XL Axiata Akses Sehat, Kolaborasi XL dengan Alita untuk Fasilitas Layanan Kesehatan
Berikut kolaborasi yang dihasilkan oleh kedua perusahaan tersebut.

Berikut kolaborasi yang dihasilkan oleh kedua perusahaan tersebut.

XL Axiata Akses Sehat, Kolaborasi XL dengan Alita untuk Fasilitas Layanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis.
Melalui kebijakan tersebut, fasilitas layanan kesehatan diwajibkan menjalankan sistem pencatatan riwayat medis pasien secara elektronik yang terintegrasi dengan Platform “SatuSehat” Kemenkes.

Untuk itu, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui XL Axiata Business Solutions (XLABS) bekerja sama dengan Alita Praya Mitra (Alita) meluncurkan “XL Axiata Akses Sehat”, layanan konektivitas dan solusi pintar yang dapat melakukan Rekam Medis Elektronik (RME) di bidang kesehatan.
"Solusi XL Axiata Akses Sehat yang kami tawarkan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung program inklusi akses internet dan layanan kesehatan yang lebih baik,"
Chief Enterprise Business Officer XL Axiata, Feby Sallyanto dalam keterangannya, Selasa (12/3).

Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, menekankan, koneksi internet yang cepat dan stabil merupakan modal utama dalam pertumbuhan ekonomi digital.
Penggunaan solusi kesehatan tidak hanya di rumah sakit, namun diperlukan di fasilitas kesehatan lain, seperti Puskesmas dan Posyandu sebagai garda terdepan tindakan pencegahan dan deteksi dini penyakit yang diperlukan oleh masyarakat.

“Alita berkomitmen terus berkolaborasi menciptakan solusi yang dapat di akses oleh seluruh masyarakat Indonesia,”
Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya.
Kolaborasi antara XLABS, Alita, dan pemangku kepentingan lainnya menandai langkah penting dalam mempercepat transformasi digital di sektor kesehatan Indonesia."Solusi cerdas yang mereka tawarkan integrasi informasi efisien antara penyedia layanan kesehatan dan pasien menjadi lebih mungkin, membuka pintu bagi perawatan yang lebih terkoordinasi dan efektif,” kata Staf Ahli bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji.