FOTO: Horornya Penjara Maut Rezim Bashar Al-Assad di Suriah, Jadi Tempat Pembantaian Ribuan Tahanan
Kelompok HAM melaporkan, Penjara Sednaya telah berfungsi sejak tahun 2011 untuk melakukan pembunuhan, penyiksaan, dan pemusnahan terhadap penduduk sipil Suriah.
Rezim Presiden Bashar Al-Assad di Suriah runtuh tak lama setelah pasukan pemberontak berhasil merebut Ibu Kota Damaskus, pada Minggu (8/12). Tergulingnya rezim Assad yang berkuasa sepanjang lima dekade ini diikuti pembebasan seluruh tahanan di Penjara Sednaya.
Penjara Sednaya, penjara militer yang dikelola oleh pemerintah Suriah, dikenal sebagai lokasi penahanan ribuan orang, termasuk aktivis sipil dan anggota oposisi bersenjata. Penjara ini menjadi simbol dari kekuasaan represif rezim Bashar al-Assad, yang selama ini dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Kelompok HAM melaporkan, penjara tersebut telah berfungsi sejak tahun 2011 untuk melakukan pembunuhan, penyiksaan, penghilangan paksa, dan pemusnahan terhadap penduduk sipil Suriah.
Pada awal tahun 2017, muncul laporan bocor yang mengindikasikan bahwa krematorium digunakan di penjara tersebut untuk menghilangkan jejak sejumlah besar tahanan yang terbunuh.
Sejak rezim Bashar Al-Assad runtuh, Penjara Sednaya kini telah terbuka. Orang-orang silih berganti mendatangi tempat tersebut untuk mencari kerabatnya yang ditahan di sana.
Berikut penampakan horor Penjara Sednaya, penjara maut rezim Bashar Al-Assad yang menjadi tempat pembantaian ribuan tahanan:
Pasukan pemberontak Suriah mengumumkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad runtuh ketika mereka berhasil menduduki Damaskus. Assad dikabarkan melarikan diri.
Video jurnalis CNN mengeluarkan seseorang dari penjara di Suriah viral, namun ternyata pria yang dibebaskan tersebut bukan tahanan rezim Bashar Al-Assad.