada abad kedua, alkemis di Tiongkok memanfaat merkuri cair sebagai obat pemanjang umur dan vitalitas. Bahkah para tabib di sana mengatakan jika mengonsumsi merkuri, belerang, dan arsenik, pasiennya akan memiliki kehidupan yang abadi dan dapat berjalan di atas air.
Salah satu pasien dari kalangan terkenal, Kaisar Tiongkok Qin Shi Huang mempercayai hal ini dan kemudian meninggal setelah menelan pil merkuri yang dipercaya dapat membuatnya abadi. Ya memang abadi, tetapi abadi di hadapan Tuhan.
Sumber foto: National Museum of American History
Salep Kotoran Hewan
Bangsa Mesir Kuno mempercayai bahwa darah kadal, bangkai tikus, lumpur dan roti berjamur dapat digunakan sebagai salep dan pembalut topikal. Bahkan, air liur kuda dipercayai sebagai obat untuk wanita yang memiliki gangguan libido.Pada 1500 SM, Papirus Ebers menggunakan kotoran keledai, anjing, kijang, dan lalat sebagai penyembuh dan mampu mengusir roh jahat.
Meskipun obat yang diresepkan menjijikan dan dapat menyebabkan infeksi, namun beberapa penelitian menunjukkan mikroflora ditemukan dalam beberapa jenis kotoran hewan yang mengandung zat antibiotik.
Sumber foto: Unsplash/Tyler Quiring
Pengobatan Kanibal
Apoteker Bangsa Romawi pada abad ke-12 mempercayai bahwa darah seorang petarung yang gugur dapat mengobati epilepsi, sampai-sampai mereka menyimpan bubuk mumi ekstrak yang diambil dari mesir.Bahkan, pada abad ke-17 di Inggris, Raja Charles II dikenal gemar meminum “Kings Drops” atau minuman yang dibuat dari pecahan tengkorak manusia dan alkohol. Obat jenis ini juga dianggap dapat meningkatkan vitalitas, obat migrain, dan nyeri otot.
Sumber foto: Unsplash/Markus Spiske
Wandering Womb
Dokter pada zaman Yunani Kuno percaya bahwa rahim yang ada di dalam seorang wanita adalah makhluk yang dapat bergerak.Bahkan menurut Plato dan Hippocrates menyatakan bahwa seorang Wanita lajang rahimnya digambarkan sebagai “hewan hidup” yang ingin melahirkan keturunan dan dapat copot serta pindah kebagian tubuh lainnya.
Ketika rahim pindah pada kala itu dipercayai akan menimbulkan reaksi lemas, kejang, dan histeria. Oleh karena itu, wanita yang melajang harus cepat-cepat menikah dan melahirkan anak sebanyak-banyaknya agar rahim tersebut tidak pergi.
Sumber foto: Pixabay/N-Region
Tidur Dengan Tengkorak
Bagi orang-orang Babilonia Kuno, sebagian besar penyakit dianggap berasal dari gangguan sihir atau hukuman para dewa atas kesalahan di masa lalu.Oleh karena itu, ketika seseorang terserang penyakit menurut teks necromantic kuno, para dokter menyarankan agar pasien tidur dekat tengkorak manusia selama seminggu sebagai cara untuk mengusir roh.
Sumber foto: Unsplash/Michael Förtsch