The NextDev 2018: Talent Scouting Semarang - Tumbas.in
Merdeka.com - Tahapan Pitch Deck The NextDev 2018 Talent Scouting Semarang sudah selesai digelar dan menghasilkan tiga startup terbaik dari 20 finalis. Ketiga startup yang dinilai memiliki konsep matang, memiliki dampak sosial, dan unik ini akan kembali berkompetisi di Final Pitching yang akan diadakan di Jakarta, akhir Oktober mendatang. Salah satu startup terpilih yang menarik perhatian adalah Tumbas.in.
Bukan hanya namanya yang unik karena diambil dari bahasa Jawa, ‘tumbas’ atau beli, tapi juga ide yang melatarbelakangi pembuatan startup dan tujuannya.
Dibesut Bayu Mahendra Saubig
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana cara memilih nama usaha yang lucu? Ide nama usaha cemilan lucu ini bisa jadi referensi.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana TINC Telkomsel Ventures membantu startup berkembang? 'Ini adalah langkah kami untum membangun harmonisasi antara startup dan Telkomsel, karena dengan sinergi yang lebih kuat, startup bisa berkembang lebih baik dan mencapai pasar yang lebih luas,' tambahnya.
-
Bagaimana membuat nama usaha makanan yang menarik? Melansir dari berbagai sumber, Senin (6/5), berikut merdeka.com rangkum mengenai kumpulan inspirasi nama usaha makanan yang unik dan berkesan untuk Anda.
Tumbas.in merupakan e-commerce besutan Bayu Mahendra Saubig dan 4 orang temannya, yaitu Muhammad Fu’ad Hasbi, Faozi, Tri Asworo Mituhu, dan Ade Rizky Prasojo. Ide mendirikan Tumbas.in pada April 2017 muncul setelah melihat para pedagang tradisional yang kesulitan memasarkan produknya, terutama di tengah serbuan pasar modern. Di saat yang bersamaan, warga di kota besar, seperti Semarang, juga membutuhkan solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Fungsi dan Sistem Kerja
Aplikasi Tumbas.in yang bisa diunduh dari Playstore ini merupakan layanan beli dan antar barang-barang yang dijual di pasar tradisional. Pengguna cukup melakukan pemesanan tanpa dibatasi minimal pembelian lewat aplikasi di Android.
The NextDev 2018 Talent Scouting Semarang Tumbasin ©2018 Merdeka.comNantinya shopper atau agen yang tersebar di 5 pasar di Semarang akan langsung membelanjakan produk yang dipesan. Barang belanjaan akan dikemas rapi dan diantar oleh kurir maksimal dua jam setelah pemesanan dan dibayar langsung di tempat. Selain produknya dijamin segar, harganya pun sesuai harga pasar, bahkan bisa dibantu untuk menawar sehingga belanja makin ringan.
Keberhasilan Tumbas.in
Sejak beroperasi di bulan April 2017, Tumbas.in sudah diunduh lebih dari lima ribu kali dan menggandeng 40 pedagang dari 5 pasar tradisional di Semarang. Untuk menjamin kelancaran usahanya, komisi 10-20 persen yang diambil oleh Tumbas.in berasal dari setiap transaksi dan tidak dibebankan pada konsumen. Selain itu, pemasukannya juga berasal dari margin harga beberapa barang sembako seperti beras, telur, minyak, gula, tepung, dan susu.
Kesan Dari The NextDev 2018
Untuk saat ini, Tumbas.in masih fokus melayani pelanggan di Semarang. Namun startup besutan 5 anak muda Semarang ini ingin memperluas cakupannya ke wilayah Jawa Tengah hingga seluruh Indonesia. Salah satunya dengan mengikuti kompetisi The NextDev.Keberhasilannya untuk menjadi finalis The NextDev 2018 Talent Scouting Semarang, membuat mimpi ini selangkah lebih dekat.
Bukan hanya namanya yang kian dikenal tapi juga mendapat bekal ilmu untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari menjaga kualitas barang, menghadapi kecurangan yang bisa dilakukan para pedagang, hingga mengatasi biaya pengiriman jika pengguna aplikasi ini semakin banyak.
Kini, tidak perlu repot lagi belanja kebutuhan rumah tangga sehari-hari, cukup klik di sini untuk mendapatkan solusi praktis, sekaligus membantu perekonomian masyarakat bersama Tumbas.in.
Punya ide startup yang unik sekaligus memiliki social impact? Masih ada waktu untuk submit ide terbaikmu di kota berikutnya, yaitu Denpasar di bulan Juni, Batam di bulan Juli, Samarinda di bilan Agustus, Yogyakarta di bulan September, dan puncaknya di Jakarta pada Oktober mendatang. Jangan ragu, submit idemu ke The NextDev 2018 sekarang juga! (mdk/aik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan secara langsung presentasi dari para tim peserta.
Baca SelengkapnyaPertamuda merupakan kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan oleh Pertamina untuk mahasiswa di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKompetisi IdenTIK merupakan salah satu bagian dalam program Digital Technopreneur dari Kemenkominfo.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar program inkubasi anak muda, Jagoan Digital.
Baca SelengkapnyaTidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaIni merupakan panggung internasional bergengsi yang mempertemukan banyak negara dari seluruh dunia untuk saling menunjukkan keunggulan masing-masing.
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJagoan Bisnis merupakan program yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi untuk mencetak ratusan anak muda setempat menjadi pengusaha.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar startup unggul versi platform LinkedIn.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaStartup yang didirikan para artis ini merambah bidang yang beragam. Mulai dari hiburan, kecantikan hingga kuliner.
Baca SelengkapnyaSaat musim tech winter menerpa dunia termasuk Indonesia, Telkomsel masih komitmen lewat NextDev.
Baca Selengkapnya