Israel di Ambang Keruntuhan, 46.000 Usaha Tutup Sejak 7 Oktober
Diperkirakan akan ada 60.000 usaha yang tutup di Israel sampai akhir 2024.
Diperkirakan akan ada 60.000 usaha yang tutup di Israel sampai akhir 2024.
-
Siapa korban dari kekejaman Israel? Avni adalah seorang pawang anjing di penjara Ofer yang terkenal dengan pengamanannya yang ketat, salah satu dari banyak penjara Israel di mana warga Palestina menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang kejam.
-
Bagaimana Israel menghancurkan sistem kesehatan di Gaza? Dalam sebuah surat yang ditulis para ahli dan diterbitkan Lancet, angka 186.000 tersebut tidak termasuk orang-orang yang masih terkubur di bawah reruntuhan maupun kematian tidak langsung yang disebabkan penghancuran Israel atas distribusi makanan, sistem kesehatan dan sanitas di Gaza.
-
Bagaimana Israel menghancurkan rumah warga Palestina? Buldoser mengobrak-abrik tanah, mencabut banyak sel surya, tangki air, dan pagar, serta pepohonan.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Di mana rumah-rumah warga Palestina dihancurkan? Pasukan penjajah Israel menghancurkan 17 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah pada Rabu (26/6).
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
Israel di Ambang Keruntuhan, 46.000 Usaha Tutup Sejak 7 Oktober
Sebanyak 46.000 usaha di Israel tutup yang merupakan akibat dari agresi brutal mereka ke Jalur Gaza, Palestina yang berdampak besar terhadap perekonomian negara Zionis tersebut. Demikian menurut laporan koran berbahasa Ibrani, Maariv pada 10 Juli, menyebut Israel sebagai "negara dalam keruntuhan".
"Ini angka yang sangat besar meliputi banyak sektor. Sekitar 77 persen usaha yang telah tutup sejak awal perang, atau sekitar 35.000 usaha, merupakan usaha kecil dengan lima karyawan, dan yang paling rentan dalam perekonomian," jelas CEO firma layanan informasi dan manajemen risiko kredit Israel CofaceBdi, Yoel Amir, kepada Maariv.
Menurut laporan tersebut, industri yang paling rentan terdampak adala industri konstruksi dan akibatnya juga berdampak ke seluruh ekosistem yang beroperasi di seputar industri tersebut seperti keramik, AC, aluminum, material bangunan, dan lainnya.
"Semua ini sangat hancur," menurut peringkat risiko CofaceBdi, dikutip dari The Cradle, Jumat (12/7).
Sektor perdagangan juga sangat terdampak. Termasuk sektor jasa dan industri seperti mode, furnitur, peralatan rumah tangga, hiburan, transportasi dan pariwisata.
Laporan tersebut juga menyebutkan saat ini Israel berada dalam situasi di mana hampir tidak ada wisatawan asing yang berkunjung.
“Kerusakan terhadap dunia usaha terjadi di seluruh negeri, dan hampir tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya," kata laporan tersebut.
Sektor pertanian juga terdampak, yang utamanya terpusat di wilayah selatan dan utara Israel, di mana kedua wilayah itu dianggap zona pertempuran aktif karena ancaman serangan kelompok perlawanan Palestina dan Hizbullah Lebanon.
Yoel Amir memperkirakan akan ada 60.000 usaha yang akan tutup di Israel sampai akhir 2024.
Serangan Hizbullah berdampak buruk pada bisnis dan pendidikan lokal di wilayah utara. Puluhan ribu pemukim terpaksa mengungsi.
“Tujuan kami untuk menguras perekonomian musuh… telah tercapai,” kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada 10 Juli.
Operasi maritim tentara Yaman juga berkontribusi pada runtuhnya perekonomian Israel. Pemasukan dari pelabuhan-pelabuhan utama di Israel seperti pelabuhan Eilat di selatan anjlok.
Di akhir 2024, PDB Israel merosot tajam hampir 20 persen.