Ayahnya Tukang Tambal Ban, Sosok Penyandang Tunanetra ini Punya Prestasi Luar Biasa Lulus S2 Dinanti Unair buat Jadi Dosen
Berikut sosok penyandang tunanetra anak tukang tambal ban yang punya prestasi luar biasa hingga dinanti Unair untuk jadi dosen.
Memiliki keterbatasan fisik tentu bukanlah menjadi suatu penghalang dalam mewujudkan cita-cita. Mereka bisa menuntut ilmu setinggi mungkin layaknya orang-orang pada umumnya. Seperti penyandang tunanetra satu ini.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Ia tidak pantang menyerang dalam menimba ilmu. Bahkan, anak dari tukang tambal ban ini memiliki prestasi luar biasa. Ia berhasil lulus meraih gelar S2.
Luar biasanya, salah satu universitas top di Indonesia menanti sosok pemuda ini untuk bergabung dengan mereka.
Lantas bagaimana kisah sosok penyandang tunanetra anak tukang tambal ban yang punya prestasi luar biasa hingga dinanti Unair untuk jadi dosen?
Melansir dari berbagai sumber, Minggu (29/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Berhasil Raih Gelar S2
Kisah inspiratif datang dari pemuda penyandang tunanetra bernama Alfian Andhika Yudhistira. Keterbatasan fisik yang dimilikinya tak lantas membuat Alfian berkecil hati. Ia justru membuktikan kepada diri sendiri, orang tua, keluarga dan seluruh dunia bahwa Ia juga berhak meraih mimpinya.
Setelah perjuangan dan kerja keras yang diiringi dengan doa tanpa henti, Alfian kini berhasil membuktikannya. Ia dinyatakan lulus sebagai wisudawan S2 Kebijakan Publik. Tidak tanggung-tanggung, Alfian lulus dari salah satu universitas top di Indonesia, Universitas Airlangga (Unair).
Melansir dari laman resmi unair.ac.id, Alfian menjadi mahasiswa tunanetra pertama di Unair. Dalam acara wisuda yang berlangsung di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C, pada Minggu (22/12), Alfian berhasil mencuri perhatian.
Putra Tukang Tambal Ban
Keberhasilan Alfian meraih gelar S2-nya ini tentu juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kedua orang tuanya. Luar biasanya, Ia menjadi anak pertama yang lulus S2 di keluarganya.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Alfian saat memberikan sepatah-dua kata saat acara wisudanya.
"Untuk kedua orang tua saya, terima kasih banyak. Saya tunanetra satu-satunya di keluarga saya, lima bersaudara. Alhamdulillah saya anak ke empat dan yang pertama S2," ujar Alfian yang langsung diberi tepuk tangan oleh Rektor dan peserta wisuda lainnya, seperti dilansir dari akun Instagram nyinyir_update_official.
"Ibu saya ibu rumah tangga dan bapak saya tukang tambal ban. Saya bangga menjadi bagian dari mereka," ungkap Alfian.
Dinanti Unair buat Jadi Dosen
Bukan hanya kedua orang tua dan keluarganya saja. Pihak kampus Universitas Airlangga juga merasa bangga atas prestasi luar biasa yang diraih oleh Alfian. Apalagi, Alfian yang merupakan seorang penyandang tunanetra bisa lulus S2.
"Syukur-syukur kalau ada kesempatan jadi dosen, saya sangat mau Pak," ujar Alfian kepada Rektor Unair.
"Mas Alfian jadi kalau nanti Kemendes melepaskan Anda untuk pindah ke Unair sebagai PNS, tentu saja Unair akan dengan senang hati untuk bisa menerima Anda bergabung dengan Universitas Airlangga," ujar Rektor.
"Alhamdulillah, saya terima kasih sudah diberi kesempatan berkuliah di Unair dari S1 saya di Antropologi. Waktu itu, Alhamdulillah lulus tepat waktu, 4 tahun. Dan S2 lanjut di Magister Kebijakan Publik. Terima kasih, semoga dengan ilmu budaya dan kebijakan yang saya miliki ke depan saya bisa berkontribusi lebih banyak," lanjut Alfian.
"Saya tidak bisa mengatakan banyak. Semoga kita semua bersama-sama menjadi insan yang excellence with morality dan bisa berbuat untuk bangsa dan negara dengan apapun yang kita miliki. Target harus sama, cara boleh berbeda," tutupnya.