Tragedi Kemanusiaan di Palestina, Hentikan Serangan!
Sangat parah kerusakan yang ditimbulkan invasi Israel terhadap Palestina.
Serangan ke Palestina harus dihentikan. Jangan ada lagi nyawa yang melayang.
'Apa yang Terjadi di Palestina Sangat Mengkhawatirkan, Serangan Harus Dihentikan'
Hambatan terbesar dari perwujudan perdamaian diperlukan berbagai upaya dalam membangun dialog yang konstruktif dan solutif. Indonesia terus berperan aktif melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Muhamad Syauqillah melihat tragedi kemanusiaan terjadi di Palestina.
Banyak pihak, termasuk Indonesia, menekan PBB untuk mengupayakan perwujudan perdamaian secara konkret sehingga tidak ada lagi korban jiwa terus berjatuhan.
"Masyarakat dapat semakin memahami bahwa rakyat Palestina membutuhkan uluran tangan semua pihak di dunia ini. Kita tidak boleh lelah mendorong upaya-upaya diplomasi kemanusiaan."
Syauqillah dalam keterangannya, Kamis (9/11).
Menurutnya, sedemikian parahnya kerusakan yang ditimbulkan invasi Israel terhadap Palestina. Dunia Internasional telah menyaksikan bagaimana banyak rumah ibadah di Gaza rata dengan tanah.
"Apa yang terjadi di Palestina, mau tidak mau kita harus menyatakan bahwa diplomasi pilihannya. Kita tahu, apa yang terjadi di Palestina sudah sangat mengkhawatirkan."
Intinya, lanjut Syauqillah, perdamaian harus terus diupayakan melalui kerangka hukum yang berlaku agar memiliki kekuatan secara formal. Kalau tidak begitu, maka akan banyak korban yang terus berjatuhan.
"Satu nyawa yang hilang itu tidak bisa hanya dihitung secara statistik. Kita harus terus menghindari jatuhnya korban manusia, baik itu hanya satu, ratusan, ataupun ribuan nyawa."
tutur Syauqillah yang juga Pakar ilmu politik dan isu internasional.
Jangan Ada Lagi Rakyat Palestina Jadi Korban
Menurutnya, statistik semata tidak cukup untuk menakar seberapa berharganya nyawa manusia. Untuk itu diplomasi kemanusiaan harus terus didorong.
"Saya melihatnya, ibarat suatu alat pengukuran, peperangan Palestina - Israel sudah melewati batas garis merah, di mana garis merah itu disepakati untuk tidak bisa dilewati, namun Israel tetap saja melewati batas itu."
tandas Syauqillah.