Peluang Pendapatan Baru Operator Seluler dengan Fixed Mobile Convergence
Merdeka.com - Operator telekomunikasi di Indonesia bisa memulai langkah Fixed Mobile Convergence (FMC) atau integrasi layanan seluler dan fixed broadband dengan mengonsolidasikan entitas bisnis dalam satu unit usaha. FMC adalah Integrasi layanan fixed dan mobile broadband.
"FMC itu kan integrasi mulai dari entitas bisnis, jaringan, service, hingga masuk ke pasar. Di Indonesia saya lihat mulai dari entitas bisnis dulu dimana XL sudah kuasai saham LinkNet, Telkomsel dan Telkom (IndiHome) tengah dalam diskusi juga (konsolidasi). Ini bisa lebih cepat dilakukan karena kalau bicara teknis seperti jaringan, service, dan lainnya itu akan lebih rumit," ulas Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi dalam sebuah diskusi IndoTelko belum lama ini, Senin (27/2).
Menurutnya, jika operator serius menuju kondisi FMC yang ideal dimana akan terjadi one network, one service, one bill yang diakses ke pelanggan, maka potensi besar bisa dinikmati operator.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas telekomunikasi Indonesia? Dua orang yang bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, yaitu Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia), menyadari pentingnya menggunakan satelit untuk menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
-
Mengapa XL Axiata mengembangkan FMC? Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan penetrasi FMC? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Bagaimana Telkom melakukan transformasi? Telkom terus melanjutkan langkah transformasi melalui inisiatif Five Bold Moves (5BM) yang terdiri dari Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
"Saat Covid-19 memperlihatkan pelanggan itu butuh bandwitdh yang besar dan stabil. Sekarang sudah new normal, tetapi kebutuhan akses internet berkualitas itu masih besar. Jika FMC dijalankan bayangkan kombinasi antara 5G dengan Fixed Broadband bisa dinikmati seamless oleh masyarakat, ini akan membuat operator punya mainan baru di pasar," ujarnya.
Analis BRI Danareksa Niko Margaronis mengakui integrasi entitas bisnis akan bisa mendorong pendapatan baru bagi perusahaan yang melakukannya. Pasalnya, di Indonesia ada 45 juta rumah tangga yang punya TV dan itu jadi peluang besar.
Sementara pasar untuk operator telekomunikasi ada 20 juta rumah tangga, yang mana 10 juta di antaranya sudah berlangganan fixed broadband seperti LinkNet, First Media, Indihome, MyRepublic. Menurutnya, dalam 15-20 tahun sepanjang operator Halo-halo di Indonesia masuk ke layanan 2G, 3G, 4G (seluler), ternyata profitabilitasnya masih lemah, kecuali Telkom (Telkomsel).
"Selama layanan 2G, 3G, 4G operator investasi terus tapi Average Revenue Per User (ARPU) gitu-gitu aja, untuk Telkom dan Telkomsel mungkin Rp 40.000-Rp 45.000 tapi yang lain effort-nya beda," kata Niko.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menambahkan secara makro ekonomi jika FMC bisa diwujudkan akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru tidak hanya bagi operator tetapi juga masyarakat.
"Akan ada peluang-peluang baru nantinya tercipta berkat kehadiran FMC," tandasnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca SelengkapnyaProduk ini adalah fixed mobile convergence (FMC) hasil integrasi Telkomsel dengan IndiHome.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaIndosat dan Nokia memiliki visi bersama untuk menjawab tantangan perkembangan pesat sektor telekomunikasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTelkomsel melakukan pergantian jajaran direksi dan komisaris. Berikut daftarnya.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia resmi meluncurkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dalam berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaIndosat resmi mengakuisisi pelanggan MNC Play dalam ekosistem digitalnya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Selengkapnya