Strategi Vidio Bersaing dengan Layanan OTT Global
Vidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.
Vidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.
Strategi Vidio Bersaing dengan Layanan OTT Global
Media hiburan telah mengalami transformasi besar, dari penggunaan antena dan satelit hingga layanan Over The Top (OTT) seperti Vidio.Perubahan preferensi audiens menjadi salah satu alasan mengapa orang semakin jarang menonton TV.
Generasi yang berbeda memiliki kebiasaan dan kebutuhan yang berbeda pula dalam mengonsumsi konten.
Dalam menghadapi perubahan ini, EMTEK Group mengembangkan strategi yang meliputi tiga hal, yakni; Diversifikasi Bisnis di Luar TV, Produksi Konten, dan Pengembangan Aplikasi OTT
Banyak saingan dan tantangan yang dihadapi untuk membuat bisnis OTT di Indonesia, seperti modal OTT asing lebih banyak dibanding Indonesia.
Kemudian, masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan layanan berbayar.
Tak hanya itu, banyak orang memilih platform ilegal untuk menonton film, dan audiens di Indonesia sensitif dengan harga, mereka suka sesuatu hal yang murah sekaligus bagus.
Dalam menghadapi pesaing dan tantangan tersebut, investasi pada konten menjadi sangat penting.
EMTEK Grup telah mengakuisisi enam production house yang menguasai lebih dari 55% pasar film lokal di Indonesia. Langkah ini memungkinkan Vidio untuk menghadirkan berbagai konten lokal yang menarik dan berkualitas.
"EMTEK membeli enam production house yang menguasai lebih dari 55% kapasitas produksi film lokal di Indonesia, sehingga kalau production housenya sudah milik sendiri, otomatis bisa produksi paling banyak dan mensupport Vidio untuk jadi nomor satu,” kata Hermawan Sutanto, Managing Director Vidio saat diskusi Vidio Goes to Campus di Universitas Indonesia, Selasa (14/5).
Bukan hanya itu, Vidio juga berkonsentrasi dengan konten lokal dan berkomitmen memberikan kualitas yang terbaik, memberikan nama-nama besar, dan bekerja sama dengan orang-orang terbaik di industri.
“Kita berkonsentrasi untuk membuat konten lokal, karena di Indonesia tetap paling tinggi untuk dikonsumsi audiens kita. Komitmen kita seperti itu sehingga kita bisa memberikan nama-nama besar untuk bisa ada di Vidio Originals dan kita bekerja sama dengan orang-orang terbaik di industri. Itu salah satu approach yang kita lakukan supaya kita bisa punya posisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan global players,” ujar Dian Lasvita, VP of Originals Vidio, Selasa (14/5).
Di tahun 2022 hingga 2023, Vidio telah merilis 51 judul yang mencakup berbagai genre, mulai dari olahraga, aksi, hingga romansa.
Salah satu kelebihan Vidio adalah kemampuannya menghadirkan sekaligus menghibur audiens dengan subtitle lokal, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda, sehingga konten bisa lebih dinikmati oleh audiens Indonesia.