Dampak Konflik dengan Palestina, Ekonomi Israel Melambat
Masa perang antara Israel terhadap pasukan Hamas justru mengguncang perekonomian Israel.
Masa perang antara Israel terhadap pasukan Hamas justru mengguncang perekonomian Israel.
Dampak Konflik dengan Palestina, Ekonomi Israel Melambat
Bombardir Palestina, Ekonomi Israel Melambat
Eskalasi serangan Israel terhadap Palestina tak kunjungi reda meski ribuan nyawa melayang. Masa perang antara Israel terhadap pasukan Hamas justru mengguncang perekonomian Israel.
Bank Israel pada Senin kemarin menyampaikan, pemerintah sangat masif menggelontorkan anggaran untuk keperluan militer.
Namun langkah itu justru berakibat memperlambatan pertumbuhan ekonomi serta defisit anggaran pada 2023 dan tahun depan.
Mengutip New York Times, Bank Israel memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Israel pada tahun ini hanya 2,3 persen.
Sementara untuk tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Israel diprediksi tidak lebih dari 3 persen.
Melambatnya ekonomi Israel dapat terlihat dari banyaknya tempat usaha yang terpaksa menghentikan aktivitasnya.
"Kami tahu bagaimana memulihkan masa-masa sulit di masa lalu, dan saya yakin hal serupa akan terjadi saat ini juga,”
kata Gubernur Bank Israel Amir Yaron, dalam konferensi pers di Yerusalem, dikutip Rabu (1/11).
Meski optimis ekonomi Israel akan bangkit, Yaron menuturkan perkembangan perang yang meluas ke arena lain akan menambah ketidakpastian pada prospek ekonomi.
Dia mengatakan, konflik ini memberikan pukulan baru terhadap ketahanan perekonomian yang sampai saat ini dipuji sebagai kekuatan wirausaha.
Diketahui, rasio utang Israel terhadap anggaran pemerintahan sangat rendah, surplus transaksi berjalan, dan cadangan devisa yang tinggi.
Dalam laporannya, Bank Israel mengatakan pasar keuangan Israel berfungsi, dan sebagian besar aktivitas ekonomi negara tersebut berlanjut 'seperti biasa'.
Dalam pernyataan optimis itu, Israel tidak lepas dari bayang-bayang Syikal, mata uang Israel, yang terancam mengalami depresiasi.
Tercatat, syikal sudah berada dalam tren penurunan sejak awal tahun ini.
Bahkan merosot lebih jauh lagi sejak perang dimulai, hingga ke titik terendah dalam delapan tahun terakhir.
merdeka.com
Bank Israel bahkan harus mengalokasikan USD30 miliar dalam mata uang asing untuk membiayai mata uang Israel.