Dokter Ini Bicara Soal Hilangnya Indra Penciuman Saat Covid-19, Disebut Petanda Baik

Merdeka.com - Indonesia dan dunia kini masih terus berjuang melawan Covid-19. Berbagai upaya pun dilakukan agar laju penyebaran virus bisa dihentikan. Meski begitu, beragam varian baru Covid-19 terus bermunculan.
Salah satu gejala Covid-19 yang banyak dirasakan adalah anosmia atau kehilangan indra penciuman. Jangan salah, ternyata anosmia bisa menjadi petanda baik bagi pasien. Penasaran dengan penjelasan dokter mengenai anosmia pada pasien Covid-19 sebagai petanda baik?
Melansir dari akun TikTok dr.findriliasanvira, Kamis (8/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Petanda Baik
Seorang dokter berbicara mengenai salah satu gejala pada pasien Covid-19. Gejala tersebut berupa anosmia atau hilangnya indra penciuman. Rupanya, pasien yang mengalami anosmia bisa menjadi petanda baik.
TikTok dr.findriliasanvira ©2021 Merdeka.com
"Kehilangan indra penciuman pada pasien Covid-19 itu petanda baik loh," ujarnya.
"Beberapa jurnal dan WHO sudah menyatakan bahwa anosmia atau gejala kehilangan indra penciuman ini bisa menjadi petanda bahwa Covid mu itu enggak akan parah atau berarti prognosis nya baik," jelasnya.
Mekanisme Proteksi Diri
Anosmia terjadi karena virus Covid mampu menyebabkan reaksi inflamasi atau peradangan. Akibatnya nantinya pasien seolah-olah merasa indra penciumannya telah rusak. Padahal itu merupakan bentuk dari mekanisme proteksi diri.
TikTok dr.findriliasanvira ©2021 Merdeka.com
"Anosmia ini terjadi karena virus Covid-19 bisa menyebabkan reaksi inflamasi pada tubuh kalian. Dia akan mengeluarkan sel-sel peradangan dan juga cytokine yang menyebabkan seakan-akan indra penciuman kalian itu rusak. Dan tidak bisa membau," paparnya."Tetapi sebenarnya ini adalah mekanisme dirimu untuk memproteksi diri kalian sendiri," sambungnya.
Tak Berakhir di ICU
Dokter ini juga mengungkapkan, pasien dengan anosmia hampir tidak pernah berakhir di ICU. Sebaliknya, pasien tanpa gejala anosmia rata-rata akan dilarikan ke ICU.
TikTok dr.findriliasanvira ©2021 Merdeka.com
"Hampir 90% dari pasien yang mengalami gejala anosmia ini tidak pernah berakhir di ICU. Karena keparahan penyakitnya sangat ringan," ungkapnya."Sebaliknya, pasien-pasien di ICU hampir tidak pernah merasakan gejala anosmia ini," tutupnya.
Video Penjelasan Dokter Terkait Anosmia
Berikut video penjelasan dokter terkait anosmia pada pasien Covid-19.
@dr.findriliasanviraPasien COVID 19 > Kehilangan indra penciuman > PETANDA BAIK!!! ❤️ ##dokfin ##dokfinsharing ##covid ##covidー19
♬ original sound - Dr.findriliasanvira (mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya