Hilang Sejak Usia 18 Tahun Pria Suriah ini Ternyata Dipenjara Rezim Assad, Dibebaskan Pemberontak Kini Umurnya 57 Tahun
Setelah sekian lama, dia terkejut mendapati sebuah berita tak terduga. Sang kakak ditemukan di lokasi yang tak jauh dari penjara Suriah.
Seorang pria bersaksi atas kehidupan pahit yang harus dialami oleh saudara kandungnya sendiri. Bagaimana tidak, saudara kandungnya diketahui menghilang usai ditahan di sebuah pos pemeriksaan oleh tentara Suriah.
Kala itu, saudara kandungnya itu masih berusia 18 tahun. Selama hampir empat dekade, pria itu mengaku tak pantang menyerah. Dia terus mencari dan berharap saudara kandungnya masih hidup.
Setelah sekian lama, dia terkejut mendapati sebuah berita tak terduga. Sang kakak ditemukan di lokasi yang tak jauh dari penjara bekas pemerintahan Suriah di rezim Presiden Bashar al-Assad. Berikut ulasan selengkapnya.
Kesaksian Adik Korban
Pria tersebut ialah Moammar Ali. Selama puluhan tahun, dia menjadi saksi atas kehidupan pahit yang harus dijalani sang kakak laki-lakinya, Ali Hassan al-Ali.
Ali Hassan diketahui menghilang pada tahun 1986 saat usianya masih begitu belia yakni 18 tahun. Terungkap, Ali yang kala itu masih mahasiswa menghilang usai mendapat pemeriksaan secara khusus di pos milik tentara Suriah di wilayah Lebanon utara.
Sejak saat itu, Moammar dan keluarganya sama sekali tak mengetahui keberadaan sang kakak. Bahkan, dia tak mendapat informasi apapun mengenai nasib sang kakak.
“Saya mendatangi setiap kantor keamanan di Suriah, dan tidak ada tempat yang tidak kami kunjungi. Kami bertanya tentang saudara saya, tetapi jawabannya selalu bertentangan,” ungkap Moammar, dilansir dari laman livemint.com.
Namun, Moammar tak gentar. Dia terus mencari berbagai sumber informasi yang akurat demi menyelamatkan nasib sang kakak.
Dalam informasi terakhir yang diterimanya, ia diberi tahu bahwa saudaranya ditahan di cabang keamanan militer di Damaskus, dengan tuduhan melakukan agitasi politik. Namun, pecahnya perang saudara Suriah hingga pemberontakan terhadap al-Assad membuatnya kehilangan informasi.
Kaget Dikirimi Foto Kerabat
Selama bertahun-tahun dalam ketidakpastian, Moammar dan keluarga pada akhirnya mendapat kabar tak terduga. Dia sendiri menerima begitu banyak pesan dari teman hingga kerabat yang berisikan tentang foto seorang pria.
Mereka menganggap jika pria yang tampak kebingungan di luar penjara Pusat Hama di Suriah Utara itu merupakan Moammar. Sebab, pria tersebut memiliki kemiripan fisik yang sama dengannya.
“Mereka bilang dia mirip saya. Saya bilang kepada mereka: 'ini saudara saya!' Perasaan itu... tak terlukiskan. Bayangkan saya tidak melihatnya selama 39 tahun dan tiba-tiba fotonya dikirimkan kepada Anda, bagaimana perasaan Anda?” katanya.
Tanpa berpikir panjang, Moammar langsung meyakini jika pria tersebut ialah saudara kandungnya yang kini telah berusia 57 tahun.
Hampir tak percaya dan merasa miris, Moammar bersaksi jika sang kakak kini telah berusia lanjut saat keluar dari penjara Suriah.
“Ia keluar dari penjara sebagai orang tua,” tegasnya.
Ribuan Tahanan Dibebaskan Pemberontak
Melansir dari berbagai sumber, pergeseran aliansi di Suriah kini tengah terjadi. Akibatnya, berbagai wilayah yang sempat dikuasai pemerintah Suriah di sisi utara saat ini justru jatuh ke tangan pemberontak, kelompok Islamis Hayat al-Tahrir al-Sham (HTS).
Salah satu dampaknya yakni dibebaskannya ribuan orang yang puluhan tahun menjadi tahanan rezim Assad.
Sementara itu, penjara Suriah sendiri dikenal luas sebagai salah satu lokasi dengan praktik penindasannya yang keji. Berbagai tempat seperti penjara, kantor keamanan, hingga pusat penahanan diketahui kerap terjadi penindasan brutal.
Termasuk kepada para tahanan yang menjadi pelaku pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad tahun 2011 silam.
Para tahanan ditangkap tak lain atas tuduhan keterlibatan mereka dalam aksi kritik antipemerintah.
Karena banyaknya praktik kekejaman yang dilakukan di berbagai sisinya, penjara di Suriah itu bahkan disebut secara luas sebagai 'Kerajaan Keheningan'.