Lina, "Sosok" yang Begitu Dicintai Albert Einstein Melebihi Istrinya, Kemanapun Pergi akan Dibawa
Albert Einstein begitu sayang dan cinta dengan Lina.

Lina, adalah cinta bagi Albert Einstein. Rasa cintanya itu barangkali melebihi kepada istrinya sendiri, Mileva. Ia selalu diajak kemanapun ilmuwan ini pergi. Lina ini bukanlah sosok perempuan. Ia adalah sebuah biola kesayangan Einstein.
Perlu diketahui, fisikawan legendaris yang dikenal dengan teori relativitas dan persamaan ikonik E=mc², memiliki cinta mendalam terhadap musik.
"Hidup tanpa bermain musik tak terpikirkan bagi saya. Saya hidup dalam lamunan musik," kata dia dikutip dari National Geographic, Senin (27/1).
Pernyataan ini mencerminkan betapa musik memengaruhi cara berpikirnya, termasuk dalam pengembangan teori-teorinya. Elsa Einstein, istrinya, mengungkapkan bahwa Einstein kerap bermain biola di tengah-tengah penelitiannya untuk mendapatkan inspirasi.
Awal Kecintaan pada Musik
Kecintaan Einstein pada musik dimulai saat ibunya, Pauline, yang seorang pianis, mengajarkannya bermain biola sejak usia enam tahun.
Meski awalnya hanya kewajiban, minatnya terhadap biola tumbuh saat ia menemukan sonata Mozart pada usia 13 tahun. Sejak saat itu, musik menjadi hasrat yang tak tergantikan.
Einstein kerap membawa biolanya, yang diberi nama sayang "Lina," ke mana pun ia pergi.
Baik dalam perjalanan maupun di rumahnya di Princeton, New Jersey, ia sering mengadakan sesi musik kamar setiap Rabu malam bersama teman-temannya. Bahkan pada malam Halloween, Einstein dikenal memainkan biola untuk anak-anak yang datang.
Musik Penghubung Emosi
Meski teknik bermain biolanya kerap dianggap tidak sempurna, permainan Einstein selalu penuh dengan ketulusan dan emosi mendalam. Pada usia 16 tahun, ia memukau inspektur sekolah dengan permainan adagio dari sonata Beethoven. Sahabat-sahabatnya mengenang bahwa meski banyak musisi memiliki teknik lebih baik, sedikit yang bisa menandingi kejujuran dan perasaannya.
Einstein terus bermain biola hingga usia lanjut, hingga jari-jarinya tak lagi mampu. Namun, kecintaannya pada musik tidak pernah surut. Ia bahkan dikenal melatih orang lain untuk menghargai musik, seperti dalam kisahnya membantu seorang tamu menikmati karya Bach untuk pertama kalinya.
“Manusia tidak pernah lebih besar dari saat ia membuka fragmen baru keindahan,” kata Einstein, menggambarkan esensi hidupnya yang penuh dengan eksplorasi musik dan sains.
Melalui musik, Einstein tidak hanya menemukan ketenangan, tetapi juga inspirasi yang membimbingnya menciptakan teori-teori besar. Musik dan sains, dua dunia yang tampak berbeda, bagi Einstein adalah harmoni sempurna yang menjelaskan keindahan alam semesta.