Negara Arab Muslim Ini Akan Beli Satelit Mata-Mata Israel Senilai Rp 16 Triliun
Negara Arab Muslim Ini Akan Beli Satelit Mata-Mata Israel Senilai Rp 16 Triliun
Satelit baru dari Israel itu akan menggantikan satelit lama di negara itu.
-
Apa permintaan Arab ke Israel? 'Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka jangan percaya Hamas, Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas,' kata Raja Yordania, Abdullah II, seperti diungkap Woodward dalam bukunya.
-
Kenapa Maroko terima kapal Israel? Adapun keterbukaan Maroko terhadap Israel tak lain sebagai bagian dari kerja sama pertahanan antara kedua negara.'Ini memperdalam kerja sama pertahanan antara Israel dan Maroko,' tambah situs tersebut.
-
Apa yang dibeli Israel dari Jerman? Pada tahun 2022 lalu, Israel mengumumkan membeli tiga buah kapal selam dari Perusahaan Thyssenkrupp Marine Systems Nilai pembelian mencapai 3 miliar euro atau Rp 48 Triliun.
-
Siapa pemasok senjata terbesar bagi Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi.
-
Kenapa jumlah Muslim di Israel meningkat? Menurut sumber yang sama, warga Muslim di Israel tercatat memiliki tingkat kelahiran yang tinggi. Per tahun, rata-rata satu dari empat kelahiran bayi adalah Muslim.
-
Apa yang ditemukan Israel di perbatasan Mesir? Tentara penjajah Israel menemukan sistem terowongan Hamas bertingkat yang rumit di sepanjang perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan.
Negara Arab Muslim Ini Akan Beli Satelit Mata-Mata Israel Senilai Rp 16 Triliun
Maroko dilaporkan akan membeli satelit mata-mata Israel dalam kesepakatan senilai USD 1 miliar atau Rp 16 triliun. Demikian dilaporkan media setempat.
Menurut sumber-sumber Israel di Rabat yang dikutip situs berita Maroko Le Desk dan Le 360, Israel akan menyediakan satelit mata-mata Ofek 13 kepada Maroko untuk menggantikan satelit Airbus dan Thales miliknya.
Industri Dirgantara Israel (IAI) yang dimiliki oleh negara mengonfirmasi mereka telah menandatangani kontrak senilai USD 1 miliar untuk memasok salah satu sistem mereka kepada pihak yang tidak disebutkan.
Dilansir the Cradle, Kamis (11/7), IAI mengatakan dalam pengajuan regulasi kesepakatan tersebut akan dilaksanakan selama periode lima tahun.
Maroko adalah salah satu negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel dalam Kesepakatan Abraham 2020.
Pada 2021, Tel Aviv dan Rabat menandatangani pakta
pertahanan yang melibatkan intelijen dan kerja sama dalam industri militer.
Tahun lalu, Israel mengakui pendudukan ilegal Maroko di Sahara Barat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan posisi Israel dalam surat kepada Raja Maroko Mohammed VI.
Financial Times Mei lalu melaporkan, mengutip pejabat Arab dan Barat, bahwa Maroko adalah salah satu dari beberapa negara Arab yang mempertimbangkan untuk bergabung dengan inisiatif yang dipimpin AS untuk “pasukan penjaga perdamaian” di Gaza setelah perang genosida Israel berakhir.
Secara publik, Rabat berulang kali menyerukan gencatan senjata dan pelaksanaan solusi dua negara.
Saat kerja sama erat antara Tel Aviv dan Rabat terus berlanjut, rakyat Maroko mengambil sikap tegas menentang normalisasi dengan Israel – terutama sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober lalu.
Protes pro-Palestina di negara itu telah umum terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Institut Keamanan Nasional Israel mengatakan pada Juni, mengutip survei yang dilakukan oleh Arab Barometer, Israel semakin tidak disukai di negara-negara Arab, termasuk Maroko.
Dua puluh enam persen warga Maroko menggambarkan peristiwa di Gaza sebagai pembantaian, 14 persen sebagai genosida, dan 14 persen lainnya sebagai pembunuhan massal.