CNN Diduga Rekayasa Liputan di Penjara Suriah, Sosok yang Dibebaskan Ternyata Bukan Tahanan Rezim Assad
Video jurnalis CNN mengeluarkan seseorang dari penjara di Suriah viral, namun ternyata pria yang dibebaskan tersebut bukan tahanan rezim Bashar Al-Assad.
Tahanan yang dibebaskan jurnalis CNN dari penjara rahasia di Suriah setelah rezim Bashar Al-Assad jatuh sebenarnya merupakan anggota pasukan rezim Assad yang dikenal kejam, menurut penduduk setempat.
Video jurnalis CNN, Clarissa Ward, yang menggiring keluar seorang tahanan Suriah dari penjara di mana Ward menyebutnya sebagai “salah satu momen paling luar biasa yang pernah ia saksikan” dalam 20 tahun karier sebagai reporter tersebut viral.
Namun, menurut pemeriksaan fakta yang dikeluarkan Verify-Sy pada Minggu (15/12), tim tersebut melaporkan bahwa pria yang bersembunyi di balik selimut tersebut bukanlah Adel Ghurbal seperti yang diakuinya.
Tahanan tersebut adalah Salama Mohammad Salama seorang letnan satu di intelijen angkatan udara Suriah yang memiliki sejarah panjang dugaan kejahatan perang.
"Kami kemudian menyelidiki latar belakangnya dan menyadari bahwa ia mungkin telah memberikan identitas palsu," jelas pihak CNN kepada New York Post pada Selasa (17/12).
"Kami terus melaporkan hal ini dan cerita yang lebih luas."
Verify-Sy menyatakan, bahwa pria yang digiring jurnalis CNN tersebut tampak "terawat dengan baik, dan sehat secara fisik, tanpa ada luka atau tanda-tanda penyiksaan. Sebuah gambaran yang tidak sesuai bagi seseorang yang diduga ditahan di sel isolasi dalam kegelapan selama 90 hari."
Dia juga “tidak bergeming atau berkedip bahkan ketika menatap langit” meskipun dia mengatakan tidak melihat sinar matahari selama tiga bulan.
Pembunuhan Warga Sipil
Salama yang dikenal sebagai “Abu Hamza,” adalah seorang letnan satu di Intelijen Angkatan Udara Suriah, Salama ditempatkan di beberapa pos pemeriksaan keamanan di Homs dan terlibat dalam pencurian, pemerasan, dan memaksa penduduk untuk menjadi informan bagi Assad, kata penduduk setempat kepada tim Verify-Sy.
Dia juga membunuh warga sipil selama perang saudara Suriah pada tahun 2014 dan bertanggung jawab atas penahanan dan penyiksaan sejumlah pemuda di Homs dengan tuduhan palsu, banyak di antaranya menolak untuk membayar uang suap.
Menurut pengakuan penduduk setempat dia dikurung di penjara tempat ia ditemukan selama kurang dari sebulan karena perselisihan dengan seorang perwira tinggi mengenai pembagian uang hasil pemerasan.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti