Ciri Mimisan yang Berbahaya, Perlu untuk Diwaspadai
Beberapa ciri-ciri mimisan yang berbahaya dan menjadi tanda dari suatu penyakit.
Beberapa ciri-ciri mimisan yang berbahaya dan menjadi tanda dari suatu penyakit.
Ciri Mimisan yang Berbahaya, Perlu untuk Diwaspadai
Ciri mimisan berbahaya penting diketahui dan diwaspadai semua orang.
Mimisan sendiri adalah kondisi saat hidung mengalami pendarahan.
Meski umumnya tak berbahaya, mimisan juga bisa menjadi tanda dari suatu penyakit.
Lalu, seperti apa ciri dari mimisan yang berbahaya? Simakulasan selengkapnya dilansir dari laman Alodokter dan berbagai sumber, Kamis (11/1/2024):
-
Apa saja serangga berbahaya yang harus dihindari? Bear Grylls seorang ahli bertahan hidup, merinci daftar panjang serangga besar lainnya yang sebaiknya dihindari, termasuk lebah, nyamuk, dan kutu.
-
Apa saja gejala tahi lalat berbahaya? Berikut adalah ciri-ciri tahi lalat yang berbahaya:1. Perubahan Warna: Salah satu ciri yang dapat membedakan tahi lalat berbahaya adalah perubahan warna. Jika tahi lalat mengalami perubahan warna secara tiba-tiba, seperti menjadi lebih gelap atau memiliki warna yang tidak biasa, ini dapat menjadi tanda potensial adanya bahaya. 2. Asimetri Tidak Biasa: Tahi lalat normal biasanya memiliki bentuk yang simetris. Namun, jika ada perubahan pada bentuk tahi lalat, seperti salah satu bagian tahi lalat lebih besar dari yang lain atau jika tahi lalat terlihat tidak simetris, ini dapat menandakan adanya bahaya.3. Ukuran Membesar dengan Cepat: Apabila ukuran tahi lalat meningkat dengan cepat dalam waktu singkat, ini bisa menjadi pertanda adanya bahaya. Jika tahi lalat semula kecil tetapi tiba-tiba tumbuh secara signifikan, ada kemungkinan perlu memeriksakan tahi lalat tersebut ke dokter. 4. Bentuk Tahi Lalat Berubah: Jika bentuk tahi lalat berubah secara signifikan, seperti tahi lalat yang tadinya bulat berubah menjadi tidak beraturan atau memiliki tepi yang bergelombang, ini perlu diwaspadai sebagai ciri tahi lalat berbahaya.5. Muncul Gejala Gatal dan Iritasi: Ketika tahi lalat berbahaya, dapat muncul gejala gatal dan iritasi pada tahi lalat tersebut. Jika tahi lalat terasa gatal, merah, atau terasa ngilu, ini dapat menjadi tanda perlu segera memeriksakannya ke dokter. 6. Terjadi Pendarahan atau Sekresi: Jika tahi lalat mengeluarkan cairan, seperti darah atau nanah, ini bisa menjadi tanda perlu segera memeriksakan tahi lalat tersebut ke dokter karena bisa jadi tanda adanya bahaya.
-
Hewan apa yang paling berbahaya di dunia? Nyamuk adalah hewan paling mematikan di dunia, melalui penyebaran penyakit malaria.
-
Apa bahaya tungau dan kutu busuk bagi kesehatan? Dampak kesehatan meliputi gigitan kutu busuk yang bisa meninggalkan area merah, lecet, atau ruam besar pada kulit, serta menyebabkan reaksi alergi atau rasa gatal yang hebat.
-
Mengapa tungau dan kutu busuk berbahaya? Tungau dapat menyebabkan alergi, asma, rinitis, dan dermatitis pada orang yang sensitif1. Kutu busuk adalah hewan kecil berbentuk pipih yang hidup dari darah manusia atau hewan.
-
Kenapa tahi lalat bisa jadi berbahaya? Tahi lalat, atau nevus, adalah tanda kulit yang umumnya tidak berbahaya. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan karena dapat menandakan adanya bahaya yang terkait dengan tahi lalat tertentu.
Gejala Mimisan Berbahya
Mimisan yang berbahaya salah satunya dapat ditandai dengan durasi yang sangat panjang dan sulit untuk dihentikan.
Mimisan yang terus-menerus atau sulit dihentikan dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang membahayakan jiwa.
Selain itu, penting untuk menghindari melukai hidung saat menghentikan mimisan.
Jika seseorang mengalami mimisan yang tidak kunjung berhenti setelah 20 meni.
Atau mimisan yang disertai tanda-tanda darurat, segera periksakan ke dokter atau ke unit gawat darurat terdekat.
Mimisan sebenarnya adalah upaya alami tubuh untuk menghentikan perdarahan.
Namun mimisan yang berbahaya dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda mimisan yang memerlukan perhatian medis dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
Jenis Mimisan yang Perlu Diwaspadai
1. Mimisan Anterior (Depan)
Mimisan anterior terjadi ketika pembuluh darah di dalam hidung pecah dan menyebabkan keluarnya darah dari lubang hidung bagian depan.
Penyebab umum mimisan anterior termasuk udara kering, hidung terluka, infeksi sinus, atau bahkan penggunaan obat-obatan tertentu.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak karena pembuluh darah di hidung mereka lebih sensitif.
Saat mengalami mimisan anterior, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah duduk tegak dan miringkan kepala ke depan sedikit.
Tekan hidung bagian atas dengan jari-jari atau kain bersih selama 10-15 menit.
Jika darah terus keluar, teteskan sedikit cairan hidung ke hidung agar darah dapat keluar bersama dengan lendir.
Selain itu, penting untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah agar udara tidak terlalu kering.
Anak-anak juga perlu diingatkan untuk tidak menggosok hidung terlalu keras agar tidak melukai pembuluh darah di dalamnya.
Mimisan anterior umumnya bukan merupakan tanda masalah kesehatan yang serius.
Namun, jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit atau terjadi secara teratur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mimisan posterior terjadi ketika darah keluar dari lubang hidung bagian belakang.
Faktor penyebab utama dari kondisi ini adalah trauma pada bagian belakang hidung.
Terutama pada bagian dalam hidung, atau adanya infeksi pada sinus.
Perbedaan utama antara mimisan posterior dengan mimisan anterior adalah lokasi darah yang keluar.
Pada mimisan posterior, darah keluar dari bagian belakang hidung.
Sedangkan pada mimisan anterior, darah keluar dari bagian depan hidung.
Beberapa tanda-tanda dan gejala yang perlu diwaspadai terkait dengan mimisan posterior termasuk adanya darah yang keluar dari hidung tanpa sebab yang jelas.
Kemudian kesulitan bernapas, terutama jika disertai dengan mimisan yang berkepanjangan, dan adanya darah yang tertelan dan mengakibatkan muntah darah.
Jika mengalami tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Dalam situasi mimisan posterior, penting untuk mendapatkan perawatan medis segera.
Terutama jika jumlah darah yang keluar signifikan atau jika gejalanya parah.
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami mimisan posterior yang tidak dapat dihentikan, atau jika terdapat gejala lain yang mengkhawatirkan.
Metode Penanganan Mimisan
Metode penanganan mimisan dimulai dengan menghentikan pendarahan dan memastikan kondisi pasien stabil.
Langkah pertama adalah duduk tegak dan miringkan kepala ke depan untuk mencegah darah mengalir ke belakang tenggorokan.
Gunakan kompres dingin di hidung dan dahi untuk membantu menghentikan pendarahan.
Dokter mungkin akan melakukan prosedur operasi seperti penggunaan bantalan hidung atau kauterisasi untuk menghentikan aliran darah.
Pengobatan lain yang mungkin diperlukan adalah pemberian obat-obatan untuk meningkatkan pembekuan darah.
Atau pemberian cairan intravena untuk mengganti volume darah yang hilang.
Penting untuk memantau kondisi pasien yang mengalami mimisan dan segera mencari bantuan medis jika pendarahan tidak berhenti.
Dengan penanganan yang tepat, kasus mimisan dapat diatasi dengan aman dan efektif.
Metode Pencegahan Mimisan
Untuk mencegah mimisan, langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga kelembapan udara di sekitar.
Menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air juga dapat membantu mencegah keringnya selaput lendir hidung yang bisa memicu mimisan.
Selain itu, hindari juga udara yang sangat kering dan debu.
Untuk mencegah anak mimisan, perlu juga untuk mengajarkan anak untuk tidak mencoba-coba memasukkan benda kecil ke dalam hidung.
Karena hal ini bisa menyebabkan iritasi dan memicu mimisan.
Langkah penting dalam pencegahan kondisi ini meliputi menjaga kebersihan hidung dengan rutin.
Dibarengi dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Serta menghindari pemakaian obat-obat semprot hidung yang berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi.