Berjualan Demi Keluarga Sejak SD, Ini Kisah Anak Penjual Rempeyek Bisa Kuliah Gratis di UGM
Ia diterima sebagai mahasiswa baru UGM tahun 2024 tanpa tes melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
universitas gadjah mada (ugm)![Berjualan Demi Keluarga Sejak SD, Ini Kisah Anak Penjual Rempeyek Bisa Kuliah Gratis di UGM](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/6/21/1718936098070-0coei.jpeg)
Ia diterima sebagai mahasiswa baru UGM tahun 2024 tanpa tes melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
![Berjualan Demi Keluarga Sejak SD, Ini Kisah Anak Penjual Rempeyek Bisa Kuliah Gratis di UGM](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/21/1718936055477-pi7ve.jpeg)
Berjualan Demi Keluarga Sejak SD, Ini Kisah Anak Penjual Rempeyek Bisa Kuliah Gratis di UGM
Wajah Love’s Nurani Hasan (19) berseri-seri tatkala mengetahui ia dinyatakan lolos kuliah di Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia diterima sebagai mahasiswa baru UGM tahun 2024 tanpa tes melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Bagaimana cara dosen muda ini berpura-pura menjadi mahasiswa? Punya wajah awet muda, ia bahkan dikira kakak tingkat oleh mahasiswanya. Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang menjadi sumber penghasilan utama Toko Mahasiswa? Suradi sudah merintis usaha sejak masih duduk di bangku kuliah di Universitas Sanata Dharma. Saat itu, Suradi benar-benar merasakan hidup prihatin. Ia harus membiayai sendiri kuliahnya serta kebutuhan sehari-hari. Berbagai pekerjaan sambilan harus ia lakukan demi hal itu.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
Bahkan ia dinyatakan mendapat beasiswa uang Kuliah Tunggal (UKT) 100 persen alias dibebaskan dari biaya pendidikan hingga lulus. Senyum Love’s Nurani Hasan pun semakin mengembang karena ia begitu menaruh harap untuk masa depannya dari program studi ini.
“Ini impianku sejak SMA untuk bisa kuliah di Akuntansi FEB UGM,” ujarnya, mengutip situs ugm.ac.id pada Rabu (19/6).
Saat bersekolah di SMA Negeri 1 Probolinggo, Jawa Timur, Love’s memiliki segudang prestasi baik itu akademik maupun non akademik. Terakhir, ia berhasil meraih juara 2 National Accounting Competition Gadjah Mada Accounting Days 2023.
![Berjualan Demi Keluarga Sejak SD, Ini Kisah Anak Penjual Rempeyek Bisa Kuliah Gratis di UGM](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/21/1718936169992-y19wn.jpeg)
Pilihan untuk selalu berprestasi menjadi tekadnya untuk bisa mewujudkan cita-cita. Apalagi kondisi keluarganya bukan dari kalangan berada yang memaksa dirinya untuk giat belajar dan berprestasi.
“Sebenarnya keinginan kuliah sudah ada sejak SMP. Namun saat itu saya masih ragu mengingat keterbatasan ekonomi keluarga,” kata Love’s.
- Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'
- Momen Haru Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Guru Besar di UGM, Kenang Momen Sulit Pengorbanan Keluarga
- Hanya Lulusan SMP dan Dua Kali Tidak Naik Kelas, Tak Disangka Pria Ini Sukses Jadi Pendiri Bisnis Waralaba Mendunia
- Cerita Mahasiswa Kurang Mampu Asal Aceh dan NTB Bisa Kuliah Gratis di UGM
- Monas Buka atau Tutup Saat Lebaran 2024? Ini Jadwalnya
- Pusat Data Nasional yang Diserang Ransomware Berada di Surabaya
![Berjualan Demi Keluarga Sejak SD, Ini Kisah Anak Penjual Rempeyek Bisa Kuliah Gratis di UGM](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/21/1718936070925-13nz6.jpeg)
Love’s merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Ia merupakan anak dari pasangan Yuli Nur Hasan (53) dan Eny Rosida (52). Ia lahir dan besar di Desa Kanigaran, Kabupaten Probolinggo.
Pada awalnya, keluarga Love’s hidup berkecukupan. Namun kecelakaan yang dialami ayahnya pada tahun 2017 mengubah segalanya. Akibat kecelakaan itu, Yuli mengalami cedera permanen dan tidak dapat bekerja lagi.
Sejak saat itu, sang ibu jadi tulang punggung keluarga dengan berjualan bumbu pecel dan menerima pesanan rempeyek dari tetangga. Hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk bisa bertahan hidup, keluarga Love’s harus menjual aset keluarga untuk bertahan hidup. Bahkan sejak saat itu, Love’s harus mencukupi kebutuhannya sendiri seperti berjualan stiker, masker wajah, aksesoris, dan kerudung.
Kegiatan berjualan sampingan itu ia lakukan hingga penghujung pendidikan di SMA 1 Probolinggo. Ia mengaku berhenti berjualan karena sepi peminat.
Love’s begitu kuat untuk mewujudkan keinginannya untuk kuliah. Bahkan ia berusaha untuk selalu meyakinkan orang tuanya agar mencukupi kebutuhan sendiri demi biaya kuliahnya nanti.
“Akhirnya ya saya terbiasa berjuang. Saya pun sempat bekerja sebagai pramuniaga di butik dan menjadi host live sebuah online shop,” kata Love’s.
Walaupun punya jadwal yang padat, Love’s bisa menata waktu dengan baik antara belajar dan mencari rupiah. Tak heran ia pun konsisten berprestasi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Hingga duduk di SMA, ia selalu menduduki peringkat terbaik di kelas.
Selain itu ia juga pernah berprestasi di bidang non-akademi seperti menerbitkan novel berjudul “Love Yourself” pada tahun 2019 dan Juara 1 Lomba Musik Islami TIngkat Kota.
“Tentu saja setiap dapat hadiah dari lomba-lomba, saya selalu sisihkan untuk membeli kebutuhan rumah,” ucapnya.
Sang ibu, Eny Rosida mengaku sangat bangga dan bahagia Love’s bisa diterima kuliah di UGM dan tanpa dikenakan biaya.
Ia merasa mendapat keajaiban dari yang semula hanyalah mimpi menjadi kenyataan. Apapun kondisinya ia dan suami selalu mendukung penuh dan mengupayakan yang terbaik untuk pendidikan anaknya.
“Tidak peduli seberapa sulitnya, kami akan usahakan untuk mendukung putri kami menggapai cita-citanya. Kami berharap nantinya Love’s bisa sukses, mengangkat derajat keluarga, dan bermanfaat sekitar. Harapannya ia jadiperempuan hebat yang menginspirasi dan takut serta beriman kepada Allah,”
ungkap Rosida, mengutip situs ugm.ac.id