Asal Usul Imam Mahdi, Khalifah Islam Akhir Zaman yang akan Memenuhi Dunia dengan Keadilan
Nama asli Imam Mahdi beserta nama ayahnya tak semua orang tahu.
Salah satu tanda kiamat yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW adalah kedatangan Imam Mahdi. Dalam sabdanya, Rasulullah SAW menyatakan,
يَخْرُجُ فِيْ آخِرِ أُمَّتِـي الْمَهْدِيُّ؛ يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهَا، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ، وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا (يَعْنِي: حِجَجًا).
Artinya: "Pada akhir umatku akan keluar al-Mahdi. Allah menurunkan hujan kepadanya, bumi mengeluarkan tumbuhannya, harta akan dibagikan secara merata, binatang ternak melimpah dan umat menjadi mulia, dia akan hidup selama tujuh atau delapan (yakni, musim haji)".
-
Siapa yang diwakilkan oleh Rasulullah di hari kiamat? 'Pada hari kiamat aku menjadi imam para nabi, khatib mereka dan pemilik syafaat mereka tanpa kesombongan,' ujar Rasulullah.
-
Kapan Dajjal akan muncul? Kemunculan Dajjal sebelum kiamat diungkap Rasulullah SAW saat menyampaikan pidato di hadapan para sahabatnya. Disebutkan bahwa Dajjal akan datang dari suatu wilayah yang sepi antara Syam (kini Suriah) dan Irak.
-
Apa makna 'Assalatu Imaduddin' dalam Islam? 'Salat adalah tiang agama, barang siapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan agamanya dan barang siapa yang merobohkannya, berarti ia telah merobohkan agamanya'.
-
Bagaimana cara memilih pemimpin yang adil dalam Islam? Keadilan: Pemimpin harus dikenal karena sikap adilnya dan harus mampu membuat keputusan yang tidak memihak dan berlaku adil terhadap semua orang, tanpa memandang status sosial atau latar belakang.
-
Mengapa Dajjal dianggap tanda penting kiamat? Kedatangan Dajjal adalah salah satu tanda kiamat yang signifikan. Dajjal, makhluk Allah, memiliki ciri-ciri unik: rambut keriting, mata satu di sebelah kiri, dan kata 'kafir' di dahinya.
-
Siapa yang menerangkan makna Islam? Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata, 'Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi. Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakannya.' (HR. Muslim).
Namun, perlu diketahui bahwa nama Imam Mahdi bukanlah nama aslinya. Julukan Imam Mahdi berarti pemimpin yang mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
Selain itu, mengetahui nama asli dan latar belakang keluarganya juga sangat penting. Banyak orang ingin tahu tentang siapa sebenarnya Imam Mahdi dan siapa orang tua beliau.
Penjelasan mengenai nama asli dan silsilah keluarga Imam Mahdi ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sosok yang diharapkan akan membawa perubahan besar di akhir zaman.
Nama asli Imam Mahdi
Mengutip Republika, dalam riwayat at-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa dunia tidak akan berakhir sebelum bangsa Arab memiliki seorang laki-laki dari keturunannya yang memiliki nama yang sama dengan beliau. Ibnu Kasir menjelaskan mengenai al-Mahdi, yang dikenal sebagai Muhammad bin Abdullah al-Alawi al-Fatimi al-Hasani.
Hadis-hadis yang membahas tentang al-Mahdi memiliki sifat yang saling menguatkan secara makna (mutawatir ma'nawi). Hal ini telah ditekankan oleh beberapa imam dan ulama. Imam Asy-Syaukani mencatat bahwa terdapat sekitar 50 hadis yang mutawatir mengenai al-Mahdi, di antaranya terdapat hadis yang sahih, hasan, dan juga yang lemah, serta banyak asar dari para sahabat yang menjelaskan tentang sosok al-Mahdi tersebut.
Menurut Syaikh al-Allamah Abdul-Azz bin Baz, penolakan terhadap kedatangan al-Mahdi merupakan pandangan yang keliru, karena banyaknya hadis yang menjelaskan kedatangannya dan perannya di akhir zaman yang termasuk dalam kategori mutawatir ma'nawi.
Hal ini juga dinyatakan oleh Abul Hasan al-Abiri as-Sijistani, seorang ulama dari abad keempat Hijriyah, serta al-Allamah as-Safarin dan asy-Syaukani. Selain itu, Yusuf al-Wabil mencatat bahwa banyak kitab hadits, seperti Sunan Ab Dawud, Sunan at-Tirmidz, Sunan an-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah, serta Musnad Ahmad, Musnad al-Bazzar, Musnad Ab Ya'la, Mustadrak al-Hakim, Musannaf Ibnu Ab Syaibah, dan Shahi Ibnu Khuzaimah, memuat sejumlah besar hadis mengenai al-Mahdi.
Untuk mengenali sosok yang disebutkan dalam hadis Nabi tersebut sebagai al-Mahdi, perlu merujuk pada tanda-tanda, fungsi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan al-Mahdi, serta merujuk pada hadis Nabi yang sahih. Misalnya, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa al-Mahdi akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana bumi sebelumnya dipenuhi oleh kejahatan dan kezaliman.
Dari Ab Sa'd al-Khudr, Rasulullah SAW juga bersabda bahwa di antara kita akan ada yang melaksanakan sholat dan Isa bin Maryam menjadi makmumnya.
Keluarga Imam Mahdi
Di akhir zaman, para penganut tiga agama samawi menantikan sosok juru selamat mereka. Kaum Muslim menunggu kedatangan al-Mahdi dan Nabi Isa, sementara kaum Nasrani mengharapkan Isa, dan kaum Yahudi menantikan juru selamat mereka sendiri.
Al-Mahdi dianggap sebagai khalifah bagi seluruh umat Islam. Dikutip dari buku Tafsir Ilmi: Kiamat dalam Perspektif Alquran dan Sains, saat ini ada sejumlah orang yang menyerukan pembentukan kekhalifahan. Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan bahwa sebelum al-Mahdi muncul, akan ada 40 khalifah palsu.
Kekhalifahan yang dipegang oleh al-Mahdi bukanlah sebuah gerakan politik atau modernisasi Islam, melainkan ia adalah keturunan Nabi yang mendapat dukungan dari Allah SWT.
Mayoritas Ahlus-Sunnah berpendapat bahwa al-Mahdi berasal dari keluarga Ahlul-Bayt, khususnya keturunan Hasan bin Ali. Ia akan muncul di akhir zaman ketika dunia telah dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan, dan kehadirannya diharapkan untuk membawa keadilan.
Sebagai pengikut setia Nabi Muhammad SAW, al-Mahdi adalah seorang khalifah yang diberikan petunjuk. Ia, seperti halnya manusia biasa, bukanlah seorang Nabi, melainkan seorang hakim yang adil yang akan memenuhi bumi dengan keadilan di saat kejahatan merajalela. Al-Mahdi akan muncul ketika umat manusia sangat membutuhkannya, menghidupkan sunah, menghapuskan kejahatan, dan menegakkan keadilan.
Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya tidak tersisa di dunia kecuali satu hari, niscaya Allah akan memanjangkan hari itu sampai Ia mengutus pada hari itu seorang lelaki dari ahli baitku yang namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku."
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul