Deretan Hewan Berbisa yang Sering Masuk Rumah saat Musim Hujan, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mencegahnya
Musim hujan tiba, berbagai hewan berbisa kerap memasuki rumah kita. Ketahui jenis hewannya, bahayanya, dan cara mencegahnya!

Musim hujan telah tiba, dan bersamaan dengannya datang berbagai hewan yang mencari tempat berlindung di rumah kita. Dari serangga kecil hingga reptil yang lebih besar, berbagai makhluk hidup dapat ditemukan di dalam rumah, baik yang tidak berbahaya maupun yang berpotensi membahayakan penghuninya.
Hewan-hewan ini masuk rumah karena berbagai faktor, termasuk mencari tempat kering dan hangat saat hujan deras, mencari sumber makanan, atau karena habitat aslinya tergenang air. Kecoa, misalnya, sering ditemukan di tempat lembap dan kotor, sementara tikus mencari tempat berlindung dan makanan di dalam rumah.
Bahkan hewan berbisa seperti ular dan kalajengking juga dapat masuk, menimbulkan ancaman serius bagi penghuni rumah.
Artikel ini akan membahas beberapa hewan berbisa yang sering masuk rumah saat musim hujan, yang tentu sangat berbahaya jika tidak diketahui cara mencegahnya.

1. Ular Kobra
Ular kobra adalah salah satu jenis ular berbisa yang sering ditemukan di rumah saat musim hujan tiba.
Ciri-ciri Ular Kobra:
Tubuh:
- Tubuhnya relatif besar dan panjang, bisa mencapai beberapa meter.
- Ciri khasnya adalah kemampuan untuk melebarkan lehernya menjadi tudung saat merasa terancam.
Kepala:
- Kepalanya lebar dan berbentuk segitiga.
- Memiliki sepasang taring berbisa yang cukup panjang.
Warna:
- Warna kobra bervariasi tergantung spesiesnya, mulai dari coklat, hitam, hingga kuning.
Habitat dan Perilaku:
- Kobra dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, perkebunan, dan bahkan pemukiman manusia.
- Mereka cenderung aktif di malam hari (nokturnal).
- Saat terancam, kobra akan mengangkat tubuhnya, melebarkan tudungnya, dan mendesis sebagai peringatan.
- Jika peringatan tidak diindahkan, mereka akan menyerang dan menggigit, menyuntikkan bisa yang sangat kuat.
Bahaya dan Penanganan:
- Bisa kobra sangat beracun dan dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan, yang bisa berakibat fatal.
Jika tergigit kobra:
- Segera cari pertolongan medis.
- Usahakan untuk tetap tenang dan jangan banyak bergerak.
- Jangan mencoba menyedot atau memotong luka.

2. Ular Weling
Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu jenis ular berbisa yang sangat berbahaya dan sering ditemukan di rumah. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang ular weling:
Ciri-ciri Ular Weling:
Tubuh:
- Tubuhnya ramping dan panjang, bisa mencapai 1 hingga 1,5 meter.
- Ciri khasnya adalah pola belang hitam dan putih yang melingkari tubuhnya.
- Ekornya runcing.
Kepala:
- Kepalanya kecil dan tidak terlalu lebar.
- Memiliki taring berbisa yang kecil namun sangat mematikan.
Warna:
- Warna dasarnya adalah hitam dengan belang-belang putih yang jelas.
Habitat dan Perilaku:
- Ular weling dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, perkebunan, dan area pemukiman.
- Mereka cenderung aktif di malam hari (nokturnal).
- Meskipun sangat berbisa, ular weling dikenal relatif pasif dan tidak agresif.
- Ular ini sering ditemukan di dekat sumber air.
- Makanan utamanya adalah ular jenis lain yang berukuran lebih kecil darinya.
Bahaya dan Penanganan:
- Bisa ular weling mengandung neurotoksin yang sangat kuat, yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan.
- Bisa ular weling lebih mematikan dari bisa ular kobra.
Jika tergigit ular weling:
- Segera cari pertolongan medis.
- Usahakan untuk tetap tenang dan jangan banyak bergerak.
- Jangan mencoba menyedot atau memotong luka.

3. Kalajengking
Kalajengking adalah hewan berbisa yang termasuk dalam kelas Arachnida, bersama dengan laba-laba dan kutu.
Kalajengking sering masuk rumah saat musim hujan untuk mencari tempat yang kering dan hangat. Mereka juga mencari makanan, seperti serangga, yang mungkin ada di dalam rumah.
Ciri-ciri Fisik:
Tubuh:
- Kalajengking memiliki tubuh yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu cephalothorax (kepala dan dada menyatu) dan abdomen (perut).
- Mereka memiliki delapan kaki dan sepasang capit (pedipalpus) yang digunakan untuk menangkap mangsa.
Ekor:
- Ciri khas kalajengking adalah ekornya yang panjang dan melengkung, di ujungnya terdapat sengat berbisa.
Ukuran:
- Ukuran kalajengking bervariasi tergantung spesiesnya, mulai dari beberapa sentimeter hingga lebih dari 20 sentimeter.
Habitat dan Perilaku:
- Kalajengking dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk gurun, hutan, dan padang rumput.
- Mereka sering bersembunyi di bawah batu, kayu, atau di dalam lubang di tanah.
- Kalajengking adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif di malam hari.
- Mereka memakan serangga, laba-laba, dan hewan kecil lainnya.
- Sengat mereka digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau sebagai pertahanan diri.
Bahaya dan Penanganan:
- Sengatan kalajengking bisa sangat menyakitkan, dan beberapa spesies memiliki bisa yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
- Gejala sengatan bisa meliputi nyeri, bengkak, mati rasa, dan dalam kasus yang parah, kesulitan bernapas.
Penanganan:
- Jika tersengat kalajengking, segera cari pertolongan medis.
- Bersihkan luka dengan sabun dan air.
- Kompres dingin area yang tersengat untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

4. Kelabang
Kelabang, atau yang juga dikenal sebagai lipan, adalah arthropoda yang termasuk dalam kelas Chilopoda. Kelabang sering masuk rumah untuk mencari tempat yang lembap dan makanan.
Berikut adalah beberapa informasi penting tentang kelabang:
Ciri-ciri Fisik:
- Tubuh kelabang terdiri dari banyak segmen, dengan sepasang kaki di setiap segmen.
- Mereka memiliki sepasang antena di kepala dan sepasang taring berbisa yang disebut forcipules.
- Jumlah kaki kelabang bervariasi tergantung spesiesnya, mulai dari 15 pasang hingga lebih dari 100 pasang.
- Kaki-kaki mereka sangat panjang dan ramping, memungkinkan mereka bergerak dengan cepat.
- Ukuran kelabang juga bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga lebih dari 30 sentimeter.
Habitat dan Perilaku:
- Kelabang dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, gua, dan lingkungan perkotaan.
- Mereka menyukai tempat yang lembap dan gelap, seperti di bawah batu, kayu, atau tumpukan daun.
- Kelabang adalah hewan nokturnal dan karnivora.
- Mereka memakan serangga, laba-laba, dan hewan kecil lainnya.
- Mereka menggunakan taring berbisa mereka untuk melumpuhkan mangsa.
Bahaya dan Penanganan:
- Gigitan kelabang bisa menyakitkan dan menyebabkan bengkak, kemerahan, dan nyeri.
- Beberapa spesies kelabang memiliki bisa yang lebih kuat dan dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.
- Jika digigit kelabang, bersihkan luka dengan sabun dan air.
- Kompres dingin area yang digigit untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
- Jika gejala berlanjut atau memburuk, segera cari pertolongan medis.
Penyebab Rumah Sering Kemasukkan Hewan Berbisa
Ada beberapa alasan mengapa rumah Anda sering kemasukan hewan berbisa. Berikut beberapa di antaranya:
- Mencari Makanan:
- Banyak hewan berbisa, seperti ular, mencari mangsa di sekitar rumah. Jika rumah Anda memiliki banyak tikus, kadal, atau serangga, hewan-hewan berbisa ini akan tertarik untuk datang.
- Mencari Tempat Berlindung:
- Hewan-hewan berbisa sering mencari tempat yang hangat dan kering, terutama saat musim hujan atau cuaca ekstrem. Rumah Anda bisa menjadi tempat perlindungan yang ideal bagi mereka.
- Habitat yang Terganggu:
- Pembangunan atau perubahan lingkungan di sekitar rumah dapat mengganggu habitat alami hewan-hewan berbisa. Akibatnya, mereka mencari tempat perlindungan di dalam rumah.
- Akses Mudah:
- Celah dan lubang di dinding, lantai, atau atap rumah memberikan akses mudah bagi hewan-hewan berbisa untuk masuk.
- Lingkungan yang Mendukung:
- Tumpukan barang, rumput liar, atau area lembap di sekitar rumah bisa menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi hewan-hewan berbisa.
Cara Mencegah Hewan Berbisa Masuk Rumah
Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah hewan-hewan tersebut masuk ke rumah Anda:
1. Menutup Celah dan Lubang:
- Periksa dan tutup semua celah dan lubang di dinding, lantai, dan atap rumah.
- Gunakan kawat kasa untuk menutup ventilasi dan lubang pembuangan air.
- Pastikan pintu dan jendela tertutup rapat, terutama pada malam hari.
2. Menjaga Kebersihan Rumah dan Lingkungan:
- Bersihkan rumah secara teratur, terutama area yang gelap dan lembap seperti di bawah perabotan, lemari, dan gudang.
- Buang tumpukan barang yang tidak terpakai, karena bisa menjadi tempat persembunyian hewan-hewan tersebut.
- Pangkas rumput dan semak-semak di sekitar rumah.
- Singkirkan tumpukan kayu, batu, dan sampah.
- Bersihkan kebun dari tumpukan ranting atau daun kering.
3. Mengendalikan Populasi Serangga:
- Kurangi populasi serangga di dalam dan sekitar rumah, karena serangga adalah sumber makanan bagi hewan-hewan berbisa.
- Gunakan perangkap atau semprotan insektisida jika diperlukan.
4. Menggunakan Bahan Pengusir Alami:
- Beberapa hewan, seperti ular, tidak menyukai aroma menyengat. Anda bisa menggunakan cuka, cabai, atau belerang di sekitar area yang rawan.
- Tanaman seperti serai juga dipercaya dapat mengusir ular.
5. Tindakan Pencegahan Tambahan:
- Periksa sepatu dan pakaian sebelum dipakai, terutama jika disimpan di luar ruangan.
- Pasang jaring anti-serangga di jendela dan pintu.
- Jika Anda tinggal di daerah yang rawan hewan berbisa, pertimbangkan untuk memasang pagar di sekitar rumah.
6. Jika Menemukan Hewan Berbisa:
- Jangan mencoba menangkap atau mengganggu hewan tersebut.
- Hubungi petugas pemadam kebakaran, ahli penanganan hewan, atau layanan pengendalian hama untuk bantuan.