Hacker Bjorka Klaim Tahu Dalang Pembunuhan Munir, Validkah Datanya?
Merdeka.com - Sosok hacker alias peretas yang menamakan dirinya sebagai Bjorka beberapa hari ini tengah ramai menjadi perbincangan. Sebab, ia mengklaim telah berhasil meretas sejumlah data rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu tentu saja langsung membuat heboh publik. Terlebih lagi, Bjorka sempat melakukan doxing data pribadi pejabat pemerintah hingga menyebut nama Muchdi Purwopranjono sebagai dalang di balik kematian aktivis HAM Munir Said Thalib.
Karena hal itu, nama Bjorka pun memuncaki trending topik di Twitter hingga saat ini. Namun, benarkah informasi yang disebarkan Bjorka? Hingga kini belum bisa terkonfirmasi. Simak ulasannya:
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
Hacker Bjorka Viral
Nama hacker Bjorka pertama kali muncul dan diketahui publik setelah ia menjual data-data yang diklaim bersumber dari IndiHome di forum breached.to sekitar bulan Agustus lalu. Kemudian, ia juga mengklaim memiliki sekitar 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar yang berisi nomor telepon, operator seluler, NIK, nomor KK, hingga tanggal pendaftaran. Ia juga sempat menyebarkan beberapa data-data tersebut.
Aksi Bjorka pun terus berlanjut dengan menyebarkan dokumen rahasia kepresidenan dan menyebut jika data tersebut berasal dari BIN. Tak sampai disitu, Bjorka pun kemudian mendadak melakukan doxing data pribadi pejabat pemerintah, salah satunya Menkominfo Johnny G. Plate.
Terbaru, Bjorka bahkan menyebut nama Muchdi Purwopranjono sebagai dalang dibalik pembunuhan Munir. Secara terang-terangan, Bjorka menyebarkan informasi itu di akun Twitter @bjorknism yang pada akhirnya akun tersebut ditangguhkan kemarin (11/9/2022).
Sebut Dalang Pembunuhan Munir
Nama hacker Bjorka pun langsung memuncaki trending topic di Twitter usai ia menyebut nama Muchdi Pr sebagai dalang dibalik pembunuhan Munir. Bjorka juga menyebarkan informasi data pribadi Muchdi mulai dari nomor telepon, email, NIK, nomor KK, alamat, hingga data vaksin. "Saya akan memberitahu anda sebuah nama jika anda bertanya, siapa sosok dibalik kematian Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini duduk sebagai ketua umum Partai Berkarya," tulis Bjorka dalam situs itu.
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dalam tulisannya, Bjorka kemudian mengurai bagaimana Muchdi menjadi dalang atas kematian Munir. Pernyataan Bjorka itupun sontak langsung ramai menjadi perbincangan. Mengingat hingga saat ini, kematian aktivis HAM itu memang masih menjadi tanda tanya.
Pengungkapan kasus meninggalnya Munir tersebut sebenarnya pernah menyeret beberapa nama. Termasuk Muchdi Purwoprandjono. Namun, majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah memvonisnya bebas pada 2008 lalu. Kini, sosoknya kembali jadi sorotan usai disebut oleh Bjorka.
Benarkah Data Bersumber dari BIN?
Sebelum melakukan doxing data pribadi beberapa pejabat negara, Bjorka sendiri melakukan gembar-gembor dan mengklaim bahwa data yang ia sebarkan bersumber dari BIN. Melalui akunnya, Bjorka juga sempat membagikan beberapa informasi terkait agenda surat menyurat presiden. Melalui cuitan di akun Twitternya @huedaya, seorang ahli di bidang IT membeberkan secara sederhana kebenaran sumber data yang disebarkan oleh Bjorka. Ia menyebut, data yang disebarkan oleh Bjorka kemungkinan besar memang asli. Namun, menurutnya data-data yang bocor itu bukan data yang amat rahasia. "Dan tidak terdapat isi dari surat, hanya terdapat judul, nomor surat, dan siapa pengirim surat tersebut. Data yang bocor tersebut juga sepertinya bukan data yang amat rahasia, karena kebanyakan hanya perizinan saat acara, pemberitahuan kunjungan, undangan kehadiran, atau aduan masyarakat," tulisnya.
Pernyataan Pihak BIN
Setelah dilakukan pengecekan, disebutkan jika kemungkinan besar data yang disebarkan Bjorka bukan bersumber dari BIN melainkan berasal dari Kementerian Sekretariat Negara. Sehingga, klaim Bjorka yang menyatakan jika data yang disebarkan bersumber dari BIN bisa jadi tidak benar."Sehingga dugaan saya kemungkinan data tersebut bukan dari Badan Intelijen Negara Republik Indonesia, melainkan berasal dari Kementrian Sekretariat Negara dan hanya sampai tingkat sekretaris. Jadi klaim Bjorka jika data berasal dari BIN kemungkinan tidak benar," ungkapnya.Menanggapi kegaduhan tersebut, pihak BIN pun memberikan pernyataannya. Klaim Bjorka yang menyebut berhasil membocorkan dokumen milik BIN pun dibantah oleh Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto. "Sampai saat ini masih aman dan kita tetap berupaya ini adalah user kita tentu saja segala apa-apa yang menjadi dokumen atau surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi secara maksimal," kata Wawan.
Tentang Kebocoran DataAku mencoba membeli data yang dibocorkan Bjorka untuk mengetahui apakah informasi tersebut benar atau palsu, berikut ulasan yang aku pahami.Sebuah Utas 🧵 pic.twitter.com/WOvSnEF0EH
— Khakim Hudaya (@huedaya) September 11, 2022 (mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaTelkom kembali buka suara soal dugaan kebocoran data 36 juta pelanggan yang dilakukan Bjorka.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaBjorka diinfokan berhasil meretas enam juta data NIK, NPWP dan data penting lainnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaPeretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca Selengkapnya