VIDEO Aksi Biadab Tentara Israel, Jadikan Pria Palestina Perisai Manusia Setelah Disiksa, Lalu Diikat di Atas Kap Mobil Jip
Pelapor khusus PBB menyebut tindakan ini sebagai aksi perisai manusia.

Pelapor khusus PBB menyebut tindakan ini sebagai aksi perisai manusia.

VIDEO Aksi Biadab Tentara Israel, Jadikan Pria Palestina Perisai Manusia Setelah Disiksa, Lalu Diikat di Atas Kap Mobil Jip
Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin. Dalam aksi biadabanya ini, pasukan Israel disebut menjadikan pria tersebut sebagai perisai manusia.
Video aksi tentara Israel ini viral di media sosial dan telah diverifikasi Al Jazeera. Video tersebut menunjukkan Mujahed Azmi, seorang warga Jenin, diikat ke sebuah jip militer.
Keluarga Azmi mengatakan kepada Reuters, Azmi terluka ketika pasukan Israel melakukan penggerebekan di Jenin. Ketika keluarga meminta didatangkan ambulans, pasukan Israel membawa Azmi lalu mengikatnya di atas jip dan pergi.
Pasukan penjajah menolak menyerahkan Azmi ke mobil ambulans, seperti penuturan sopir ambulans asal Palestina, Abdulraouf Mustafa.
"Jip itu lewat dan pria yang terluka itu ada di atas kap," kata Mustafa kepada Al Jazeera.
"Satu tangannya diikat ke kaca depan dan satunya lagi ke perutnya. Mereka ngebut melewati kami. Mereka menolak menyerahkan pasien itu kepada kami," lanjutnya.
Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukan Israel ditembaki dan saling baku tembak, melukai seorang tersangka dan menangkapnya.
Mereka juga menyatakan tentaranya melanggar protokol militer.
“Tersangka dibawa oleh pasukan sambil diikat di atas kendaraan,” kata pernyataan tersebut.
Militer Israel menambahkan, aksi pasukannya dalam video itu tidak sesuai nilai-nilai militer Israel dan mereka akan melakukan penyelidikan terkait aksi tersebut.
Tentara Israel kemudian membebaskan Azmi, mengizinkan tim medis menjemputnya dan dibawa ke ruang operasi di rumah sakit, menurut petugas kesehatan.
Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese menyebutnya "aksi perisai manusia" atau menjadikan manusia sebagai perisai.
“Sungguh menakjubkan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun lalu berhasil mengubah hukum internasional,” tulisnya dalam postingan di X.
“Ini berisiko menjadi akhir dari multilateralisme, yang bagi beberapa negara anggota yang berpengaruh tidak lagi berguna bagi siapa pun. tujuan yang relevan.”
Pada Mei tahun lalu, kelompok HAM Palestina menuduh pasukan Israel menggunakan lima anak-anak sebagai perisai manusia, termasuk dalam sebuah penggerebekan di dekat Jericho, Tepi Barat yang diduduki.