Daun Apa yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Begini Cara Mengolahnya yang Tepat
Berikut daftar daun yang bisa menurunkan darah tinggi lengkap dengan cara mengolahnya.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum ditemui di masyarakat. Hipertensi atau tekanan darah tinggi sendiri adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah dalam pembuluh arteri meningkat secara persisten melebihi batas normal.
Secara umum, seseorang didiagnosis mengalami hipertensi jika tekanan darahnya menunjukkan angka di atas 130/80 mmHg. Hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" karena seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun dapat menyebabkan kerusakan organ-organ vital. Seperti jantung, otak, ginjal, dan mata jika dibiarkan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Selain pengobatan medis, banyak orang mulai mencari alternatif alami untuk membantu menurunkan tekanan darah. Salah satunya dengan memanfaatkan berbagai jenis daun herbal.
Apa saja daftar daun yang bisa menurunkan darah tinggi lengkap dengan cara mengolahnya? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (12/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Manfaat Daun untuk Hipertensi
Penggunaan daun-daun tertentu dalam pengelolaan hipertensi telah lama dipraktikkan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya. Meskipun penelitian ilmiah modern masih terus berlanjut untuk memvalidasi klaim-klaim tradisional ini, beberapa studi telah menunjukkan potensi manfaat dari berbagai jenis daun untuk membantu mengendalikan tekanan darah tinggi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang manfaat daun-daun tertentu untuk hipertensi:
1. Efek Vasodilatasi
Beberapa daun, seperti daun zaitun dan daun sirsak, mengandung senyawa yang dapat membantu melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Proses ini memungkinkan darah mengalir lebih mudah melalui pembuluh darah, sehingga mengurangi tekanan pada dinding pembuluh darah. Efek vasodilatasi ini dapat membantu menurunkan tekanan darah secara keseluruhan.
2. Sifat Diuretik
Daun-daun seperti daun seledri, kumis kucing, dan tempuyung memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin. Efek diuretik ini membantu mengurangi volume cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah. Pengurangan volume darah ini mengurangi beban kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
3. Efek Antioksidan
Banyak daun herbal kaya akan antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol. Antioksidan ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan pengerasan arteri (aterosklerosis). Dengan menjaga kesehatan pembuluh darah, antioksidan dapat membantu mempertahankan elastisitas pembuluh darah, yang penting untuk regulasi tekanan darah yang baik.
4. Penurunan Kadar Kolesterol
Beberapa daun, seperti daun alpukat dan daun salam, telah menunjukkan kemampuan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Dengan membantu mengendalikan kadar kolesterol, daun-daun ini secara tidak langsung dapat membantu mengelola tekanan darah.
5. Efek Anti-inflamasi
Inflamasi kronis dalam sistem kardiovaskular dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Beberapa daun herbal, seperti daun kelor dan daun pegagan, memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah. Pengurangan inflamasi ini dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mendukung regulasi tekanan darah yang lebih baik.
6. Peningkatan Produksi Nitrat Oksida
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun tertentu, seperti daun zaitun, dapat meningkatkan produksi nitrat oksida dalam tubuh. Nitrat oksida adalah molekul penting yang membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Peningkatan produksi nitrat oksida dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah.
7. Penyeimbangan Elektrolit
Beberapa daun herbal kaya akan mineral penting seperti kalium dan magnesium. Kalium, misalnya, membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Magnesium juga berperan penting dalam relaksasi otot pembuluh darah. Dengan membantu menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh, daun-daun ini dapat mendukung regulasi tekanan darah yang lebih baik.
8. Pengurangan Stres Oksidatif
Stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Banyak daun herbal mengandung antioksidan kuat yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Dengan melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan oksidatif, daun-daun ini dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
9. Efek Penenang
Beberapa daun herbal, seperti daun melissa atau lemon balm, memiliki efek penenang yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Stres kronis dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, sehingga efek penenang dari daun-daun ini dapat membantu dalam manajemen hipertensi secara tidak langsung.
10. Peningkatan Sirkulasi Darah
Beberapa daun herbal, seperti daun ginkgo biloba, dikenal dapat meningkatkan sirkulasi darah. Peningkatan sirkulasi dapat membantu mendistribusikan darah secara lebih efisien ke seluruh tubuh, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi beban pada jantung dan pembuluh darah.
11. Modulasi Sistem Renin-Angiotensin
Sistem renin-angiotensin adalah sistem hormonal yang berperan penting dalam regulasi tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun tertentu, seperti daun zaitun, dapat membantu memodulasi sistem ini, yang dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah.
12. Peningkatan Sensitivitas Insulin
Resistensi insulin dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Beberapa daun herbal, seperti daun kayu manis, telah menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan membantu mengatur kadar gula darah, daun-daun ini secara tidak langsung dapat membantu dalam manajemen tekanan darah.
Daun Penurun Darah Tinggi
Berbagai jenis daun telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Meskipun penelitian ilmiah masih terus berlanjut untuk membuktikan efektivitasnya, beberapa daun telah menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam membantu mengendalikan hipertensi. Berikut adalah beberapa daun yang sering digunakan sebagai penurun darah tinggi:
1. Daun Seledri
Seledri mengandung senyawa phthalides yang dapat membantu merelaksasi otot-otot di sekitar arteri, memungkinkan pembuluh darah melebar dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, seledri juga kaya akan kalium yang berperan dalam menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh.
2. Daun Salam
Daun salam mengandung flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang memiliki efek diuretik dan anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan mengurangi retensi cairan dan merelaksasi pembuluh darah.
3. Daun Sirsak
Daun sirsak kaya akan senyawa acetogenin yang memiliki efek vasodilatasi, membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Daun ini juga mengandung antioksidan yang dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
4. Daun Kelor
Daun kelor mengandung quercetin, sebuah antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, kelor juga kaya akan kalium, magnesium, dan vitamin C yang berperan dalam menjaga kesehatan kardiovaskular.
5. Daun Pegagan
Pegagan atau centella asiatica mengandung triterpenoid yang memiliki efek vasodilatasi dan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Daun ini juga memiliki sifat diuretik yang dapat membantu mengurangi retensi cairan.
6. Daun Kumis Kucing
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi. Daun ini memiliki efek diuretik dan dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan mengurangi volume cairan dalam tubuh.
7. Daun Alpukat
Daun alpukat mengandung flavonoid dan senyawa polifenol yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun alpukat dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
8. Daun Zaitun
Meskipun lebih dikenal buahnya, daun zaitun juga memiliki manfaat kesehatan. Daun ini mengandung oleuropein, sebuah senyawa yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi jantung.
9. Daun Tempuyung
Tempuyung (Sonchus arvensis) adalah tanaman liar yang daunnya sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Daun ini memiliki efek diuretik dan dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan mengurangi retensi cairan.
10. Daun Belimbing Wuluh
Daun belimbing wuluh mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki efek diuretik dan anti-inflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan potensinya dalam membantu menurunkan tekanan darah.
Cara Mengolah Daun Penurun Darah Tinggi
Mengolah daun-daun yang berpotensi menurunkan tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Metode pengolahan yang tepat dapat membantu mengoptimalkan manfaat kesehatan dari daun-daun tersebut. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengolah daun penurun darah tinggi:
1. Rebusan (Infusi)
Metode rebusan atau infusi adalah cara yang paling umum dan sederhana untuk mengolah daun herbal.
Langkah-langkah:
- Siapkan 1-2 genggam daun segar atau 1-2 sendok makan daun kering.
- Rebus 2-3 gelas air hingga mendidih.
- Matikan api, masuk kan daun ke dalam air panas.
- Tutup dan biarkan selama 5-10 menit.
- Saring dan minum selagi hangat.
Rebusan ini biasanya diminum 1-2 kali sehari. Untuk rasa yang lebih enak, bisa ditambahkan sedikit madu atau perasan lemon.
2. Seduhan (Teh Herbal)
Metode seduhan mirip dengan membuat teh biasa dan cocok untuk daun yang lebih lembut.
Langkah-langkah:
- Siapkan 1-2 sendok teh daun kering atau beberapa lembar daun segar.
- Tuangkan air panas ke dalam cangkir berisi daun.
- Tutup dan biarkan selama 3-5 menit.
- Saring dan minum selagi hangat.
Teh herbal ini bisa diminum 2-3 kali sehari sebagai pengganti teh atau kopi biasa.
3. Jus atau Smoothie
Mengolah daun menjadi jus atau smoothie adalah cara yang baik untuk mendapatkan manfaat daun segar tanpa proses pemanasan.
Langkah-langkah:
- Cuci bersih segenggam daun segar.
- Masukkan ke dalam blender bersama dengan buah-buahan seperti apel atau pir untuk rasa yang lebih enak.
- Tambahkan sedikit air atau jus buah.
- Blender hingga halus.
- Saring jika perlu dan minum segera.
Jus atau smoothie herbal ini bisa diminum sebagai bagian dari sarapan atau camilan sehat.
4. Ekstrak
Membuat ekstrak daun memerlukan proses yang lebih kompleks tapi menghasilkan konsentrat yang lebih kuat.
Langkah-langkah (metode sederhana):
- Keringkan daun hingga benar-benar kering.
- Haluskan daun kering menjadi bubuk.
- Rendam bubuk daun dalam alkohol food grade (seperti vodka) dengan perbandingan 1:5.
- Simpan dalam wadah gelap selama 2-4 minggu, kocok setiap hari.
- Saring dan simpan ekstrak dalam botol gelap.
Ekstrak ini biasanya digunakan dalam dosis kecil, beberapa tetes dicampur dengan air atau jus.
5. Bubuk
Mengolah daun menjadi bubuk memungkinkan penyimpanan lebih lama dan penggunaan yang lebih fleksibel.
Langkah-langkah:
- Keringkan daun hingga benar-benar kering.
- Haluskan menggunakan blender atau penggiling hingga menjadi bubuk halus.
- Simpan dalam wadah kedap udara.
Bubuk daun bisa ditambahkan ke dalam smoothie, yogurt, atau makanan lain.
6. Tincture
Tincture adalah ekstrak herbal berbasis alkohol yang lebih pekat dan tahan lama.
Langkah-langkah:
- Isi jar kaca dengan daun segar yang sudah dicacah.
- Tuangkan alkohol food grade hingga menutupi semua daun.
- Tutup rapat dan simpan di tempat gelap selama 4-6 minggu, kocok setiap hari.
- Saring dan simpan dalam botol gelap dengan dropper.
Tincture biasanya digunakan dalam dosis kecil, beberapa tetes dicampur dengan air atau jus.
7. Kapsul
Membuat kapsul dari bubuk daun memungkinkan penggunaan yang lebih terukur dan praktis.
Langkah-langkah:
- Buat bubuk daun seperti pada metode sebelumnya.
- Isi kapsul kosong dengan bubuk daun menggunakan alat pengisi kapsul.
- Simpan kapsul dalam wadah kedap udara.
Dosis dan frekuensi penggunaan kapsul harus dikonsultasikan dengan profesional kesehatan.
8. Salep atau Krim
Beberapa daun juga bisa diolah menjadi salep untuk penggunaan topikal.
Langkah-langkah:
- Buat infus daun yang kuat.
- Campurkan infus dengan basis krim atau salep alami seperti shea butter atau beeswax.
- Panaskan campuran dengan api kecil sambil diaduk hingga menyatu.
- Tuang ke dalam wadah dan biarkan mengeras.
- Salep herbal ini bisa digunakan untuk masalah kulit atau peredaran darah lokal.
9. Minyak Infus
Menginfus daun dalam minyak dapat menghasilkan minyak herbal yang bermanfaat.
Langkah-langkah:
- Keringkan daun hingga benar-benar kering.
- Masukkan daun kering ke dalam jar kaca.
- Tuangkan minyak pembawa seperti minyak zaitun atau minyak kelapa hingga menutupi daun.
- Simpan di tempat hangat dan gelap selama 2-4 minggu, kocok setiap hari.
- Saring dan simpan minyak infus dalam botol gelap.
Minyak infus bisa digunakan untuk pijat atau ditambahkan ke dalam produk perawatan kulit.
10. Kompres
Kompres herbal bisa digunakan untuk mengatasi masalah lokal seperti pembengkakan atau nyeri.
Langkah-langkah:
- Buat infus daun yang kuat.
- Rendam kain bersih dalam infus hangat.
- Peras kain hingga lembab tapi tidak terlalu basah.
- Tempelkan pada area yang diinginkan selama 15-20 menit.
Kompres ini bisa diulang beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.