Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hacker Bjorka Klaim Tahu Dalang Pembunuhan Munir, Validkah Datanya?

Hacker Bjorka Klaim Tahu Dalang Pembunuhan Munir, Validkah Datanya? Hacker. ©2013 Various

Merdeka.com - Sosok hacker alias peretas yang menamakan dirinya sebagai Bjorka beberapa hari ini tengah ramai menjadi perbincangan. Sebab, ia mengklaim telah berhasil meretas sejumlah data rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN).

Hal itu tentu saja langsung membuat heboh publik. Terlebih lagi, Bjorka sempat melakukan doxing data pribadi pejabat pemerintah hingga menyebut nama Muchdi Purwopranjono sebagai dalang di balik kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.

Karena hal itu, nama Bjorka pun memuncaki trending topik di Twitter hingga saat ini. Namun, benarkah informasi yang disebarkan Bjorka? Hingga kini belum bisa terkonfirmasi. Simak ulasannya:

Hacker Bjorka Viral

Nama hacker Bjorka pertama kali muncul dan diketahui publik setelah ia menjual data-data yang diklaim bersumber dari IndiHome di forum breached.to sekitar bulan Agustus lalu. Kemudian, ia juga mengklaim memiliki sekitar 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar yang berisi nomor telepon, operator seluler, NIK, nomor KK, hingga tanggal pendaftaran. Ia juga sempat menyebarkan beberapa data-data tersebut.

Aksi Bjorka pun terus berlanjut dengan menyebarkan dokumen rahasia kepresidenan dan menyebut jika data tersebut berasal dari BIN. Tak sampai disitu, Bjorka pun kemudian mendadak melakukan doxing data pribadi pejabat pemerintah, salah satunya Menkominfo Johnny G. Plate.

Terbaru, Bjorka bahkan menyebut nama Muchdi Purwopranjono sebagai dalang dibalik pembunuhan Munir. Secara terang-terangan, Bjorka menyebarkan informasi itu di akun Twitter @bjorknism yang pada akhirnya akun tersebut ditangguhkan kemarin (11/9/2022).

Sebut Dalang Pembunuhan Munir

Nama hacker Bjorka pun langsung memuncaki trending topic di Twitter usai ia menyebut nama Muchdi Pr sebagai dalang dibalik pembunuhan Munir. Bjorka juga menyebarkan informasi data pribadi Muchdi mulai dari nomor telepon, email, NIK, nomor KK, alamat, hingga data vaksin. "Saya akan memberitahu anda sebuah nama jika anda bertanya, siapa sosok dibalik kematian Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini duduk sebagai ketua umum Partai Berkarya," tulis Bjorka dalam situs itu.

muchdi pr

Wikipedia ©2020 Merdeka.com

Dalam tulisannya, Bjorka kemudian mengurai bagaimana Muchdi menjadi dalang atas kematian Munir. Pernyataan Bjorka itupun sontak langsung ramai menjadi perbincangan. Mengingat hingga saat ini, kematian aktivis HAM itu memang masih menjadi tanda tanya.

Pengungkapan kasus meninggalnya Munir tersebut sebenarnya pernah menyeret beberapa nama. Termasuk Muchdi Purwoprandjono. Namun, majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah memvonisnya bebas pada 2008 lalu. Kini, sosoknya kembali jadi sorotan usai disebut oleh Bjorka.

Benarkah Data Bersumber dari BIN?

Sebelum melakukan doxing data pribadi beberapa pejabat negara, Bjorka sendiri melakukan gembar-gembor dan mengklaim bahwa data yang ia sebarkan bersumber dari BIN. Melalui akunnya, Bjorka juga sempat membagikan beberapa informasi terkait agenda surat menyurat presiden. Melalui cuitan di akun Twitternya @huedaya, seorang ahli di bidang IT membeberkan secara sederhana kebenaran sumber data yang disebarkan oleh Bjorka. Ia menyebut, data yang disebarkan oleh Bjorka kemungkinan besar memang asli. Namun, menurutnya data-data yang bocor itu bukan data yang amat rahasia. "Dan tidak terdapat isi dari surat, hanya terdapat judul, nomor surat, dan siapa pengirim surat tersebut. Data yang bocor tersebut juga sepertinya bukan data yang amat rahasia, karena kebanyakan hanya perizinan saat acara, pemberitahuan kunjungan, undangan kehadiran, atau aduan masyarakat," tulisnya.

Pernyataan Pihak BIN

Setelah dilakukan pengecekan, disebutkan jika kemungkinan besar data yang disebarkan Bjorka bukan bersumber dari BIN melainkan berasal dari Kementerian Sekretariat Negara. Sehingga, klaim Bjorka yang menyatakan jika data yang disebarkan bersumber dari BIN bisa jadi tidak benar."Sehingga dugaan saya kemungkinan data tersebut bukan dari Badan Intelijen Negara Republik Indonesia, melainkan berasal dari Kementrian Sekretariat Negara dan hanya sampai tingkat sekretaris. Jadi klaim Bjorka jika data berasal dari BIN kemungkinan tidak benar," ungkapnya.Menanggapi kegaduhan tersebut, pihak BIN pun memberikan pernyataannya. Klaim Bjorka yang menyebut berhasil membocorkan dokumen milik BIN pun dibantah oleh Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto. "Sampai saat ini masih aman dan kita tetap berupaya ini adalah user kita tentu saja segala apa-apa yang menjadi dokumen atau surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi secara maksimal," kata Wawan.

Tentang Kebocoran DataAku mencoba membeli data yang dibocorkan Bjorka untuk mengetahui apakah informasi tersebut benar atau palsu, berikut ulasan yang aku pahami.Sebuah Utas 🧵 pic.twitter.com/WOvSnEF0EH

— Khakim Hudaya (@huedaya) September 11, 2022 (mdk/khu)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pernah Bikin Heboh, Hacker Bjorka hingga Kini masih Misterius
Pernah Bikin Heboh, Hacker Bjorka hingga Kini masih Misterius

Jika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Menkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya

Menkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya

Baca Selengkapnya
Telkom Bicara Soal 36 Juta Data Pelanggan IndiHome Dibobol Bjorka
Telkom Bicara Soal 36 Juta Data Pelanggan IndiHome Dibobol Bjorka

Telkom kembali buka suara soal dugaan kebocoran data 36 juta pelanggan yang dilakukan Bjorka.

Baca Selengkapnya
9 Juta Data Visa WNA Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkominfo
9 Juta Data Visa WNA Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkominfo

Kemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Tim Siber TNI Langsung Turun Tangan, Usut Dugaan Data BAIS Kena Retas Hacker
Tim Siber TNI Langsung Turun Tangan, Usut Dugaan Data BAIS Kena Retas Hacker

Tim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI

Baca Selengkapnya
Hacker Bjorka Kantongi Data NPWP Jokowi hingga Kaesang, Begini Respons Polri
Hacker Bjorka Kantongi Data NPWP Jokowi hingga Kaesang, Begini Respons Polri

Bjorka diinfokan berhasil meretas enam juta data NIK, NPWP dan data penting lainnya.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker

Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya
BSSN Jelaskan Soal Dugaan Kebocoran data INAFIS Polri
BSSN Jelaskan Soal Dugaan Kebocoran data INAFIS Polri

BSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.

Baca Selengkapnya
Menteri Budi Arie Ungkap Langkah Kominfo Usut Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU
Menteri Budi Arie Ungkap Langkah Kominfo Usut Dugaan Kebocoran Data Pemilih KPU

Data pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.

Baca Selengkapnya
Data Visa 9 Juta Turis Datang ke Indonesia Diduga Bocor, Kominfo Angkat Suara
Data Visa 9 Juta Turis Datang ke Indonesia Diduga Bocor, Kominfo Angkat Suara

Peretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Kirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih

Kirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih

Baca Selengkapnya
Serangan Siber Kembali Terjadi, Giliran Data BPJS Ketenagakerjaan Diduga Diretas
Serangan Siber Kembali Terjadi, Giliran Data BPJS Ketenagakerjaan Diduga Diretas

Data BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.

Baca Selengkapnya