Steve Jobs Pernah Telepon Warren Buffet Minta Saran tapi Tak Dilakukan
Salah satu yang dibicarakan adalah soal investasi.

Sebuah percakapan yang terjadi satu dekade lalu antara pendiri Apple, Steve Jobs, dan investor legendaris, Warren Buffett, kembali mencuat setelah laporan pendapatan kuartal ketiga Apple yang mengesankan baru-baru ini.
Dikutip dari Times of India, Rabu (14/8), dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada 2012, Buffett mengisahkan sebuah panggilan telepon dari Jobs yang meminta saran tentang bagaimana mengelola cadangan kas Apple yang semakin besar.
"Itu adalah percakapan yang menarik karena saya sudah lama tidak berbicara dengannya," kata Buffett.
"Dia berkata, 'Kami punya banyak uang tunai. Apa yang harus kami lakukan dengan itu?' Jadi kami membahas opsinya,” tambah dia.
Sang investor saham itu menjelaskan beberapa opsi umum untuk uang kas perusahaan: pembelian kembali saham, dividen, akuisisi, atau menyimpannya.
"Saya menjelaskan logika dari setiap pilihan. Dia mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk melakukan akuisisi besar yang membutuhkan banyak uang," katanya.
Ketika Buffett menyarankan pembelian kembali saham jika Apple menganggap sahamnya undervalued, Jobs menjawab, "Saya pikir saham saya sangat undervalued." Namun, meskipun demikian, Jobs akhirnya memutuskan untuk tidak mengikuti saran Buffett.
"Dia tidak melakukan apa-apa, dan tentu saja, dia tidak ingin melakukan apa-apa. Dia hanya suka memiliki uang tunai," kata Buffett sambil tertawa.
"Itu sangat menarik bagi saya karena saya kemudian mengetahui bahwa dia mengatakan saya setuju dengannya untuk tidak melakukan apa-apa dengan uang tunai itu."
Tampaknya, Apple masih mempertahankan kebiasaan menyimpan cadangan kas yang besar. Menurut laporan pendapatan perusahaan, kas Apple pada kuartal yang berakhir 31 Maret 2024 mencapai USD67,150 miliar, meningkat 20,19% dari tahun ke tahun.
Keputusan Steve Jobs untuk tidak mengutak-atik cadangan kas ini menunjukkan bagaimana Apple terus menjaga likuiditas yang kuat, sebuah strategi yang tampaknya tetap menjadi prioritas perusahaan hingga saat ini.