Peneliti UGM coba petakan daerah terdampak Merapi
Merdeka.com - Indonesia dikenal sebagai negara dengan gungun berapi aktif terbanyak di dunia. Merapi salah satunya, tiap tahun gunung yang terletak di Yogyakarta dan Jawa Tengah ini tak lepas dari aktivitas vulkanik yang cukup tinggi.
Oleh karenanya, seperti yang dilansir oleh Antara (11/2), para peneliti dari Universitas Gadjah Mada pun mencoba memetakan potensi apa saja yang terjadi jika gunung tersebut kembali meletus. Seorang peneliti, Danang Sri Hadmoko, bahkan memetakan beberapa wilayah yang kemungkinan bisa jadi korban keganasannya.
"Sebenarnya penelitian ini bertahap, salah satunya adalah memetakan daerah terdampak untuk menghitung kerusakan dan kehilangan, yang nantinya sangat dibutuhkan sebagai pedoman estimasi untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Danang.
-
Apa saja upaya mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
-
Bagaimana cara meminimalisir dampak bencana gunung meletus? Dengan melakukan pemantauan yang intensif terhadap aktivitas gunung berapi, diperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada gunung berapi tersebut.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kenapa mitigasi bencana gunung meletus penting? Letusan gunung berapi dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Selain dapat menyebabkan korban jiwa, letusan gunung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan mengancam keamanan penerbangan.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
Penelitian ini sendiri terlaksana setelah Danang mendapatkan dana bantuan dari Yayasan Sains Toray Indonesia (ITSF) melalui program Pembiayaan Riset Teknologi dan Sains (STRG). Beserta 18 penelitian lainnya, Danang akan dibantu untuk melanjutkan studi tersebut.
Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah dapat dijadikan acuan untuk menetapkan manajemen dampak bencana yang tepat. Jika sewaktu-waktu meletus, pemerintah dan publik pun bisa mengetahui langkah yang tepat untuk meminimalisir korban dari ganasnya Merapi.
"Tujuannya mengurangi dampak risiko bencana, bisa berupa kerusakan fisik, infrastruktur ataupun korban, itu yang dikurangi," katanya. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaHingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada).
Baca SelengkapnyaGibran juga berpesan, harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3km dari kawah/puncak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca Selengkapnya