Akhirnya Terbongkar, Ini Pihak yang Mendanai 5 Kader NU ke Israel Bertemu Presiden Isaac Herzog
Kunjungan 5 kader NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog menuai polemik.
Akhirnya Terbongkar, Ini Pihak yang Mendanai 5 Kader NU ke Israel Bertemu Presiden Isaac Herzog
Kunjungan 5 kader NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog menuai polemik.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun menyayangkan kunjungan yang dianggap telah melukai hati para Nahdliyin itu.
Terlebih mereka tidak melakukan koordinasi apapun dengan NU sebagai induk organisasi.
Ketua PBNU Savic Ali pun menganggap pertemuan tersebut adalah tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh Nahdliyin.
Lebih lagi Savic mengatakan bahwa kunjungan mereka tidak mengatasnamakan organisasi.
Beragam pertanyaan pun muncul darimana dana dan organisasi apa yang membiayai keberangkatan 5 kader NU itu.
Belakangan identitas organisasi yang membiayai kelima kader NU itu terungkap.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan kelima kader NU yang berkunjung ke Israel atas ajakan organisasi non-pemerintah (NGO) di sana.
“Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” kata Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta pada Selasa (16/7).
Identitas organisasi itu semakin mengerucut dalam sebuah video unggahan live Instagram dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Zainul Maarif.
Dikutip dari Instagram @cordovamedia.id, Rabu (17/7) Zainul menyebut organisasi "Itrek" sebagai organisasi yang mengundang kelima kader NU ke Israel.
"Atas nama teman kami dari (peserta) itrek, saya ingin mengucapkan terima kasih, khususnya kepada (menyebut nama-nama) dan seluruh pejabat tinggi Itrek yang menerima kami dan mengundang kami untuk menjadi bagian dari program yang luar biasa ini, program itrek."
"Itrek artinya Indonesia Israel Trek (perjalanan). Itu artinya kami warga Indonesia datang ke tanah suci ini karena cinta kami kepada tanah ini dan penghuninya," ucap Zainula Maarif.
Menurut informasi, Itrek atau Israel Trek adalah sebuah organisasi yang berbasis di AS yang mengirimkan mahasiswa pascasarjana juga tokoh muda calon pemimpin di masa depan dari berbagai negara untuk melakukan perjalanan selama seminggu ke Israel.
PBNU Lepas Tanggung Jawab 5 Kadernya
PBNU menegaskan tidak akan turut bertanggungjawab atas tindakan kelima kadernya yang bertemu dengan Presiden Israel, Issac Herzog.
Namun PBNU mempersilakan kepada kelima kadernya untuk tanggung jawab secara pribadi masing-masing.
"Maka saya katakan kepada teman-teman pimpinan lembaga ini sampaikan kepada teman-teman yang berangkat, ini urusan pribadi mereka. Silakan pertanggungjawabkan secara pribadi di hadapan publik," kata Ketum PBNU, KH Yahya Staquf Cholil alias Gus Yahya di Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Gus Yahya menyebut pertemuan yang dilakukan oleh kelima kadernya itu tidak akan membuat citra di Indonesia akan menjadi lebih baik, justru malah sebaliknya.
Dia menegaskan, PBNU sudah memiliki kebijakan tersendiri dalam membangun komunikasi khususnya dalam kancah internasional.
Seperti yang dilakukan oleh kelima kader NU itu juga yang bertemu dengan presiden Israel tidak dalam rangka membawa bendera NU.
"Kepentingan-keoentingan yang ingin melibatkan khususnya eksponen-eksponen NU perhubungan secara kelembagaan dengan otoritas yang resmi dan harus dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan juga mempertimbangkan sensitifitas-sensitifitas yang ada disekitar yang dilakukan," jelas Gus Yahya.
Siap Sanksi Kader yang Bertemu Presiden Israel
PBNU memastikan bahwa 5 kader NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog akan mendapat sanksi.
Namun sanksi tersebut akan diserahkan ke badan otonom (banom) masing-masing dari lima kader NU tersebut.
"Soal sanksi kita serahkan (ke badan ortonom) nanti jelas dari PWNU DKI akan melakukan proses, termasuk dalam soal keterlibatan LPWNU DKI tadi akan diproses dan akan diberi sanksi. Aturan kita sudah cukup jelas dan rinci," kata Gus Yahya saat konferensi pers di kantor pusat PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Gus Yahya memastikan, PBNU telah mengonfirmasi anggotanya yang bertemu Presiden Israel melalui pengurus banom.
Hasilnya, tidak ada penugasan apa pun di bawah PBNU terkait keberangkatan mereka ke Israel.
Gus Yahya menyesalkan tindakan kelima anggota NU yang tidak berkomunikasi terlebih dahulu sebelum melakukan lawatan internasional.
Apalagi agenda yang dilakukan adalah bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.