Kepala Ular Raksasa 500 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul Usai Terjadi Gempa
Biasanya ilmuwan harus menggali lebih dalam untuk menemukan artefak. Tapi tidak kali ini.
Biasanya ilmuwan harus menggali lebih dalam untuk menemukan artefak. Tapi tidak kali ini.
Kepala Ular Raksasa 500 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul Usai Terjadi Gempa
Sebuah ukiran berbentuk kepala ular raksasa yang terbuat dari batu, ditemukan di Meksiko ketika terjadi bencana gempa bumi pada tahun 2022.
Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini.
-
Dimana patung kepala ular ditemukan? Gempa ini menyebabkan kerusakan dan perubahan topografi, yang akhirnya mengungkapkan kepala ular yang tersembunyi di bawah bangunan yang dahulu menjadi bagian dari fakultas hukum di Universitas Nasional Otonom Meksiko, seperti yang diungkapkan oleh Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) dalam pernyataannya.
-
Dimana artefak berkepala ular ditemukan? Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
-
Kapan ular ditemukan? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Siapa yang membuat patung kepala ular? Patung kepala ular ini merupakan warisan dari Kekaisaran Aztec.
-
Siapa yang menemukan patung dewi ular? Para ahli menemukan total 3 patung dewi ular, yang mana salah satunya ditemukan dalam kondisi setengah utuh.
-
Dimana fosil ular raksasa ditemukan? Fosil-fosil yang ditemukan di Formasi Naredi di negara bagian Gujarat, India, memberikan gambaran lebih dari 40 juta tahun yang lalu, ketika tempat tersebut mungkin merupakan danau atau laguna payau pada awal zaman Eosen.
Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
Para arkeolog dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH), mengatakan bahwa patung kepala ular ini berukuran panjang 1,8 meter, tinggi 1 meter, dan lebar 86 cm.
Kepala ular ini juga diperkirakan memiliki berat sekitar 1,2 metrik ton.
Mengutip Sciencealert, Senin, (30/10), bentuknya yang besar, menjadikan para arkeolog sangat hati-hati ketika menggunakan derek untuk memindahkan situs ini.
Setelah dipindahkan, pihak Universitas Otonomi Nasional dan Museum Templo Mayor di Meksiko berupaya untuk memeriksa dan menjaga keaslian warna yang hanya tersisa 80 persen.
Para peneliti menyebutkan bahwa warna yang ada pada batu ini adalah merah, biru, hitam, putih, dan oker, yang berasal dari bahan alami seperti mineral dan tumbuhan.
Oleh karena itu, mereka bekerja keras untuk menjaga keaslian warna ini, sebab mereka merupakan jenis bahan yang mudah hilang dan rapuh.
Ular Bagian Karya Seni
Kepala ular yang berasal dari zaman Aztec ini diketahui berasal dari kota Tenochtitlan, yang pada saat itu masyarakat disana banyak menggunakan ular dalam berbagai karya seni.
Hal ini terjadi lantaran salah satu dewa yang bernama Quetzalcoatl bentuknya mirip dengan ular.
Dengan adanya penemuan ini, para peneliti menyebutkan bahwa ukiran-ukiran dalam batu ini akan memberikan pengetahuan bagi umat manusia dalam melihat kejadian di masa lalu. Sebab, akan masih banyak temuan lainnya yang terkubur dan bertahan selama ribuan tahun baik dalam bentuk tulisan, lukisan, perkamen, atau kertas yang masih dicari.
Selain menambah ilmu pengetahuan tentang masa lalu, penemuan dari zaman aztec juga akan memberikan jawaban mengenai hilangnya populasi mereka dengan sangat cepat akibat dugaan dugaan penyerangan dan penyakit yang menular.