Satu Negara Kena Prank, Mata-Mata Israel Nyaris Diangkat Jadi Wamenhan
Eli Cohen bergaul akrab dengan kalangan pejabat dan jajaran tertinggi militer. Tak ada yang curiga.
Tak ada yang menyangka pria itu agen Mossad. Begini cara identitasnya bisa terbongkar.
Satu Negara Kena Prank, Mata-Mata Israel Nyaris Diangkat Jadi Wamenhan
Eli Cohen dikenang sebagai mata-mata terbesar dalam sejarah intelijen Israel.
Pria ini bisa menyusup ke lingkaran pemerintah dan angkatan bersenjata Suriah. Menyuplai informasi yang membuat Israel mengalahkan Suriah dengan mudah dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang ditawari untuk menjadi presiden Israel? Pada 5 November 1952, setelah meninggalnya Chaim Weizmann, Presiden Pertama Israel, kala itu dianggap hanya ada satu penerus yang cocok, yaitu Einstein.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel? 'Al-Jazeera menerbitkan adegan-adegan yang memperlihatkan tentara pendudukan menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia di Jalur Gaza, menunjukkan para tahanan diikat dengan tali dan memaksa mereka memasuki rumah-rumah yang hancur atau mencari bahan peledak dan terowongan,' tulis unggahan.
-
Kenapa tentara Israel melakukan hal tersebut? Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukan Israel ditembaki dan saling baku tembak, melukai seorang tersangka dan menangkapnya.
-
Bagaimana Israel runtuh? Diperkirakan akan ada 60.000 usaha yang tutup di Israel sampai akhir 2024. Israel di Ambang Keruntuhan, 46.000 Usaha Tutup Sejak 7 Oktober Sebanyak 46.000 usaha di Israel tutup yang merupakan akibat dari agresi brutal mereka ke Jalur Gaza, Palestina yang berdampak besar terhadap perekonomian negara Zionis tersebut.
-
Kenapa Israel melakukan propaganda di Amerika Serikat? Israel secara diam-diam mendanai kampanye propaganda besar-besaran untuk menargetkan masyarakat Amerika Serikat terkait agresi brutal mereka di Jalur Gaza, Palestina.
Eli Cohen Adalah Seorang Yahudi Kelahiran Mesir
Dia direkrut oleh Mossad untuk menyusup ke Suriah.
Awalnya Eli Cohen dikirim ke Buenos Aires tahun 1961. Dia menyamar menjadi seorang pengusaha asal Suriah bernama Kamal Amin Thaabet
Di ibu kota Argentina itu dengan cepat Cohen bergaul akrab dengan para ekspatriat Suriah. Termasuk orang-orang kedutaan Suriah.
Salah satu orang yang didekati oleh Cohen adalah Amin Al Hafiz, atase pertahanan Suriah di Buenos Aires.
Tak ada yang menyangka jika pria ini di kemudian hari akan menjadi Presiden Suriah, Hal ini sangat memuluskan misi Cohen.
Cohen bergaul akrab dengan kalangan pejabat dan jajaran tertinggi militer Suriah.
Cohen Berhasil 'Kembali" ke Suriah, Dia Mendapat Kepercayaan Penuh dari Pemerintah dan Kalangan Atas Suriah
Puncaknya, Cohen Sampai Mau Diangkat Jadi Wakil Menteri Pertahanan Suriah
Dia mendapat akses VIP ke semua jajaran militer Suriah.
Dengan leluasa, Cohen pun mengumpulkan seluruh informasi tentang militer Suriah dan mengirimkannya ke Israel.
Cohen mengetahui dengan detil posisi pasukan Suriah, para perwira kunci, hingga bungker pertahanan rahasia Suriah di dataran tinggi Golan.
Selama 1961-1965, aksinya berjalan mulus.
Salah satu cerita menyebutkan jika Cohen yang menganjurkan agar bungker Suriah ditanami pohon eucalyptus untuk kamuflase dan menjaga pasukan tetap sejuk.
Di satu sisi, Cohen memberi tahu tentara Israel untuk menjadikan pohon eucalyptus sebagai ciri bungker Suriah.
Eli Cohen terus mengirimkan informasi ke berharga ke Israel. Suriah tak sadar pria kepercayaan mereka ini agen Mossad.
Namun ada seorang kolonel di dinas intelijen Suriah yang tak mempercayai Cohen. Ahmed Suidani curiga pada gerak-gerik Cohen.
Dengan Alat Canggih dari Uni Soviet, Sang Kolonel Melacak Transmisi Rahasia
Alat itu menangkap sinyal mencurigakan dari kediaman Cohen di Damaskus.
Cohen digerebek oleh Suidani dan timnya. Dia tertangkap basah menggunakan alat transmisi untuk mengirim pesan rahasia ke Israel.
Eli Cohen pun ditangkap dan dijatuhi hukuman mati di tiang gantung.
Israel berusaha melobi Suriah dan membujuk negara Eropa agar mau mendesak Suriah untuk membatalkan hukuman mati.
Namun Suriah tetap melaksanakan hukuman mati. 18 Mei 1965, Eli Cohen digantung di Lapangan Marjeh Damaskus.