Galak Sosok Jebolan Mayor TNI Teriak Pinjol Maksiat di DPR, Tarik Urat Skak 'Panglima' UMKM soal BI Checking
Momen purnawirawan TNI galak ke Menteri UMKM saat bahas soal maraknya pinjol.

Anggota Komisi VIII DPR RI Mayor Arh. (Purn) Yoyok Riyo Sudibyo berapi-api ketika membahas soal maraknya pinjaman online (pinjol), saat mengikuti rapat kerja bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.
Agenda rapat tersebut ialah membahas soal program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut Yoyok, salah satu hal yang bisa menggagalkan para pedagang untuk mendapatkan pinjaman KUR ialah pinjol.
"(tahun) 2016 saya punya program usir rentenir dari pasar, usir rentenir dari pasar. Karena ini big trouble untuk temen-temen UMKM dari pasar. Boleh dicek Bupati Batang (pernah) punya program tersebut," kata Yoyok.
Purnawirawan TNI itu mengatakan, jika banyak pedagang kini terlilit utang karena meminjam uang pada debitur ilegal yang mematok bunga sangat tinggi. Hal ini membuat banyak pelaku usaha mikro memiliki catatan keuangan yang buruk di BI checking.
"Di sini bapak sudah mencantumkan isu-isu penyaluran kredit di sini, yang saya tanyakan cuma satu ada BI checking enggak? (ada) batal 90% pak. Kenapa saya sampaikan seperti itu? Mereka sudah kena pinjol semua pak," ungkap Yoyok.
Karena hal itu, Yoyok kemudian meminta Menteri UMKM untuk meninjau ulang soal syarat calon kreditur pada program KUR UMKM. "Poin BI checking point 1 sampai 5 tolong lah pak yang 3,4,5 boleh. Tapi 1 sampai 2 hapus dulu deh kalau untuk UMKM," katanya.

Sebut Pinjol Maksiat
Dengan berapi-api, Yoyok menyampaikan jika pinjol adalah maksiat dan seharusnya sudah diberantas habis di Indonesia. Menurutnya, keberadaan mereka sangat meresahkan masyarakat khususnya para pelaku usaha kecil.
Kata Yoyok, sebagai Panglima UMKM, Maman Abdurrahman harus benar-benar mempertimbangkan hal-hal tersebut agar para pengusaha mikro bisa memiliki kesempatan untuk mendapat bantuan pinjaman KUR.
"Ini pinjol ini maksiat pak di negara kita, saya di Komisi I sudah wanti-wanti dengan bu menteri pada waktu itu. Kalau negara tidak bisa menghentikan pinjol bubar kita pak. Kalau masalah bank tongol atau kredit-kredit yang bunganya melonjak lurus dengan ekonomi negara," kata Yoyok.

"Bapak sebagai Panglima-nya UMKM saya hormat pak. Tapi ini harus taktis berpikir bareng-bareng kalau enggak cuma ngomong doang kita di sini. Sebagian besar pedagang di pasar itu sudah kecekek sama pinjol. Dan bapak masih menerapkan aturan 1-5 untuk BI checking mau ngapain," tambahnya.
Diketahui, jika KUR bisa menjadi solusi tepat bagi para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Pinjaman ini ditujukan bagi individu atau badan usaha yang menjalankan usaha produktif dan layak. Namun, calon debitur harus menenuhi berbagai persyaratan salah satunya ialah status di BI checking.

Sebagai informasi, Yoyok adalah pensiunan TNI lulusan Akademi Militer (Akmil) 1994. Dia pernah menjadi Danramil termuda di Indonesia ketika ditunjuk menduduki jabatan sebagai Danramil 03 Tanjung Priok.
Pada 2006, Yoyok memutuskan untuk pensiun dini dan mengakhiri kariernya di militer. Ia memilih fokus untuk membesarkan usaha garmen yang sudah dirintisnya. Yoyok kemudian memutuskan terjun ke politik. Awalnya, dia ikut serta dalam Pilkada Kabupaten Batang 2012.
Bersama wakilnya Soetadi, Yoyok dilantik pada 13 Februari 2012 setelah memenangkan pilkada Batang pada Desember 2011 dengan perolehan 113.027 suara (40,03 persen) mengalahkan dua kandidat lainnya.